47 Penggunaan book to market menjadi indikator pengukur kinerja
perusahaan. Semakin baik kinerja perusahaan akan memberikan nilai positif untuk rasio book to market dan sebaliknya. Dalam penelitian ini
penggunaan book to marker rasio mengacu dalam penelitian Utama dan Lumondang 2000 yang menyebutkan bahwa penggunaan book to market
menghilangkan nilai negatif karena tidak mencerminkan growth suatu perusahaan dan book to market menunjukkan rasio nilai perusahaan yang
dihitung oleh akuntan terhadap nilai perusahaan yang dinilai publik.
7. Beta Saham
Menurut Jogiyanto 1998 dalam Nurzaemah 2012, beta pasar merupakan rata-rata tertimbang dari beta masing-masing sekuritas di
pasar. Beta merupakan index dari risiko sistematis karena kondisi pasar. Kecenderungan saham untuk bergerak naik atau turun dalam pasar
tercermin dalam koefisien beta β sebagai unsur kunci CAPM. Rata-rata
risiko saham didefinisikan sebagai saham yang cenderung bergerak naik turun sejalan dengan pasar umum, yang diukur oleh beberapa indeks,
seperti Dow Jones Industrials, SP 500, atau New York Stock Exchange Moeljadi, 2006, dan terdiri dari :
a. Beta = 1,0 mengindikasikan bahwa secara umum jika pasar bergerak
ke atas 10, maka saham juga akan naik 10. Sementara itu, jika pasar turun 10, maka saham juga akan turun sebesatr 10
sehingga jika portofolio saham dengan = 1,0 akan bergerak naik dan
48 turun sesuai dengan rata-rata pasar dan akan memiliki risiko yang
sama dengan rata-rata pasar. b.
Beta = 0,5 mengindikasikan bahwa perubahan saham akan naik dan turun hanya separuh dari perubahan pasar saham itu hanya
separuhnya, dan portofolio saham seperti ini akan memiliki setengah risiko portofolio = 1,0.
c. Beta = 2,0 mengindikasikan bahwa perubahan saham akan dua kali
lipat dari perubahan rata-rata pasar. Nilai portofolio seperti ini dapat menjadi dua kali lipat dalam jangka pendek dan jika memegang
portofolio seperti ini, maka seseorang yang sebelumnya jutawan dapat menjadi bangkrut dengan cepat Moeljadi, 2006.
Beta mengambarkan perubahan return pasar sebesar X, yang akan berpengaruh terhadap return
sekuritas sebesar X. Jika β 1 berarti saham cenderung naik dan turun lebih tinggi dibandingkan perubahan
pasar. Jika β 1 berarti saham cenderung turun atau naik lebih rendah dibandingkan perubahan pasar. Beta banyak digunakan sebagai ukuran
risiko karena dalam berbagai penelitian empiris, Beta relatif cukup stabil sehingga memungkinkan penggunaan data historis sebagai prediktor Beta
di masa akan datang.
8. Earning