Analisis Korelasi antar Variabel Hasil Analisis Data Panel

110 2013CNTX dan maksimum sebesar 2300,3 pada perusahaan Lionmesh Prima Tbk. pada 2013 LMSH.

2. Analisis Korelasi antar Variabel

Uji Correlation digunakan untuk menentukan apakah ada hubungan linier yang signifikan antara dua variabel. Uji ini termasuk klasifikasi uji statistik parametrik. Tabel 4.4 Hasil uji Correlation antar Variabel Sumber : Data sekunder yang diolah oleh EVIEWS Berdasarkan hasil korelasi adalah sebagai berikut: a Size berkorelasi positif dengan zscore dan negatif dengan return b Btm berkorelasi negatif dengan zscore dan return c Beta berkorelasi negatif terhadap zscore d Earning berkorelasi positif zscore e Zscore berkorelasi positif dengan return saham Hasil ini baru sementara selanjutnya data diregresikan menurut analisis data panel menggunakan menggunakan program Eviews 7.1.

3. Hasil Analisis Data Panel

Dari spesifikasi model yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, terlihat model dalam penelitian ini menggunakan data cross section perusahaan dan data time series tahun. Untuk menentukan hasil akhir RETURN ZSCORE SIZE BtM BETA EARNING RETURN 1 0,085 -0,054 -0,179 -0,116 0,191 ZSCORE 0,085 1 0,040 -0,010 -0,031 0,435 SIZE -0,054 0,040 1 -0,117 0,137 0,271 BTM -0,179 -0,010 -0,117 1 0,114 -0,327 BETA -0,116 -0,031 0,137 0,114 1 -0,179 EARNING 0,191 0,435 0,271 -0,327 -0,179 1 111 panel data apakah menggunakan Common Effect Model, Fixed Effect Model atau menggunakan Random Effect Model. a. Model Common Effect OLS Model ini merupakan model yang paling sederhana. Dalam estimasinya diasumsikan bahwa setiap unit individu memiliki intersep dan slope yang sama tidak ada perbedaan pada dimensi kerat waktu. Dengan kata lain, regresi data panel yang dihasilkan akan berlaku untuk setiap individu. Hasil perhitungan dengan menggunakan program Eviews 7.1, maka output dari regresi menggunakan metode Common Effect pooled least square adalah sebagai berikut : Model I : Pengaruh size, Btm, Beta dan Earning terhadap ZScore Tabel 4.5 Hasil regresi Common Effect pooled least square Model I Dependent Variable : ZScore Method : Panel Least Squares Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 5.394931 2.078897 2.595092 0.0099 Size -0.135979 0.075541 -1.80006 0.0728 Btm 0.393368 0.145600 2.701701 0.0073 Beta 0.141508 0.123239 1.148238 0.2517 Earning 0.002426 0.000258 9.394531 0.0000 R-squared 0.2085 ProbF-statistic 0,000000 Sumber : Data sekunder yang diolah oleh EVIEWS Berdasarkan hasil regresi Model I menggunakan model Common Effect di atas dapat disimpulkan variabel independen t-tes probability yang terlihat signifikan yaitu hanya Btm dan Earning sedangkan Size dan Beta tidak signifikan. Hasil R-squared sebesar 0.208084 atau 20,8 merupakan nilai yang menunjukkan pengaruh dari variabel 112 independen terhadap variabel dependen yaitu ZScore dan sebesar 79,2 dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai probability dari F-stat senilai 0,000000 memberikan arti bahwa terdapat salah satu variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu ZScore. Model II : Pengaruh Size, Btm, Beta, Earning, dan ZScore terhadap Return TABEL 4.6 Hasil Regresi Common Effect pooled least square Model II Dependent Variable : Return Method: Panel Least Squares Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.077774 0.031111 2.499871 0.0129 ZScore 0.000237 0.000828 0.286593 0.7746 Size -0.001992 0.001124 -1.77158 0.0774 Btm -0.004988 0.002181 -2.28733 0.0228 Beta -0.001876 0.001829 -1.02566 0.3058 Earning 1.00E-05 4.32E-06 2.314701 0.0213 R-squared 0.052744 ProbF-statistic 0.000449 Sumber : Data sekunder yang diolah oleh EVIEWS Berdasarkan hasil regresi persamaan Model II menggunakan model Common Effect di atas dapat disimpulkan variabel independen t-tes probability yang terlihat signifikan yaitu hanya Btm dan Earning sedangkan Size, Beta dan ZScore tidak signifikan. Hasil R-squared sebesar 0,052744 atau 5,3 merupakan nilai yang menunjukkan pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen yaitu harga saham dan sebesar 94,7 dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai probability dari F-stat senilai 0.000449 memberikan arti bahwa 113 terdapat salah satu variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu Return. b. Model Fixed Effect FEM Model Efek Tetap The Fixed Effect adalah model regresi pada data panel yang didapatkan dengan asumsi bahwa unit cross section dan time series yang digunakan dalam model sudah diketahui terlebih dahulu. Hasil perhitungan dengan menggunakan program Eviews 7.1 maka output dari regresi menggunakan model Fixed Effect FEM adalah sebagai berikut : Model I : Pengaruh size, Btm, Beta dan Earning terhadap ZScore Tabel 4.7 Hasil Regresi Fixed Effect FEM Model I Dependent Variable : ZScore Method: Panel Least Squares Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.302475 