Pengujian Hipotesis Pengaruh ukuran perusahaan, book to market, beta, earning dan financial distress terhadap subsequent return saham : pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode tahun 2009 – 2013

124 b. Peningkatan SIZE sebesar 1 akan menururunkan Return sebesar 0.027856 ; apabila nilai variabel independen lainnya dianggap konstan. c. Peningkatan BtM sebesar 1 akan menambah Return sebesar 0.000587 ; apabila nilai variabel independen lainnya dianggap konstan. d. Peningkatan beta sebesar 1 akan menurunkan Return sebesar 0.003956 ; apabila nilai variabel independen lainnya dianggap konstan. e. Peningkatan earning sebesar 1 akan menambah Return sebesar 0.0000148 ; apabila nilai variabel independen lainnya dianggap konstan.

5. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui adanya pengaruh Size, Btm, Beta, dan Earning terhadap ZScore serta bersama – sama pengaruhnya terhadap Return baik secara persial maupun simultan pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indoensia periode 2009-2013 dengan alat dibantu program Eviews 7.1.

a. Regresi Model I Pengaruh Ukuran Perusahaan , beta, book to

market, dan earning, terhadap financial distress 1 Pengujian Hipotesis Parsial Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui variabel independen mana yang berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis secara parsial menggunakan statistik uji t, 125 kemudian melihat tingkat signifikansi dengan taraf kesalahan sebesar 5. Ketentuan pengujian hipotesis secara parsial, yaitu : H0 tidak signifikan dan H1 signifikan Jika thitung ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika thitung ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak Langkah untuk melakukan uji t adalah menentukan nilai t-hitung dan t-tabel. Persamaan Model I perhitungannnya adalah t tabel dk = 325 - 4 = 321 , α=5 = 1.967382. Tabel 4.15 Regresi Terbaik Fixed Effect FEM Model I Dependent Variable : ZScore Method : Panel Least Squares Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.302475 2.847104 0.808708 0.4194 Size 0.006185 0.103323 0.059858 0.9523 Btm 0.118766 0.034290 3.463602 0.0006 Beta 0.046491 0.021965 2.116569 0.0353 Earning 0.000714 0.000104 6.863599 0.0000 R-squared 0.948639 ProbF-statistic 0,00000 Sumber : Data sekunder yang diolah oleh EVIEWS Hasil yang didapat yaitu sebagai berikut : a Size terhadap ZScore Terlihat pada tabel di atas terdapat nilai Prob. 0.9523. Nilai Prob. lebih besar dari nilai probabilitas 0.05, atau nilai 0.95230.05, maka H 1 ditolak dan Ho diterima yaitu variabel size memiliki hubungan tidak signifikan terhadap variabel 126 zscore. Variabel Size mempunyai t hitung yakni 0.059858 dengan t tabel =1.967382. Jadi t hitung t tabel dapat disimpulkan bahwa variabel Size tidak memiliki kontribusi terhadap ZScore. sehingga ukuran perusahaan baik perusahaan kecil maupun besar tidak ada pengaruhnya untuk mengalami resiko kebangkrutan atau kesulitan keuangan Jadi dapat disimpulkan Size tidak memiliki pengaruh terhadap ZScore. Hal ini konsisten dengan hasil penelitian Endra 2001 yang menyatakan bahwa firm size ukuran perusahaan memiliki hubungan yang tidak signifikan dengan ZScore rasio kebangkrutan. b Btm terhadap ZScore Terlihat pada tabel di atas terdapat nilai Prob. 0.0006. Nilai Prob. lebih kecil dari nilai probabilitas 0.05, atau nilai 0.00060.05, maka H 1 diterima dan Ho ditolak. Variabel Btm mempunyai t hitung yakni 3.463602 dengan t tabel =1.967382. Jadi t hitung t tabel dapat disimpulkan bahwa variabel Btm memiliki kontribusi terhadap ZScore. Nilai t positif menunjukkan bahwa variabel Btm mempunyai hubungan yang searah dengan ZScore. Jadi dapat disimpulkan Btm memiliki pengaruh signifikan terhadap ZScore. Hal ini tidak konsisten dengan 127 hasil penelitian Utama dan Lumondang 2009 yang menyatakan bahwa Btm memiliki hubungan yang negatif atau tidak searah dengan ZScore. c Beta terhadap ZScore Terlihat pada tabel di atas terdapat nilai Prob. 0.0353. Nilai Prob. lebih besar dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai 0.03530.05, maka H 1 diterima dan Ho ditolak. Variabel Beta mempunyai t hitung yakni 2.116569 dengan t tabel =1.967382. Jadi t hitung t tabel dapat disimpulkan bahwa variabel Beta memiliki kontribusi terhadap ZScore. Nilai t positif menunjukkan bahwa variabel Beta mempunyai hubungan yang searah dengan ZScore. Jadi