Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

73 Dengan tidak adanya masalah multikolinearitas maka koefisien regresi pada model bernilai tinggi dan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat bersifat signifikan.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika variance tidak konstan atau berubah-ubah disebut dengan Heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas Nachrowi,2008:109. Untuk mendeteksi data memiliki masalah heteroskedastis atau tidak yaitu jika probabilitas OBSR 2 0,05 maka data tidak terdapat heteroskedastisitas. Begitu sebaliknya, jika probabilitas OBSR 2 0,05 maka data terdapat heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan aplikasi eviews 6 dengan menggunakan uji white, diperoleh hasil regresi sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Heteroskedasticity Test: White F-statistic 0.822782 Prob. F9,37 0.5992 ObsR-squared 7.837781 Prob. Chi-Square9 0.5506 Scaled explained SS 6.457419 Prob. Chi-Square9 0.6934 Sumber: lampiran 5 74 Dari tabel 4.2 di atas diketahui bahwa nilai ObsR2 sebesar 7,837781 dan probabilitas Chi-Square sebesar 0,5506 yang lebih besar dari nil ai α sebesar 0.05. Karena nilai probabilitas Chi-Square dari α = 5 maka dalam hal ini Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut bersifat homokedastisitas setelah dilakukan uji White. Dengan lolosnya uji heteroskedastisitas maka dalam model regresi dapat dikatakan homokedastisitas yaitu varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi untuk mengetahui apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pada periode waktu yang lain. Menurut Winarno 2011:5.26 autokorelasi adalah hubungan antar residual satu observasi dengan observasi lainnya. Untuk mendeteksi masalah autokorelasi digunakan uji Langrange Multipllier LM-Test. Uji ini sangat berguna untuk mengidentifikasi masalah autokorelasi tidak hanya pada derajat pertama first order tetapi juga digunakan pada tingkat derajat. Uji autokorelasi bisa dilihat dari nilai probabilitas Chi-Square. Jika probabilitas Chi-Square lebih besar dari tingkat singnifikansi 5 maka tidak terdapat autokorelasi dan sebaliknya jika probabilitas Chi-Square lebih kecil dari 5 maka terdapat autokorelasi. 75 Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 1.683436 Prob. F2,41 0.1983 ObsR-squared 3.566692 Prob. Chi-Square2 0.1681 Sumber: Lampiran 6 Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai ObsR2 sebesar 3,566692 dan nilai probabilitas Chi-Square 0,1681 yang lebih besar dari nilai α sebesar 0,05. Karena nilai probabilitas Chi-Square α = 5 maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak terdapat masalah autokorelasi.

2. Uji Statistik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

1 65 87

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Analisis Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) Dana Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank Indonesia Suariah (SBIS), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA), Periode Januari 2009-2012

1 14 151

Analisis Pengaruh Jumlah Dana Pihak ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF) dan Tingkat Inflasi terhadap Total Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia (Periode januari 2007-Oktober 2012)

2 24 142

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

0 2 108

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Penyaluran Pembiayaan Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia

0 10 113

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA.

6 103 122