Analisis Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

sebesar -0,161 satuan dengan asumsi variabel Stres kerja dan Konflik sama dengan nol atau dalam keadaan konstan.

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas 1 Variabel Stres Kerja Dari hasil uji validitas instrumen penelitian dengan menggunakan software statistik, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Stres Kerja Item r hitung r kritis Keterangan Item 1 0,58 0,3 Valid Item 2 0,57 0,3 Valid Item 3 0,53 0,3 Valid Item 4 0,50 0,3 Valid Item 5 0,48 0,3 Valid Item 6 0,64 0,3 Valid Item 7 0,60 0,3 Valid Item 8 0,69 0,3 Valid Item 9 0,47 0,3 Valid Item 10 0,63 0,3 Valid Item 11 0,37 0,3 Valid Item 12 0,31 0,3 Valid Item 13 0,06 0,3 Tidak valid Item 14 0,08 0,3 Tidak valid Sumber: Diolah Oleh Peneliti 2015 Tabel 4.11 diatas menunjukkan bahwa diantara 14 item instrumen ternyata ada 2 item yang tidak valid yaitu item 13 dan 14. Berarti bahwa ke-2 item tersebut tidak tepat digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur variabel stres sehingga tidak dipakai dalam perhitungan. 2 Validitas Variabel Konflik Dari hasil uji validitas instrumen penelitian dengan menggunakan software statistik, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Konflik Item r hitung r kritis keterangan Item 1 0,32 0,3 Valid Item 2 0,58 0,3 Valid Item 3 0,63 0,3 Valid Item 4 0,63 0,3 Valid Item 5 0,52 0,3 Valid Item 6 0,55 0,3 Valid Item 7 0,65 0,3 Valid Item 8 0,34 0,3 Valid Item 9 0,70 0,3 Valid Item 10 0,34 0,3 Valid Item 11 0,46 0,3 Valid Sumber: Diolah Oleh Peneliti 2015 Tabel 4.12 diatas menunjukkan bahwa diantara 11 item instrumen tidak ada item yang tidak valid. Berarti bahwa ke-11 item tersebut tepat digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur adanya konflik dan semua item digunakan dalam perhitungan. 3 Validitas Variabel Gaji Dari hasil uji validitas instrumen penelitian dengan menggunakan software statistik, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Gaji Item r hitung r kritis Keterangan Item 1 0,71 0,3 Valid Item 2 0,36 0,3 Valid Item 3 0,66 0,3 Valid Item 4 0,43 0,3 Valid Item 5 0,58 0,3 Valid Item 6 0,68 0,3 Valid Item 7 0,44 0,3 Valid Item 8 0,76 0,3 Valid Item 9 0,51 0,3 Valid Item 10 0,74 0,3 Valid Sumber: Diolah Oleh Peneliti 2015 Tabel 4.13 diatas menunjukkan bahwa 10 item instrumen adalah valid atau sahih. Berarti bahwa ke-10 item tersebut tepat digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur variabel gaji dan digunakan dalam perhitungan. 4 Validitas Variabel Turnover Dari hasil uji validitas instrumen penelitian dengan menggunakan software statistik, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Variabel Turnover Item r hitung r kritis Keterangan Item 1 0,35 0,3 Valid Item 2 0,40 0,3 Valid Item 3 0,39 0,3 Valid Item 4 0,58 0,3 Valid Item 5 0,66 0,3 Valid Item 6 0,16 0,3 Tidak valid Item 7 0,48 0,3 Valid Item 8 0,37 0,3 Valid Item 9 0,35 0,3 Valid Item 10 0,62 0,3 Valid Item 11 0,34 0,3 Valid Item 12 0,51 0,3 Valid Item 13 0,34 0,3 Valid Item 14 0,41 0,3 Valid Sumber: Diolah Oleh Peneliti 2015 Tabel 4.14 diatas menunjukkan bahwa diantara 14 item instrumen ternyata ada 1 item yang tidak valid yaitu item 6. Berarti bahwa 1 item tersebut tidak tepat digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur adanya turnover. Sehingga 1 item tersebut tidak digunakan dalam perhitungan. b. Uji Reliabilitas 1 Reliabilitas Variabel Stres Kerja Berdasarkan hasil uji korelasi dengan teknik belah dua split half maka diperoleh koefisien korelasi dari item ganjil dan genap variabel stres kerja sebesar 0,808. Kemudian dimasukkan dalam rumus Spearman Brown sebagai berikut: � � = 2 . � � 1 + � � = 2 .0,808 1,808 = 1,616 1,808 = 0,893 Dari hasil perhitungan tersebut,maka dapat disimpulkan reliabilitas instrumen stres kerja adalah 0,893. 2 Reliabilitas Konflik Berdasarkan hasil uji korelasi dengan teknik belah dua split half maka diperoleh koefisien korelasi dari item ganjil dan genap variabel konflik sebesar 0,662. Kemudian dimasukkan dalam rumus Spearman Brown sebagai berikut: r i = 2.r b 1+r b = 2 .0,662 1,662 = 1,324 1,662 = 0,796 Dari hasil perhitungan tersebut,maka dapat disimpulkan reliabilitas instrumen konflik adalah 0,796. 