Imbal Hasil Return Saham

29 Fama dan French dengan Three Factors model-nya menemukan bahwa faktor risk market, size dan book to market berpengaruh terhadap returns saham. Sampai saat ini penelitian masih berlanjut diberbagai negara yang melibatkan kalangan lebih luas dan terbuka.

2. Imbal Hasil Return Saham

Secara rasional tujuan dalam melakukan investasi adalah memperoleh return. Demikain pula investasi dalam saham, investor tentu ingin mendapatkan return yang maksimal dari investasi yang ditanamkan Murti, 2011. Motivasi para investor melakukan investasi adalah harapan untuk memperoleh return yang sesuai. Tanpa adanya return, tentunya para investor tidak akan bersedia melakukan investasi. Jadi, dalam hal ini tujuan utama seseorang melakukan investasi adalah untuk memperoleh return baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Jogianto 2003 return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa return saham adalah tingkat keuntungan yang akan diperoleh oleh investor yang menanamkan dananya di pasar modal yang berupa return realisasi dan return ekspektasi. Investasi merupakan komitmen penempatan sejumlah dana untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Dengan kata lain, motivasi utama investor dalam melakukan investasi adalah untuk memperoleh return kembalian investasi sesuai dengan harapan pada 30 tingkat risiko tertentu. Return kembalian adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya Ang, 1997. Investor tentunya tidak akan melakukan investasi jika tanpa adanya harapan akan return yang diperoleh di masa yang akan datang. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi Jogiyanto, 2003. Dalam melakukan investasi terdapat beberapa metode pengukuran return, salah satunya adalah return total. Return total merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode yang tertentu. Konsep return menurut Ang, 1997 adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Para investor termotivasi untuk melakukan investasi salah satunya adalah dengan membeli saham perusahaan dengan harapan untuk mendapatkan kembalian investasi yang sesuai dengan apa yang telah diinvestasikannya. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi atau tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Tanpa keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi yang dilakukannya, tentunya investor tidak mau melakukan investasi yang tidak ada hasilnya.Setiap investasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama yaitu memperoleh keuntungan yang disebut return, baik secara langsung maupun tidak langsung. Return saham merupakan income yang diperoleh oleh pemegang saham sebagai hasil dari investasinya di perusahaan tertentu. Return 31 saham dapat dibedakan menjadi dua jenis Jogiyanto, 2003, yaitu return realisasi realized return dan return ekspektasi expected return. Return realisasi merupakan Return yang sudah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi dapat digunakan sebagai salah satu pengukuran kinerja perusahaan dan dapat digunakan sebagai dasar penentu return ekspektasi dan risiko di masa yang akan datang, sedangkan return ekspektasi merupakan return yang diharapkan terjadi di masa mendatang dan masih bersifat tidak pasti. Dalam peningkatan return saham terdapat laba saham sehingga meningkatnya return saham maka menigkat pula laba saham perusahaan. Laba saham perusahaan diatur dalam psak 56 revisi 2011 tentang “Laba Per Saham ” yang diadopsi dari IAS 33 dan berlaku efektif 1 Januari 2012. Sehingga pengaturannya harus disesuaikan dengan psak tersebut, dimana menetapkan teknik perhitungan, penyajian, dan pengungkapan Laba Per Saham LPS pada akhirnya meningkatkan daya banding kinerja antar perusahaan dan antar periode. Metode return saham dapat menggunakan 2 cara Asri, 1987 dalam Hartono dan Paramitha, 2008 yaitu: a Memasukkan unsur dividen Jika unsur dividen digunakan dalam perhitungan return saham investor tidak mengabaikan dividen, maka dapat digunakan rumus: Ri = D 1 + P 1 – P P 32 b Tanpa memasukkan unsur dividen Jika unsur dividen tidak digunakan dalam perhitungan investor mengabaikan dividen, maka data yang digunakan hanya terdiri dari harga pasar saham saja. Rumus yang dapat digunakan sebagai berikut: Ri = P 1 – P P Keterangan : Ri : Return yang diharapkan D 1 : Dividen yang diharapkan P 1 : Harga pasar saham yang diharapkan P : Harga pasar saham saat penutupan

3. Financial Distress

Dokumen yang terkait

Pengaruh Price Earnings Ratio, Dividend Yield, dan Market to Book Ratio Terhadap Stock Return Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 56 82

Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 105 93

Pengaruh Distress Risk,Firm Size, Dan Book To Market Ratio Terhadapreturn Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010 – 2014

1 29 90

Determinan Merger Dan Akuisisi : studi di perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2013

0 27 0

ANOMALI INITIAL PUBLIC OFFERING DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi kasus pada perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia dan Daftar Efek Syariah periode 2010 – 2014)

0 24 250

PENGARUH EARNING YIELD, DIVIDEND YIELD PENGARUH EARNING YIELD, DIVIDEND YIELD DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP EARNING YIELD TAHUN BERIKUTNYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004-2009.

0 2 13

PENDAHULUAN PENGARUH EARNING YIELD, DIVIDEND YIELD DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP EARNING YIELD TAHUN BERIKUTNYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004-2009.

0 2 9

TINJAUAN PUSTAKA PENGARUH EARNING YIELD, DIVIDEND YIELD DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP EARNING YIELD TAHUN BERIKUTNYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004-2009.

0 5 20

PENUTUP PENGARUH EARNING YIELD, DIVIDEND YIELD DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP EARNING YIELD TAHUN BERIKUTNYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004-2009.

0 3 5

Pengaruh Rasio Keuangan dan Ukuran Perusahaan terhadap Kondisi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 0 22