Berikut adalah tabel yang menunjukkan perbedaan ketiga pandangan konflik tersebut;
Tabel 2.2 Perbedaan Ketiga Pandangan Konflik
Pandangan Tradisional Pandangan
Hubungan Manusia Pandangan Interaksionis
1. Terjadinya konflik harus dihindarkan
2. Konflik terjadi karena kesalahan
manajemen dalam perancangan dan
pengelolaan 3. Konflik itu mengganggu
optimalisasi 4. Manajemen harus
menghilangkan konflik 1. Konflik
merupakan peristiwa yang
wajar dalam semua kelompok dan
toko. 2. Konflik tidak akan
terelakkan. 3. Konflik tidak
dapat disingkirkan. 4. Ada kalanya dapat
bermanfaat pada kinerja kelompok.
1. Organisasikelompok yang bebas dari konflik
akan bersifat statis, apatis, tidak tanggap
perubahan. 2. Konflik mutlak
diperlukan agar dapat berkinerja efektif.
3. Dampak konflik dapat fungsional dan
disfungsional. 4. Konflik diperlikan
sebagai stimulus.
Sumber: Wahjono 2010:161.
2.3.3 Bentuk-Bentuk Konflik dalam Organisasi
Menurut Mangkunegara, ada 4 empat bentuk konflik dalam organisasi, yaitu:
1. Konflik Hirarki Hierarchical Conflict, yaitu konflik yang terjadi pada tingkatan hirarki organisasi.
Contoh: konflik antara komisaris dengan direktur utama, pimpinan dengan karyawan.
2. Konflik Fungsional Functional Conflict, yaitu konflik yang terjadi dari bermacam-macam fungsi departemen dalam organisasi.
Contoh: konflik antara bagian produksi dengan bagian pemasaran. 3. Konflik Staff dengan Kepala Unit Line Staff Conflict, yaitu konflik yang
terjadi antara pimpinan unit dengan staffnya terutama yang berhubungan dengan wewenangautoritas kerja.
Contoh: karyawan staff secara tidak formal mengambil wewenang berlebihan.
4.
Konflik Formal–Informal Formal-Informal Conflict, yaitu konflik yang terjadi yang berhubungan dengan norma yang berlaku di organisasi
informal dengan organisasi formal. Contoh: pimpinan yang menempatkan norma yang salah pada organisasi.
2.3.4 Karakteristik Konflik dan Solusinya
Karakteristik konflik dapat diperhatikan pada lima bentuk konflik Mangkunegara,2005:24, sebagai berikut:
1. Konflik dalam diri perorangan. 2. Konflik antara perorangan-perorangan dalam suatu organisasi.
3. Konflik antara perorangan-perorangan dan kelompok-kelompok dalam suatu organisasi.
4. Konflik antara kelompok dalam suatu organisasi. 5. Konflik antara organisasi-organisasi.
Untuk memahami karakteristik konflik dan solusinya, maka harus dipahami terlebih dahulu mengenai sumber-sumber konflik dalam organisasi,
konsekuensi konflik dan faktor-faktor yang menentukannya.