3 Reliabilitas Gaji Berdasarkan hasil uji korelasi dengan teknik belah dua split half maka diperoleh koefisien korelasi dari item ganjil dan genap variabel gaji sebesar 0,632. Kemudian dimasukkan dalam rumus Spearman Brown sebagai berikut: r i = 2. � � 1+ � � = 2 .0,632 1,632 = 1,264 1,632 = 0,774 Dari hasil perhitungan tersebut,maka dapat disimpulkan reliabilitas instrumen konflik adalah 0,774. 4 Reliabilitas Turnover Berdasarkan hasil uji korelasi dengan teknik belah dua split half maka diperoleh koefisien korelasi dari item ganjil dan genap variabel Turnover sebesar 0,526. Kemudian dimasukkan dalam rumus Spearman Brown sebagai berikut: � � = 2 . � � 1 + � � = 2 .0,526 1,526 = 1,052 1,526 = 0,689 Dari hasil perhitungan tersebut,maka dapat disimpulkan reliabilitas instrumen konflik adalah 0,689.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Tabel 4.15 Hasil uji normalitas Sumber: Diolah Oleh Peneliti 2015. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kolmogrov- Smirnov. Berdasarkan analisis data dengan bantuan software statistik dapat diketahui nilai signifikansi yang menunjukkan normalitas data. Kriteria yang digunakan yaitu data yang dikatakan berdistribusi normal jika harga koefisien Asymp. sig pada output Kolmogrov-Smirnov test dari alpha yang ditentukan yaitu 5 0.05. Hasil uji normalitas adalah sebagai berikut: Tabel 4.16 Ringkasan hasil uji normalitas No Namavariabel Asymp.sig p-value Kondisi Keterangandistribusi data 1 Stres kerja 0,628 P 0.05 Normal 2 Konflik 0,762 P 0,05 Normal 3 Gaji 0,115 P 0,05 Normal 4 Turnover 0,436 P 0,05 Normal Sumber: Diolah Oleh Peneliti 2015. One-S ample Kolm ogorov-Sm irnov Test 30 30 30 30 33.10 37.77 21.57 33.87 6.920 5.488 4.897 6.668 .137 .122 .218 .159 .094 .093 .218 .112 -.137 -.122 -.109 -.159 .750 .669 1.195 .870 .628 .762 .115 .436 N Mean St d. Deviat ion Normal Parameters a,b Absolute Positive Negative Most E xtreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. 2-tailed St res K erja Konflik Gaji Turnove Test distribution is Normal. a. Calculated from dat a. b. Berdasarkan tabel 4.16 di atas nilai signifikansi variabel Stres kerja X 1 0.628, Konflik X 2 0.762, Gaji X 3 0.115, dan Turnover Y 0.436 lebih besar dari Alpha 0.05. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa distribusi data dari masing-masing variabel berdistribusi normal. b. Uji Linieritas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Jika Sig. Deviation from liniarity lebih besar atau sama dengan taraf signifikansi yang dipakai 0.05 berarti berkorelasi linier. Tabel 4.17 Rangkuman Hasil Pengujian Linieritas NO Variabel Sig. Deviation from Linierity Taraf Signifikansi Kesimpulan 1 Stres kerja dengan Turnover 0,724 0,05 Linier 2 Konflik dengan Turnover 0,302 0,05 Linier 3 Gaji dengan Turnover 0,193 0,05 Linier Sumber: Diolah Oleh Peneliti 2015 Uji linieritas antara variabel bebas Stres kerja, Konflik dan Gaji dengan variabel terikatnya Turnover dilihat dari deviation from linierity sebesar 0.724 antara Stres kerja dengan Turnover, 0.302 antara Konflik dengan Turnover dan 0.193 antara Gaji dengan Turnover. Menurut kriterianya adalah jika harga deviation from linierity lebih besar dari taraf signifikansi yang diambil 5 berarti berhubungan linier. Dalam penelitian ini terbukti bahwa deviation from linierity antara variabel bebas dengan variabel terikatnya adalah lebih besar terhadap taraf signifikansi 5, maka dapat disimpulkan bahwa Stres kerja, Konflik ,Gaji dan Turnover bersifat linier. c. Uji Multikolinieritas Berdasarkan uji multikolinieritas, diperoleh hasil uji multikolinieritas yang disajikan pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.18 Hasil uji multikolinieritas Variabel X 1 X 2 X 3 Keterangan Stres kerja X 1 1 0,367 0,144 Tidak terjadi multikolinieritas Konflik X 2 0,367 1 0,074 Tidak terjadi multikolinieritas Gaji X 3 0,144 0,074 1 Tidak terjadi multikolinieritas Sumber: Diolah Oleh Peneliti 2015 Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai korelasi antar variabel independen kurang dari 0,60. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa diantara variabel independen tidak terjadi multikolinieritas.

