83
Jika dilihat dari kondisi perekonomian sekarang ini, kredit macet sangat berpengaruh terhadap jumlah kredit yang disalurkan oleh perbankan.
Seperti saat ini yang menjadi permasalahan di Indonesia yaitu presentase kredit macet yang tinggi menyebabkan pihak bank enggan menyalurkan
kreditnya karena harus membentuk cadangan penghapusan yang besar. Jadi hubungan antara kredit macet dengan jumlah kredit yang disalurkan diduga
negatif karena jika presentase kredit macet tinggi maka jumlah kredit yang disalurkan rendah.
3. Pengaruh Inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio FDR
Dari hasil estimasi OLS pada tabel 4.4, dapat diketahui bahwa perubahan-perubahan tingkat variabel inflasi memiliki hubungan yang positif
terhadap pergerakan tingkat Financing to Deposit Ratio FDR pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS. Hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi
peningkatan inflasi maka akan meningkatkan FDR. Begitu juga sebaliknya, jika terjadi penurunan tingkat inflasi maka akan mnurunkan tingkat FDR pada
BPRS. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian dari Sri Haryati 2009
dan Mongid 2008 yang menyimpulkan bahwa inflasi memiliki pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan kredit perbankan.
Perkembangan fungsi intermediasi BPRS pada periode penelitian memang menunjukkan tingkat yang cukup tinggi dengan rata-rata diatas 110
persen meskipun pada periode penelitian terjadi krisis yang menyebabkan peningkatan inflasi. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan fundamental
84
perbankan di Indonesia khususnya BPRS pada periode penelitian cukup kuat. Namun demikian, dalam menyalurkan pembiayaannya, BPRS harus tetap
mempertimbangkan prediksi kondisi ekonomi makro di samping tetap menjaga prinsip kehati-hatian dalam menjalankan fungsi intermediasinya,
sehingga tidak meningkatkan timbulnya kredit bermasalah yang dapat berakibat pada penurunan permodalan secara umum.
Menurut Siamat 2005:278, sasaran manajemen bank salah satunya adalah pemenuhan likuiditas. Sumber utama kebutuhan likuiditas bank salah
satunya untuk memenuhi permintaan kredit dari masyarakat. Oleh karena itu inflasi yang terjadi dalam penelitian ini tidak mempengaruhi kemampuan
likuiditas bank FDR.
85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dari penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga DPK, Non Performing Financing NPF dan
Inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio FDR Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS di Indonesia Periode Januari: 2010
– Desember: 2013”, didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara simultan laju Dana Pihak Ketiga DPK, Non Performing Financing NPF dan Inflasi berpengaruh signifikan terhadap laju Financing to Deposit
Ratio FDR Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS di Indonesia. 2. Secara Parsial
a. Laju Dana Pihak Ketiga DPK berpengaruh signifikan negatif terhadap laju Financing to Deposit Ratio FDR Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
BPRS di Indonesia. Nilai koefisien regresi Dana Pihak Ketiga DPK sebesar -0,908030 yang berarti setiap kenaikan laju Dana Pihak Ketiga
sebesar 1 persen maka akan menurunkan laju Financing to Deposit Ratio FDR sebesar 0,908030 persen. Hal ini dikarenakan bahwa pertumbuhan
kredit yang lebih tinggi dibanding pertumbuhan Dana Pihak Ketiga DPK akan mendorong peningkatan Loan to Deposit Ratio LDR maupun
Finaning to Deposit Ratio FDR. b. Laju Non Performing Financing NPF berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap laju Financing to Deposit Ratio FDR Bank