2.847104 0.808708 0.4194 Size 0.006185 0.103323 0.059858 0.9523 Btm 0.118766 0.034290 3.463602 0.0006 Beta 0.046491 0.021965 2.116569 0.0353 Earning 0.000714 0.000104 6.863599 0.0000 R-squared 0.948639 ProbF-statistic 0,00000 Sumber : Data sekunder yang diolah oleh EVIEWS Berdasarkan hasil regresi persamaan Model I menggunakan model Fixed Effect di atas dapat disimpulkan variabel independen t-test probability yang terlihat signifikan yaitu Btm, Beta dan Earning sedangkan variabel independen yang lainnya seperti Size tidak signifikan. Hasil R-squared sebesar 0,948639atau 94,9 merupakan nilai yang menunjukkan pengaruh dari variabel independen yaitu Size, 114 Btm, Beta dan Earning terhadap variabel dependen yaitu ZScore dan sebesar 5,1 dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai probability dari F-stat senilai 0,000000 memberikan arti bahwa terdapat salah satu variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu ZScore. Model II : Pengaruh Size, Btm, Beta, Earning, dan ZScore terhadap Return Tabel 4.8 Hasil Regresi Fixed Effect FEM Model II Dependent Variable : Return Method : Panel Least Squares Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.786191 0.147762 5.320666 0.0000 ZScore 0.000686 0.001278 0.536661 0.5920 Size -0.027856 0.005361 -5.196392 0.0000 Btm 0.000587 0.001806 0.324831 0.7456 Beta -0.003956 0.001555 -2.543578 0.0116 Earning 1.48E-05 5.22E-06 2.831871 0.0050 R-squared 0.447301 ProbF-statistic 0,00000 Sumber : Data sekunder yang diolah oleh EVIEWS Berdasarkan hasil regresi persamaan Model II menggunakan model Fixed Effect di atas dapat disimpulkan variabel independen t- test probability yang terlihat signifikan yaitu Size, Beta dan Earning, sedangkan variabel independen yang lainnya seperti Btm dan ZScore tidak signifikan. Hasil R-squared sebesar 0.447301 atau 44,7 merupakan nilai yang menunjukkan pengaruh dari variabel independen yaitu, Size, Beta, Btm, Earning dan ZScore terhadap variabel dependen 115 yaitu Return dan sebesar 55,3 dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai probability dari F-stat senilai 0,0000 memberikan arti bahwa terdapat salah satu variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu Return. c. Model Random Effect REM Model Efek Random The Random Effect yaitu model regresi yang dilandasi bahwa unit cross section dan time series yang digunakan dalam model tidak ditentukan terlebih dahulu melainkan hasil pengambilan contoh secara acak dari suatu populasi yang besar. Metode untuk memodelkan data panel yang menggunakan MER yang mengandung pengaruh acak dari unit cross section menjadi lebih rumit dan komplek. Hasil perhitungan dengan menggunakan program Eviews 7.1 maka output dari regresi menggunakan model Random Effect REM adalah sebagai berikut: Model I : Pengaruh size, Btm, Beta dan Earning terhadap ZScore Tabel 4.9 Hasil Regresi Random Effect Model REM Model I Dependent Variable : ZScore Method : Panel EGLS Cross-section random effects Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.814094 3.489399 0.233305 0.8157 Size 0.058546 0.125905 0.464999 0.6422 Btm 0.118245 0.110086 1.074114 0.2836 Beta 0.014339 0.053740 0.266821 0.7898 Earning 0.000941 0.000208 4.530600 0.0000 R-squared 0.052085 ProbF-statistic 0.000295 Sumber : Data sekunder yang diolah oleh EVIEWS 116 Berdasarkan hasil regresi persamaan Model I menggunakan model Random Effect dapat disimpulkan variabel independen t-tes probability yang terlihat signifikan yaitu hanya Earning sedangkan Size, Btm dan Beta tidak signifikan. Hasil R-squared sebesar 0.05208 5,2 merupakan nilai yang menunjukkan pengaruh dari variabel independen yaitu Size, Btm, Beta dan Earning terhadap variabel dependen yaitu ZScore dan sebesar 94,8 dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai probability dari F-stat senilai 0.000295 memberikan arti bahwa terdapat salah satu variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu ZScore. Model II : Pengaruh Size, Btm, Beta, Earning, dan ZScore terhadap Return Hasil dari regresi model II ditampilkan dalam table di bawah ini: Tabel 4.10 Hasil Regresi Random Effect Model REM Model II Dependent Variable : Return Method : Panel EGLS Cross-section random effects Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.083112 0.034067 2.439667 0.0152 ZScore 0.000258 0.000889 0.289969 0.7720 Size -0.002197 0.001230 -1.786865 0.0749 Btm -0.004660 0.002300 -2.026147 0.0436 Beta -0.002160 0.001772 -1.219172 0.2237 Earning 1.03E-05 4.54E-06 2.277817 0.0234 R-squared 0.043603 ProbF-statistic 0.001710 Sumber : Data sekunder yang diolah oleh EVIEWS 117 Berdasarkan hasil regresi persamaan Model I menggunakan model Random Effect di atas dapat disimpulkan variabel independen t- tes probability yang terlihat signifikan yaitu hanya Btm dan Earning sedangkan tidak signifikan Size, Beta, dan ZScore. Hasil