3. Uji Hipotesis

a. Uji Parsial Uji–t Dibawah ini merupakan pengujian signifikansi pengaruh stres kerja, konflik, dan gaji secara parsial terhadap Turnover karyawan. Tabel 4.19 Hasil Uji Parsial Sumber: Diolah Oleh Peneliti 2015 1 Pengaruh variabel Stres kerja terhadap Turnover karyawan Rumusan hipotesis nol H dan hipotesis alternatif H a mengenai pengaruh variabel Stres kerja secara parsial terhadap Turnover adalah sebagai berikut: H : Tidak ada pengaruh Stres kerja secara parsial terhadap Turnover karyawan H a : Ada pengaruh Stres kerja secara parsial terhadap Turnover karyawan Dari hasil perhitungan pada tabel diperoleh koefisien regresi Stres kerja sebesar 0,586 Positif. Uji signifikansi koefisien ini probabilitas kesalahan p = 0,002 0,05 maka H tidak didukung dan sebaliknya H a didukung. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel Stres kerja berpengaruh signifikan Coefficients a 19.743 8.694 2.271 .032 .565 .166 .586 3.408 .002 .852 1.174 .004 .207 .003 .020 .984 .865 1.156 -.220 .219 -.161 -1.005 .324 .979 1.022 Constant Stres Kerja Konflik Gaji Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Turnove a. terhadap Turnover karyawan pada Choco Bakery. Dengan demikian hipotesis 2 didukung. 2 Pengaruh variabel Konflik terhadap Turnover karyawan Rumusan hipotesis nol H dan hipotesis alternatif H a mengenai pengaruh variabel Konflik secara parsial terhadap Turnover adalah sebagai berikut: H : Tidak ada pengaruh Konflik secara parsial terhadap Turnover karyawan H a : Ada pengaruh Konflik secara parsial terhadap Turnover karyawan Dari hasil perhitungan pada tabel diperoleh koefisien regresi Konflik sebesar 0,003 positif. Uji signifikansi koefisien ini probabilitas kesalahan p = 0,984 0,05 maka H tidak didukung dan sebaliknya H a didukung. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel Konflik berpengaruh signifikan terhadap Turnover karyawan pada Choco Bakery. Dengan demikian hipotesis 2 didukung. 3 Pengaruh variabel Gaji terhadap Turnover karyawan Rumusan hipotesis nol H dan hipotesis alternatif H a mengenai pengaruh variabel Gaji secara parsial terhadap Turnover adalah sebagai berikut: H : Tidak ada pengaruh Gaji secara parsial terhadap Turnover karyawan. H a : Ada pengaruh Gaji secara parsial terhadap Turnover karyawan. Dari hasil perhitungan pada tabel diperoleh koefisien regresi Gaji sebesar -0,161 negatif. Uji signifikansi koefisien ini probabilitas kesalahan p = 0,324 0,05 maka H tidak didukung dan sebaliknya H a didukung. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel Gaji berpengaruh signifikan terhadap Turnover karyawan pada Choco Bakery. Dengan demikian hipotesis 2 didukung. Sehingga ringkasan hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: Tabel 4.20 Hasil Pengujian Hipotesis Hipotesis Pernyataan Nilai Keterangan H 1 Variabel Stres kerja berpengaruh signifikan terhadap Turnover karyawan 3,408 H =Ditolak H a = Diterima H 2 Variabel Konflik berpengaruh signifikan terhadap Turnover karyawan 0,020 H = Ditolak H a = Diterima H 3 Variabel Gaji berpengaruh signifikan terhadap Turnover karyawan -1,005 H = Ditolak H a = Diterima Sumber: Diolah Oleh Peneliti 2015 b. Variabel dominan koefisien beta Uji koefisien beta digunakan untuk mengetahui