dapat disimpulkan Beta memiliki pengaruh Endra signifikan terhadap ZScore. Hal ini konsisten dengan hasil penelitian Endra 2001 yang menyatakan bahwa beta memiliki hubungan signifikan positif dengan ZScore dalam 2 tahun sebelum bangkrut tetapi bernilai signifikan positif dalam 1 tahun sebelum bangkrut. d Earning terhadap ZScore Terlihat pada tabel di atas terdapat nilai Prob 0.0000, Nilai Prob. lebih kecil dari nilai probabilitas 0.05, atau nilai 0.00000.05, maka H 1 diterima dan Ho ditolak. Variabel 128 Earning mempunyai t hitung yakni 6.863599 dengan t tabel =1.967382. Jadi t hitung t tabel dapat disimpulkan bahwa variabel Earning memiliki kontribusi terhadap ZScore. Nilai t positif menunjukkan bahwa variabel Earning mempunyai hubungan yang searah dengan ZScore. Jadi dapat disimpulkan Earning memiliki pengaruh signifikan terhadap ZScore. Hal ini konsisten dengan hasil penelitian Elloumi dan Gueyie 2001 dalam Saleh dan Sudiyatmo 2013 dimana nilai earning yang negatif akan mencerminnkan keadaan financial distress perusahaan. Sehingga ringkasan hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: Tabel 4.17 Hasil Ringkasan Hipotesis untuk Model I Hipotesis Pernyataan Nilai Keterangan H 1 Size berpengaruh tidak signifikan terhadap Z-score 0.006185 H 1 ditolak H 2 Btm berpengaruh signifikan positif terhadap Z-score. 0.118766 H 2 ditolak H 3 Beta berpengaruh signifikan positif terhadap Z-score 0.046491 H 3 ditolak H 4 Earning berpengaruh signifikan positif terhadap Z-score. 0.000714 H 4 diterima Sumber : data diolah 129 2 Pengujian Hipotesis Simultan Pengujian hipotesis secara simultan menggunakan uji F untuk menguji Pengaruh Ukuran Perusahaan , beta, book to market, dan earning, terhadap financial distress. Ketentuan untuk menguji hipotesis secara simultan yaitu sebagai berikut : H tidak signifikan dan H 1 signifikan Jika F hitung F tabel , maka H ditolak dan H 1 diterima Jika F hitung F tabel , maka H diterima dan H 1 ditolak Tabel 4.18 Uji F Regresi Terbaik Fixed Effect FEM Model I Dependent Variable : ZScore Method : Panel Least Squares Periods included : 5 Cross-sections included : 65 Total panel balanced observations : 325 Effects Specification Cross-section fixed dummy variables R-squared 0.959418 Adjusted R-squared 0.948639 F-statistic 89.00374 ProbF-statistic 0.000000 Sumber : Data sekunder yang diolah oleh EVIEWS Uji signifikansi parameter atau uji F dilakukan dengan tujuan untuk melihat pengaruh dari variabel-variabel independen secara bersama-sama atau keseluruhan. Parameternya adalah bila nilai F- hitung lebih besar dibandingkan nilai F-tabel atau nilai probabilitas F-hitung lebih kecil dari nilai alpha α 5 maka dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan variabel-variabel independen dalam 130 model berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya. Langkah untuk melakukan uji F adalah menentukan nilai F hitung dan F tabel. Perhitungannya yaitu F tabel dk 0,05;64;325-65-4 = 1.3614, hasil perhitungan dengan menggunakan program Eviews 7.1, F hitung yang diperoleh pada persamaan sebelumnya memiliki nilai F hitung sebesar 89.00374 dan nilai F tabel dengan tingkat probabilitas 5 sebesar 1.3614. Nilai F hitung F tabel atau 89.00374 1.3614, maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependennya yaitu ZScore. Jadi hipotesis 5 terbukti dengan tingkat Adjusted R-squared 0.948639 atau 94,8. 3 Pengujian Asumsi Klasik Dalam melakukan estimasi pada model I dan II ini penulis menggunakan metode GLS White Heteroscedasticity Consistent Standard Error and Covariance opsi cross section weights pada Eviews 7.1. Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan masalah heteroskedastisitas pada estimator. Sehingga penulis tidak perlu lagi melakukan uji heterokedastisitas pada hasil regresi. Masalah kedua adalah masalah autokorelasi. Gejala autokorelasi ini dapat dideteksi dengan menggunakan DW test namun karena model dianalisis dengan data panel, maka model terbebas dari masalah autokorelasi Nachrowi, 2006. Untuk melihat Pendeteksian multikolinieritas dilakukan melalui nilai 131 korelasi di antara kedua variabel bebas tersebut yang hasilnya diperlihatkan pada Tabel 4.3. Tabel tersebut menunjukkan bahwa semua nilai korelasi antara kedua variabel bebas pada model tidak ada yang melebihi angka 0.8. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinieritas.

