Uji Multikolinearitas Uji Asumsi Klasik

53 Data yang mempunyai distribusi yang normal berarti mempunyai sebaran yang normal pula. Dengan kondisi ini maka data tersebut dapat dijadikan sampel yang baik dan dapat mewakili populasi. Dengan H pada data distribusi normal, uji jarque-bera didistribusikan dengan X 2 dengan derajat bebas degree of freedom sebesar 2. Probability menunjukkan kemungkinan nilai Jarque-Bera melebihi nilai terobservasi di bawah hipotesis nol. Winarno, 2009:5.37.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui adanya hubungan antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dalam model regresi. Sedangkan menurut Gujarati 2006: 62 multikolinearitas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan independen dari model regresi. Istilah multikolinearitas pertama kali ditemukan oleh Ragnar Frisch yang berarti adanya hubungan linier yang “sempurna” atau pasti di antara beberapa atau semua variabel bebas dari model regresi berganda. Terjadinya multikolinearitas biasanya merupakan akibat dari kecenderungan variabel ekonomi yang bergerak secara bersama-sama sepanjang waktu. Dalam penelitian ini penulis akan melihat multikolinearitas dengan menguji koefisien korelasi r berpasangan yang tinggi di antara variabel- variabel penjelas. Sebagai aturan main yang kasar rule of thumb, jika 54 koefisien korelasi cukup tinggi katakanlah diatas 0,8 ada kemungkinan terjadinya kolinearitas yang serius dalam model. Sebaliknya jika koefisien korelasi relatif rendah maka diduga model tidak mengandung multikolinieritas Gujarati, 2006: 62. Uji koefisien korelasinya yang mengandung unsur kolinearitas, misalnya variabel X 1 dan X 2 . Langkah-langkah pengujian sebagai berikut : Bila r 0,8 model tidak terdapat multikolinearitas Bila r 0,8 model terdapat multikolinearitas Jika terjadi multikolinearitas pada model maka akan menyebabkan koefisien regresi yang tinggi namun dengan sejumlah variabel yang tidak signifikan. Sebaliknya jika tidak terdapat multikolinearitas maka koefisien regresi yang tinggi akan diikuti oleh sejumlah variabel yang signifikan Rosadi, 2012:80. Rumus korelasi, Purwanto, 2002:193: = � ∑ − ∑ ∑ √{�∑ − ∑ }{�∑ − ∑ } Keterangan: rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y N = Jumlah responden ∑XY = Jumlah perkalian antara X dan Y ∑↓ = Jumlah nilai X ∑Y = Jumlah nilai Y ∑X = Jumlah kuadrat dari X 55 ∑Y = Jumlah kuadrat dari Y Sedangkan menurut Gujarati 2006:66 konsekuensi adanya multikolinieritas adalah: 1. Varians besar dan kesalahan standar estimator OLS. 2. Interval keyakinan yang lebih besar. 3. Rasio t tidak signifikan. 4. Nilai R 2 yang tinggi tapi sedikit rasio t signifikan. 5. Estimator OLS dan kesalahan standarnya menjadi sangnat sensitif terhadap perubahan kecil dalam data; yakni, cenderung tak stabil.

c. Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

1 65 87

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Analisis Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) Dana Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank Indonesia Suariah (SBIS), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA), Periode Januari 2009-2012

1 14 151

Analisis Pengaruh Jumlah Dana Pihak ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF) dan Tingkat Inflasi terhadap Total Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia (Periode januari 2007-Oktober 2012)

2 24 142

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

0 2 108

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Penyaluran Pembiayaan Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia

0 10 113

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA.

6 103 122