variabel independen mana yang mempunyai pengaruh dominan terhadap variabel dependen. Jadi variabel mana dari ketiga variabel Stres kerja, Konflik dan Gaji yang memiliki pengaruh dominan. Hasil estimasi terhadap model regresi berganda diperoleh koefisien Beta yang disajikan pada tabel 4.21. Tabel 4.21 Hasil Estimasi Koefisien Beta Variabel Independen Koefisien Beta Stres Kerja X 1 0,586 KonflikX 2 0,003 GajiX 3 -0,161 Sumber: Diolah Oleh Peneliti 2015 Berdasarkan tabel 4.21, dapat dilihat bahwa koefisien Beta untuk variabel Stres kerja diperoleh sebesar 0,586, koefisien beta untuk variabel Konflik sebesar 0,003 dan koefisien beta untuk variabel Gaji sebesar -0,161. Berdasarkan koefisien tersebut maka dapat disimpulkan bahwa variabel Stres kerja mempunyai pengaruh dominan terhadap Turnover karyawan pada Choco Bakery . c. Uji Serentak Uji-F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Jadi dalam penelitian ini menguji signifikansi pengaruh Stres kerja, Konflik, dan Gaji secara bersama-sama terhadap Turnover karyawan. Tabel 4.22 Hasil Uji Serentak Sumber: Diolah Oleh Peneliti 2015. ANOV A b 443.784 3 147.928 4.548 .011 a 845.682 26 32.526 1289.467 29 Regres sion Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean S quare F Sig. Predic tors: Constant, Gaji, Konflik, Stres K erja a. Dependent Variable: Turnove b. Rumusan hipotesis nol H dan hipotesis alternatif H a mengenai pengaruh variabel Stres kerja, Konflik, dan Gaji, secara bersama-sama terhadap Turnover karyawan adalah sebagai berikut: H : Tidak ada pengaruh Stres kerja, Konflik, dan Gaji secara bersama- sama terhadap Turnover karyawan. H a : Ada pengaruh Stres kerja, Konflik, dan Gaji secara bersama-sama terhadap Turnover karyawan. Berdasarkan tabel diatas , uji signifikansi pengaruh Stres kerja, Konflik, dan Gaji secara bersama-sama terhadap Turnover karyawan, diperoleh nilai F hitung sebesar 4,548 dengan nilai probabilitas kesalahan p = 0,011. Nilai F hitung 4,548 F tabel 2,98, dan nilai sig. Lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,011 0,05 maka H tidak didukung dan sebaliknya H a didukung. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel Stres kerja, Konflik, dan Gaji, secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Turnover karyawan pada Choco Bakery dengan demikian hipotesis 2 didukung. d. Koefisien determinasi R 2 Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan dari beberapa variabel dalam pengertian yang lebih jelas. Tabel 4.23 Hasil Uji Koefisien Determinasi Sumber: Diolah Oleh Peneliti 2015 Model Summary b .587 a .344 .268 5.703 2.276 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson Predictors: Constant, Gaji, Konflik, Stres Kerja a. Dependent Variable: Turnove b. Berdasarkan tabel 4.23 “Model Summary” tampak bahwa dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0.344. Hal ini menunjukkan bahwa besar persentase turnover yang bisa dijelaskan oleh variabel bebas yaituStres kerja, Konflik, dan Gaji sebesar 34,4, sedangkan sisanya sebesar 65,6 dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti. Karena nilai R Square dibawah 5 atau cenderung mendekati nilai 0 maka dapat disimpulkan kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel amat terbatas.

