Hasil Estimasi Model Pengaruh ukuran perusahaan, book to market, beta, earning dan financial distress terhadap subsequent return saham : pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode tahun 2009 – 2013

121 weight saat menggunakan estimasi pada program eviews 7.1. Dengan cara ini masalah heteroskedastisitas akan teratasi.

4. Hasil Estimasi Model

Dalam penelitian ini, untuk menganalisis pengaruh Size, Btm, Beta, dan Earning terhadap ZScore serta bersama – sama pengaruhnya terhadap Return, maka model penelitian yang akan diestimasi terdapat 2 model yaitu: Model I yaitu keadaan Ukuran Perusahaan , beta, book to market, earning, dan financial distress. ZScore = C1 +C2Size +C3Btm +C4Beta +C5Earning +[CX=F] Model II yaitu keadaan Ukuran Perusahaan , beta, book to market, earning, financial distress, dan return saham. Return = C1 +C2 Size +C3Btm +C4Beta +C5Earning +C6 Z-score +[CX=F] Model pada penelitian tersebut akan diestimasi menggunakan 5 tahun waktu observasi, yaitu dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Model estimasi yang digunakan didasarkan pada hasil Uji Chow dan Uji Hausman adalah data panel dengan menggunakan metode Fixed Effect FEM baik Model I maupun Model II, maka output dari regresi menggunakan model Fixed Effect FEM adalah sebagai berikut : 122 Model I : Pengaruh size, Btm, Beta dan Earning terhadap ZScore Tabel 4.15 Regresi Terbaik Fixed Effect FEM Model I Dependent Variable : ZScore Method : Panel Least Squares Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.302475 2.847104 0.808708 0.4194 Size 0.006185 0.103323 0.059858 0.9523 Btm 0.118766 0.034290 3.463602 0.0006 Beta 0.046491 0.021965 2.116569 0.0353 Earning 0.000714 0.000104 6.863599 0.0000 R-squared 0.948639 ProbF-statistic 0,00000 Sumber : Data sekunder yang diolah oleh EVIEWS Model I yaitu : ZScore = 2.302475 +0.006185 SIZE +0.118766BtM +0.046491beta +0.000714earning + [CX=F] Dari persamaan hasil regresi di atas dapat dijelaskan bahwa intersep adalah sebesar 2.302475 artinya ketika variabel-variabel independen bernilai nol, maka ZScore adalah sebesar 2.302475. Lalu, jika masing- masing variabel independen meningkat sebesar 1, maka: a. Peningkatan SIZE sebesar 1 akan menambah ZScore sebesar 0.006185 ; apabila nilai variabel independen lainnya dianggap konstan. b. Peningkatan BtM sebesar 1 akan menambah ZScore sebesar 0.118766 ; apabila nilai variabel independen lainnya dianggap konstan. c. Peningkatan beta sebesar 1 akan menambah ZScore sebesar 0.046491 ; apabila nilai variabel independen lainnya dianggap konstan. 123 d. Peningkatan earning sebesar 1 akan menambah ZScore sebesar 0.000714 ; apabila nilai variabel independen lainnya dianggap konstan. Model II : Pengaruh Size, Btm, Beta, Earning, dan ZScore terhadap Return Tabel 4.16 Regresi Terbaik Fixed Effect FEM Model II Dependent Variable : Return Method : Panel Least Squares Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.786191 0.147762 5.320666 0.0000 ZScore 0.000686 0.001278 0.536661 0.5920 Size -0.027856 0.005361 -5.196392 0.0000 Btm 0.000587 0.001806 0.324831 0.7456 Beta -0.003956 0.001555 -2.543578 0.0116 Earning 0.0000148 5.22E-06 2.831871 0.0050 R-squared 0.447301 ProbF-statistic 0,00000 Sumber : Data sekunder yang diolah oleh EVIEWS Model II yaitu: Return = 0.786191 +0.000686 Z-score -0.027856Size +0.000587Btm - 0.003956 Beta +0.0000148Earning +[CX=F] Dari persamaan hasil regresi di atas dapat dijelaskan bahwa intersep adalah sebesar 0.786191 artinya ketika variabel-variabel independen bernilai nol, maka Return adalah sebesar 0.786191. Lalu, jika masing- masing variabel independen meningkat sebesar 1, maka: a. Peningkatan ZScore sebesar 1 akan menambah Return sebesar 0.000686 ; apabila nilai variabel independen lainnya dianggap konstan. 124 b. Peningkatan SIZE sebesar 1 akan menururunkan Return sebesar 0.027856 ; apabila nilai variabel independen lainnya dianggap konstan. c. Peningkatan BtM sebesar 1 akan menambah Return sebesar 0.000587 ; apabila nilai variabel independen lainnya dianggap konstan. d. Peningkatan beta sebesar 1 akan menurunkan Return sebesar 0.003956 ; apabila nilai variabel independen lainnya dianggap konstan. e. Peningkatan earning sebesar 1 akan menambah Return sebesar 0.0000148 ; apabila nilai variabel independen lainnya dianggap konstan.

5. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Price Earnings Ratio, Dividend Yield, dan Market to Book Ratio Terhadap Stock Return Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 56 82

Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 105 93

Pengaruh Distress Risk,Firm Size, Dan Book To Market Ratio Terhadapreturn Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010 – 2014

1 29 90

Determinan Merger Dan Akuisisi : studi di perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2013

0 27 0

ANOMALI INITIAL PUBLIC OFFERING DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi kasus pada perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia dan Daftar Efek Syariah periode 2010 – 2014)

0 24 250

PENGARUH EARNING YIELD, DIVIDEND YIELD PENGARUH EARNING YIELD, DIVIDEND YIELD DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP EARNING YIELD TAHUN BERIKUTNYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004-2009.

0 2 13

PENDAHULUAN PENGARUH EARNING YIELD, DIVIDEND YIELD DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP EARNING YIELD TAHUN BERIKUTNYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004-2009.

0 2 9

TINJAUAN PUSTAKA PENGARUH EARNING YIELD, DIVIDEND YIELD DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP EARNING YIELD TAHUN BERIKUTNYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004-2009.

0 5 20

PENUTUP PENGARUH EARNING YIELD, DIVIDEND YIELD DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP EARNING YIELD TAHUN BERIKUTNYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004-2009.

0 3 5

Pengaruh Rasio Keuangan dan Ukuran Perusahaan terhadap Kondisi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 0 22