b. Regresi Model II

Pengaruh ZScore, Ukuran Perusahaan , beta, book to market, dan earning, terhadap subsequent return saham. 1 Pengujian Hipotesis Parsial Persamaan Model II perhitungannnya adalah t tabel dk = 325 - 5 = 320 , α=5 = 1.967405. Hasil yang didapat yaitu sebagai berikut : Tabel 4.16 Regresi Terbaik Fixed Effect FEM Model II Dependent Variable : Return Method : Panel Least Squares Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.786191 0.147762 5.320666 0.0000 ZScore 0.000686 0.001278 0.536661 0.5920 Size -0.027856 0.005361 -5.196392 0.0000 Btm 0.000587 0.001806 0.324831 0.7456 Beta -0.003956 0.001555 -2.543578 0.0116 Earning 0.0000148 5.22E-06 2.831871 0.0050 R-squared 0.447301 ProbF-statistic 0.00000 Sumber : Data sekunder yang diolah oleh EVIEWS Hasil yang didapat yaitu sebagai berikut : a ZScore terhadap Return Terlihat pada tabel di atas terdapat nilai Prob. 0.5920. Nilai Prob. lebih besar dari nilai probabilitas 0.05, atau nilai 132 0.59200,05, maka H 1 ditolak dan Ho diterima. Variabel ZScore mempunyai t hitung yakni 0.536661 dengan t tabel =1.967405. Jadi t hitung t tabel dapat disimpulkan bahwa variabel ZScore tidak memiliki kontribusi terhadap Return. Hasil tersebut menunjukkan bahwa keadaan kesehatan perusahaan yang tercermin dalam variabel ZScore tidak mempunyai hubungan dengan imbal hasil saham sehingga baik perusahaan dalam keadaan sehat atau tidak maka tidak akan mempengaruhi secara signifikan terhadap pengembalian investasi para investor. Jadi dapat disimpulkan ZScore memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap Return. Hal ini konsisten dengan hasil penelitian Utama dan Lumondang 2009 yang menyatakan bahwa Zscore berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham, sehingga perusahaan tersebut sehat atau tidak maka tidak akan memepengaruhi imbal hasil perusahaan. a Size terhadap Return Terlihat pada tabel di atas terdapat nilai Prob. 0.0000. Nilai Prob. lebih besar dari nilai probabilitas 0.05, atau nilai 0.00000.05, maka H 1 diterima dan Ho ditolak. Variabel size mempunyai t hitung yakni 5.196392 dengan t tabel =1.967405. Jadi t hitung t tabel dapat disimpulkan bahwa variabel size memiliki 133 kontribusi terhadap return. Nilai t negatif menunjukkan bahwa variabel size mempunyai hubungan yang tidak searah dengan return. Jadi dapat disimpulkan size memiliki pengaruh signifikan terhadap return. Hal ini konsisten dengan hasil penelitian Herman dan Suk 2007 yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap return saham. b Btm terhadap Return Terlihat pada tabel di atas terdapat nilai Prob. 0.7456. Nilai Prob. lebih besar dari nilai probabilitas 0.05, atau nilai 0.74560,05, maka H 1 ditolak dan Ho diterima. Variabel Btm mempunyai t hitung yakni 0.324831 dengan t tabel =1.967405. Jadi t hitung t tabel dapat disimpulkan bahwa variabel Btm tidak memiliki kontribusi terhadap Return. Hasil tersebut menunjukkan bahwa besar atau kecilnya variabel Btm tidak mempunyai hubungan imbal hasil saham. Jadi dapat disimpulkan Btm memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap Return. Hal ini konsisten dengan hasil penelitian Utama dan Lumondang 2009 yang menyatakan bahwa book to market berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham. 134 c Beta terhadap Return Terlihat pada tabel di atas terdapat nilai Prob. 0.0116. Nilai Prob. lebih besar dari nilai probabilitas 0.05, atau nilai 0.01160.05, maka H 1 diterima dan Ho ditolak. Variabel Beta mempunyai t hitung yakni 2.543578 dengan t tabel =1.967405. Jadi t hitung t tabel dapat disimpulkan bahwa variabel Beta memiliki kontribusi terhadap Return. Nilai t negatif menunjukkan bahwa variabel Beta mempunyai hubungan yang tidak searah dengan Return. Jadi dapat disimpulkan Beta memiliki pengaruh signifikan negative terhadap Return. Hal ini konsisten dengan hasil penelitian Herman dan Suk 2007 yang menyatakan bahwa beta saham berpengaruh signifikan negatif terhadap return saham. d Earning terhadap Return Terlihat pada tabel di atas terdapat nilai Prob. 0.0050. Nilai Prob. lebih besar dari nilai probabilitas 0.05, atau nilai 0.00500.05, maka H 1 diterima dan Ho ditolak. Variabel Earning mempunyai t hitung yakni 2.831871 dengan t tabel =1.967405. Jadi t hitung t tabel dapat disimpulkan bahwa variabel Earning memiliki kontribusi terhadap Return. Nilai t positif menunjukkan bahwa variabel Earning mempunyai hubungan yang searah dengan Return. 135 Jadi dapat disimpulkan Earning memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap Return. Hal ini konsisten dengan hasil penelitian Thobarry Achmad 2009 yang menyatakan bahwa earning berpengaruh signifikan positif terhadap return saham. Sehingga ringkasan hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: Tabel 4.19 Hasil Ringkasan Hipotesis untuk Model II Hipotesis Pernyataan Nilai Keterangan H 6 ZScore berpengaruh tidak signifikan terhadap Return 0.000686 H 5 ditolak H 7 Size berpengaruh signifikan negatif terhadap Return -5.19639 H 6 diterima H 8 Btm berpengaruh tidak signifikan terhadap Return 0.000587 H 7 ditolak H 9 Beta berpengaruh signifikan negatif terhadap Return -0.003956 H 8 ditolak H 10 Earning berpengaruh signifikan positif terhadap Return 0.0000148 H 9 diterima Sumber : data diolah 2 Pengujian Hipotesis Simultan Pengujian hipotesis secara simultan menggunakan uji F untuk menguji pengaruh ZScore, Size, Btm, Beta dan Earning secara 136 serentak terhadap return saham. Ketentuan untuk menguji hipotesis secara simultan yaitu sebagai berikut : Jika F hitung F tabel , maka H ditolak dan H 1 diterima Jika F hitung F tabel , maka H diterima dan H 1 ditolak Tabel 4.20 Uji F Regresi Terbaik Fixed Effect FEM Model II Dependent Variable : Return Method : Panel Least Squares Periods included : 5 Cross-sections included : 65 Total panel balanced observations : 325 Effects Specification Cross-section fixed dummy variables R-squared 0.565005 Adjusted R-squared 0.447301 F-statistic 4.800207 ProbF-statistic 0.000000 Sumber : Data sekunder yang diolah oleh EVIEWS Langkah untuk melakukan uji F adalah menentukan nilai F hitung dan F tabel Perhitungannya yaitu F tabel dk 0,05;64;325-65-5 = 1.36161, hasil perhitungan dengan menggunakan program Eviews 7.1 F hitung yang diperoleh pada persamaan sebelumnya memiliki nilai F hitung sebesar 4.800207 dan nilai F tabel dengan tingkat probabilitas 5 sebesar 1.36161. Nilai F hitung F tabel atau 4.800207 1.36161, maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel depensdennya yaitu return saham. Jadi hipotesis 11 terbukti dengan tingkat Adjusted R-squared 0.447301 atau 44,7. 137

6. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Price Earnings Ratio, Dividend Yield, dan Market to Book Ratio Terhadap Stock Return Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 56 82

Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 105 93

Pengaruh Distress Risk,Firm Size, Dan Book To Market Ratio Terhadapreturn Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010 – 2014

1 29 90

Determinan Merger Dan Akuisisi : studi di perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2013

0 27 0

ANOMALI INITIAL PUBLIC OFFERING DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi kasus pada perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia dan Daftar Efek Syariah periode 2010 – 2014)

0 24 250

PENGARUH EARNING YIELD, DIVIDEND YIELD PENGARUH EARNING YIELD, DIVIDEND YIELD DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP EARNING YIELD TAHUN BERIKUTNYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004-2009.

0 2 13

PENDAHULUAN PENGARUH EARNING YIELD, DIVIDEND YIELD DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP EARNING YIELD TAHUN BERIKUTNYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004-2009.

0 2 9

TINJAUAN PUSTAKA PENGARUH EARNING YIELD, DIVIDEND YIELD DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP EARNING YIELD TAHUN BERIKUTNYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004-2009.

0 5 20

PENUTUP PENGARUH EARNING YIELD, DIVIDEND YIELD DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP EARNING YIELD TAHUN BERIKUTNYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004-2009.

0 3 5

Pengaruh Rasio Keuangan dan Ukuran Perusahaan terhadap Kondisi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 0 22