4.4 Pembahasan

Sebagai hasil penelitian setelah dilakukan analisa data dengan menggunakan metode statistik maka dapat dideskripsikan hasil penelitian tersebut sebagai berikut: 1. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara stres kerja terhadap turnover pada Choco Bakery. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi sebesar 0,586. Disamping itu, berdasarkan jawaban responden terhadap item-item pernyataan yang dilakukan menunjukkan bahwa tingkat stres kerja pada Choco Bakery tergolong cukup tinggi. Ini berarti bahwa meningkatnya stres kerja akan meningkatkan turnover karyawan, dan sebaliknya menurunnya stres kerja akan menurunkan tingkat turnover karyawan. Terdapat beberapa faktor pendorong terjadinya stres kerja pada Choco Bakery antara lain pekerjaan yang begitu banyak, dan waktu istirahat yang sedikit. 2. Hasil analisis data menunjukkan konflik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap turnover karyawan pada Choco Bakery, dengan koefisien regresi sebesar 0,003. Berdasarkan jawaban responden mengenai konflik yang ada pada Choco Bakery menunjukkan bahwa tingkat konflik pada Choco Bakery tergolong cukup tinggi. Ini berarti bahwa meningkatnya konflik akan meningkatkan turnover karyawan dan sebaliknya, menurunnya konflik akan menurunkan turnover. Konflik yang terjadi disebabkan oleh adanya perbedaan kepentingan antara karyawan, perbedaan kepribadian dan perbedaan pendapat, serta perasaan yang terlalu sensitif. 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaji memiliki pengaruh yang signifikan terhadap turnover karyawan dengan koefisien regresi sebesar -0,161 yang berarti antara gaji dan turnover memiliki hubungan yang negatif. Ini berarti bahwa meningkatnya gaji akan menurunkan turnover karyawan dan sebaliknya, menurunnya gaji akan meningkatkan turnover karyawan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa tingkat gaji pada Choco Bakery tergolong rendah. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat gaji pada Choco Bakery masih dibawah UMP Upah Minimum Provinsi atau masih dibawah Rp.1.625.000,-. Hal ini menjadi salah satu alasan karyawan memilih untuk keluar dari Choco Bakery karena gaji dianggap belum dapat mencukupi kebutuhan karyawan. 4. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa stres kerja, konflik, dan gaji secara serentak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap turnover karyawan pada Choco Bakery, dengan koefisien determinasi sebesar 0,344 yang berarti 34,4 variasi pada variabel turnover mampu diterangkan oleh ketiga variabel stres kerja, konflik, dan gaji secara bersama-sama. 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres kerja memiliki nilai koefisien beta lebih besar dari variabel konflik dan gaji. Dengan demikian, stres kerja memiliki pemerupakan faktor yang paling sering menjadi alasan karyawan dalam melakukan turnover. 81

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian pada bab IV dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel Stres kerja, Konflik dan Gaji secara parsial atau tunggal mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Turnover. 2. Variabel Stres Kerja, Konflik, dan Gaji secara serentak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Turnover. 3. Variabel Stres Kerja mempunyai pengaruh dominan terhadap Turnover karyawan di Choco Bakery.

5.2 Saran

B erdasarkan hasil penelitian adapun saran-saran yang penulis berikan adalah sebagai berikut: Setelah melakukan penelitian pada Choco Bakery, berdasarkan tiga faktor Stres Kerja, Konflik, dan Gaji hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden karyawan cenderung melakukan Turnover adalah dominan dipengaruhi oleh faktor Stres Kerja. Oleh karena itu penulis mengemukakan saran sebagai berikut: 1. Perusahaan agar lebih memperhatikan kenyamanan karyawan melalui pendekatan-pendekatan seperti melakukan perbaikan terhadap lingkungan fisik, melakukan analisis dan kejelasan tugas, meningkatkan partisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan juga menerapkan konsep manajemen berdasarkan sasaran.