R-squared sebesar 0.043603 atau 4,4 merupakan nilai yang menunjukkan pengaruh dari variabel independen yaitu, Size, Btm, Beta, Earning dan ZScore terhadap variabel dependen yaitu Return dan sebesar 95.6 dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai probability dari F-stat senilai 0.001710 memberikan arti bahwa terdapat salah satu variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu Return. d. Uji Metode Estimasi Model Model estimasi regresi data panel ada tiga, yaitu model Common Effect OLS, model Fixed Effect FEM, atau model Random Effect REM. Menentukan model panel yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka harus dilakukan beberapa pengujian. Uji Chow dan Uji Hausman merupakan pengujian yang dapat digunakan dalam menentukan apakah model data panel dapat diregresi dengan model Common Effect, Fixed Effect, atau Random Effect. Uji Chow digunakan untuk menentukan apakah model data panel diregresi dengan model Common Effect atau dengan model Fixed Effect, apabila dari hasil uji tersebut ditentukan bahwa model Common Effect yang digunakan, 118 maka tidak perlu diuji kembali dengan Uji Hausman, namun apabila dari hasil Uji Chow tersebut ditentukan bahwa metode Fixed Effect yang digunakan, maka harus ada uji lanjutan dengan Uji Hausman untuk memilih antara model Fixed Effect atau model Random Effect yang akan digunakan untuk mengestimasi regresi data panel. Berikut adalah tabel yang menunjukkan hasil dari Uji Chow : Model I : Pengaruh size, Btm, Beta dan Earning terhadap ZScore Tabel 4.11 Hasil Uji Chow Model I Redundant : Fixed Effects Tests Equation : Untitled Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 54.709359 64,256 0.0000 Sumber : Data sekunder yang diolah oleh EVIEWS Jadi F-hitung sebesar 54.709359, sdangkan F-tabel 0,05;64;325-65-4 sebesar 1.3614. Berdasarkan Tabel 4.10 hasil Uji Chow menunjukkan bahwa F- hitung F-tabel atau 54.709359 1.3614 maka H ditolak dan H 1 diterima serta p-value signifikan, yaitu 0,0000 kurang dari 5, sehingga metode yang digunakan adalah metode Fixed Effect. Oleh karena itu, harus dilakukan uji lanjutan untuk menentukan model mana yang paling tepat digunakan antara metode Fixed Effect atau model Random Effect, yaitu dengan melakukan Uji Hausman. Berikut adalah tabel yang menunjukkan hasil Uji Hausman : 119 Tabel 4.12 Hasil Uji Hausman Model I Correlated Random Effects - Hausman Test Equation : Untitled Test cross-section random effects Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 11,963495 4 0,0176 Sumber : Data sekunder yang diolah oleh EVIEWS Jadi Chi-square hitung sebesar 11,963495, sdangkan Chi-square tabel 0,05;4 sebesar 9.488 Berdasarkan Tabel 4.11 hasil Uji Hausman menunjukkan bahwa Chi -square hitung Chi-square tabel atau 11,963495 9.488 maka H ditolak dan H 1 diterima, serta p-value signifikan, yaitu 0,0176 kurang dari 5, sehingga model yang akan digunakan untuk mengestimasi model adalah metode Fixed Effect. Model II : Pengaruh Size, Btm, Beta, Earning, dan ZScore terhadap Return Hasil dari Uji Chow model II ditampilkan dalam table di bawah ini: Tabel 4.13 Hasil Uji Chow Model II Redundant Fixed Effects Tests Equation : chow Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 4,267024 64,255 0,0000 Sumber : Data sekunder yang diolah oleh EVIEWS Jadi F-hitung sebesar 4,267024, sdangkan F-tabel 0,05;64;325-65- 5 sebesar 1.3616. Berdasarkan Tabel 4.12 hasil Uji Chow menunjukkan bahwa F-hitung F-tabel atau 4,267024 1,3616 maka 120 H ditolak dan H 1 diterima serta p-value signifikan, yaitu 0,0000 kurang dari 5, sehingga metode yang digunakan adalah metode Fixed Effect. Oleh karena itu, harus dilakukan uji lanjutan untuk menentukan model mana yang paling tepat digunakan antara metode Fixed Effect atau model Random Effect, yaitu dengan melakukan Uji Hausman. Berikut adalah tabel yang menunjukkan hasil Uji Hausman : Tabel 4.14 Hasil Uji Hausman Model II Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled Test cross-section random effects Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 13.280833 4 0.0100 Sumber : Data sekunder yang diolah oleh EVIEWS Jadi Chi -square hitung sebesar 13.280833, sdangkan Chi-square tabel 0,05;5 sebesar 11.70 Berdasarkan Tabel 4.13 hasil Uji Hausman menunjukkan bahwa Chi-square hitung Chi-square tabel atau 13.280833 11.70 maka H ditolak dan H 1 diterima. Nilai p-value signifikan, yaitu 0.0003 kurang dari 5, sehingga model yang akan digunakan untuk mengestimasi model adalah metode Fixed Effect. Setelah mendapatkan model tepat untuk melakukan regresi maka langkah selanjutnya adalah melakukan estimasi regresi dengan menggunakan model fixed effect. Untuk menghilangkan masalah heterokedastisita maka penulis menggunakan pilihan cross section 121 weight saat menggunakan estimasi pada program eviews 7.1. Dengan cara ini masalah heteroskedastisitas akan teratasi.

