81
pertumbuhan Dana Pihak Ketiga DPK akan mendorong peningkatan Loan to Deposit Ratio LDR maupun Finaning to Deposit Ratio FDR. BPRS
sebagai bank syariah yang lebih dominan dengan masyarakat menengah ke bawah, sudah seharusnya lebih meningkatkan alokasi DPK untuk berbagai
pembiayaan sehingga tingkat FDR tidak melebihi batas yang telah ditentukan BI sebesar 85-100. Adapun jika melebihi batas tersebut maka kemampuan
likuiditas bank dinilai kurang baik atau tidak sehat.
2. Pengaruh Non Performing Financing NPF terhadap Financing to
Deposit Ratio FDR
Dari hasil estimasi OLS pada tabel 4.4, dapat diketahui bahwa perubahan-perubahan tingkat variabel Non Performing Financing NPF
memiliki hubungan yang negatif terhadap pergerakan tingkat Financing to Deposit Ratio FDR pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS namun
tidak secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan NPF maka akan menurunkan FDR. Begitu juga sebaliknya, jika terjadi
penurunan tingkat NPF maka akan meningkatkan tingkat FDR pada BPRS. Tidak signifikannya NPF terhadap FDR terjadi karena berdasarkan
data, ada kecenderungan penurunan NPL terus terjadi karena industri perbankan bisa menekan angka kredit macet. Banyaknya kredit yang di
salurkan oleh pihak bank yang selektif dengan menggunakan 5C semakin menurunkan resiko kredit macet, sehingga tidak akan menggangu likuiditas
dari bank tersebut.
82
Hal yang sama juga disimpulkan oleh penelitian dari Hersugondo dan Tamtomo 2012 serta Prayudi 2011, dimana hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa NPL berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap LDR. Hasil ini mendukung teori bahwa dimana dampak dari meningkatnya NPL
maka akan menyebabkan hilangnya kesempatan memperoleh pendapatan income dari kredit yang diberikan, sehingga mengurangi laba dan
mengurangi kemampuan untuk memberikan kredit Dendawijaya, 2003:86. Banyaknya kredit bermasalah juga membuat bank tidak berani meningkatkan
penyaluran kreditnya apalagi bila dana pihak ketiga tidak dapat dicapai secara optimal maka akan mengganggu likuiditas suatu bank, oleh karena itu kredit
bermasalah NPL dan NPF berpengaruh negatif terhadap LDR dan FDR. Kredit macet merupakan bagian yang tak akan pernah lepas dari
adanya pembiayaan. Dengan hasil penelitian yang menunjukkan hubungan negatif antara NPF dan FDR maka akan berimplikasi pada kegiatan usaha
yang dilakukan oleh nasabah bank syariah dalam hal ini BPRS. Para pengusaha di tuntut untuk terus meningkatkan produksinya sehingga akan
mendapatkan keuntungan yang optimal yang juga harus dibawah pengawasan pihak bank. Dengan meningkatnya kegiatan usaha yang berarti pendapatan
serta kemapuan nasabah untuk melunasi cicilan meningkat dan NPF menurun, maka bank akan semakin optimis terhadap dana yang disalurkan kepada
nasabahnya tersebut dan berusaha menjaga fungsi intermediasinya agar tetap optimal.
83
Jika dilihat dari kondisi perekonomian sekarang ini, kredit macet sangat berpengaruh terhadap jumlah kredit yang disalurkan oleh perbankan.
Seperti saat ini yang menjadi permasalahan di Indonesia yaitu presentase kredit macet yang tinggi menyebabkan pihak bank enggan menyalurkan
kreditnya karena harus membentuk cadangan penghapusan yang besar. Jadi hubungan antara kredit macet dengan jumlah kredit yang disalurkan diduga
negatif karena jika presentase kredit macet tinggi maka jumlah kredit yang disalurkan rendah.
3. Pengaruh Inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio FDR