Uji Heteroskedastisitas Uji Asumsi Klasik

55 ∑Y = Jumlah kuadrat dari Y Sedangkan menurut Gujarati 2006:66 konsekuensi adanya multikolinieritas adalah: 1. Varians besar dan kesalahan standar estimator OLS. 2. Interval keyakinan yang lebih besar. 3. Rasio t tidak signifikan. 4. Nilai R 2 yang tinggi tapi sedikit rasio t signifikan. 5. Estimator OLS dan kesalahan standarnya menjadi sangnat sensitif terhadap perubahan kecil dalam data; yakni, cenderung tak stabil.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas adalah uji yang digunakan karena terjadinya gangguan error yang muncul dalam fungsi regresi yang mempunyai varian yang tidak sama sehingga penaksir OLS tidak efisien baik dalam sampel kecil maupun sampel besar tapi masih tetap tidak bias dan konsisten. Menurut Ghozali 2005:105 uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedatisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi Heteroskedastisitas Gujarati, 2007:82. Heterokedastisitas terjadi apabila varian Ut tidak konstan atau berubah-ubah seiring dengan berubahnya variabel. Akibat terjadinya 56 heteroskedastisitas maka setiap terjadi perubahan pada variabel terikat mengakibatkan errornya residual juga berubah sejalan atau kenaikan atau penurunannya. Dengan kata lain konskuensinya apabila variabel terikat bertambah maka kesalahan juga akan bertambah Gujarati, 1988:401. Dalam penelitian ini digunakan metode White untuk mendeteksi heteroskedastisitas. Uji White dilakukan dengan meregresikan residual kuadrat sebagai variabel dependen ditambah dengan kuadrat variabel independen. Regresi awal : Y = β0 + β1↓1 + β2↓2 + β3↓3 Regresi White : ei² = β0 + β1↓1 + β2↓2 + β3↓3 + β1↓1 2 + β2↓2 2 + β3↓3 2 Langkah-langkah pengujian heteroskedastisitas sebagai berikut Hipotesis : Ho : Model tidak terdapat heteroskedastisitas. Ha : Model terdapat heteroskedastisitas. Bila probabilitas ObsR2 0.05 Ho diterima. Bila probabilitas ObsR2 0.05 Ho ditolak. Jika model bebas dari heteroskedastisitas maka model tidak berubah untuk setiap amatan atau tidak dipengaruhi oleh waktu, karena varian atau keragaman error pada model tetap atau konstan. Sebaliknya, jika terjadi heteroskedastisitas model dapat berubah-ubah karena varian atau keragaman error pada model tidak tetap atau tidak konstan. 57 Sedangkan menurut Gujarati 2006:87 konsekuensi adanya heteroskedastisitas adalah: 1. Estimator OLS masih linear. 2. Masih tak bias. 3. Tapi tidak lagi memiliki varians; artinya, tidak lagi efisien. Ini berlaku juga dalm sampel yang besar. 4. Rumus-rumus biasa untuk menaksir varians estimator OLS umumnya bias.

d. Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

1 65 87

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Analisis Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) Dana Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank Indonesia Suariah (SBIS), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA), Periode Januari 2009-2012

1 14 151

Analisis Pengaruh Jumlah Dana Pihak ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF) dan Tingkat Inflasi terhadap Total Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia (Periode januari 2007-Oktober 2012)

2 24 142

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

0 2 108

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Penyaluran Pembiayaan Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia

0 10 113

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA.

6 103 122