4. Hasil Estimasi Model

Dokumen yang terkait

Pengaruh Price Earnings Ratio, Dividend Yield, dan Market to Book Ratio Terhadap Stock Return Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 56 82

Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 105 93

Pengaruh Distress Risk,Firm Size, Dan Book To Market Ratio Terhadapreturn Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010 – 2014

1 29 90

Determinan Merger Dan Akuisisi : studi di perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2013

0 27 0

ANOMALI INITIAL PUBLIC OFFERING DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi kasus pada perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia dan Daftar Efek Syariah periode 2010 – 2014)

0 24 250

PENGARUH EARNING YIELD, DIVIDEND YIELD PENGARUH EARNING YIELD, DIVIDEND YIELD DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP EARNING YIELD TAHUN BERIKUTNYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004-2009.

0 2 13

PENDAHULUAN PENGARUH EARNING YIELD, DIVIDEND YIELD DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP EARNING YIELD TAHUN BERIKUTNYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004-2009.

0 2 9

TINJAUAN PUSTAKA PENGARUH EARNING YIELD, DIVIDEND YIELD DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP EARNING YIELD TAHUN BERIKUTNYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004-2009.

0 5 20

PENUTUP PENGARUH EARNING YIELD, DIVIDEND YIELD DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP EARNING YIELD TAHUN BERIKUTNYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004-2009.

0 3 5

Pengaruh Rasio Keuangan dan Ukuran Perusahaan terhadap Kondisi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 0 22