Pelatihan dan pengembangan pekerja memang membebani, namun itu adalah suatu investasi pada sumber daya manusia yang paling mahal Towner, 2002;6.
2.2.6 Cara Mengatasi Stres
Mengatasi stres dapat dilakukan dengan dua pendekatan Wahjono, 2010:14 yaitu pendekatan individu dan organisasi.
1. Pendekatan Individu Karyawan dapat memikul tanggung jawab pribadi untuk mengurangi tingkat
stresnya 2. Pendekatan Organisasi
Faktor organisasi yang dapat dikendalikan oleh manajemen seperti tuntutan tugas dan peran, struktur organisasi dapat dimodifikasi sedemikin rupa
untuk menghindari tingkat stres yang tinggi. Penanggulangan stres dapat dilihat secara lebih rinci pada tabel berikut
ini: Tabel 2.1
Penanggulangan Stres Secara Individual Dan Organisasi Secara individual
Secara Organisasi 1. Meningkatkan keimanan
2. Melakukan meditasi dan pernafasan
3. Melakukan kegiatan olah raga 4. Melakukan rileksasi
5. Dukungan sosial dari teman- teman dan keluarga
6. Menghindari kebiasaan rutin yang membosankan
1. Melakukan perbaikan iklim organisasi
2. Melakukan perbaikan terhadap lingkungan fisik
3. Menyediakan sarana olahraga 4. Melakukan analisis dan
kejelasan tugas 5. Mengubah struktur dan
proses organisasi
6. Meningkatkan partisipasi dalam proses pengambilan
keputusan 7. Melakukan restrukturisasi
tugas 8. Menerapkan konsep
manajemen berdasarkan sasaran.
Sumber: Gitosudarmo 2000:55.
2.3 Konflik dalam Organisasi
2.3.1 Pengertian Konflik
Orang-orang dan kelompok dalam suatu organisasi ataupun perusahaan memiliki keahlian dan pandangan yang berbeda-beda tentang pekerjaannyatugas-
tugas orang ataupun kelompok yang lain. Maka ketika interaksi diantara mereka terjadi, konflik menjadi potensial untuk muncul. Konflik merupakan suatu proses
yang mulai bila satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang menjadi perhatian pihak pertama Wahjono,
2010;161. Sedangkan menurut Mangkunegara 2005:23, konflik adalah suatu pertentangan yang terjadi antara apa yang diharapkan oleh seseorang terhadap
dirinya, orang lain, organisasi dengan kenyataan apa yang diharapkan. Konflik dalam organisasi adalah tidak adanya persesuaian antara dua atau
lebih anggota organisasi atau kelompok, karena keharusan membagi sumber yang langka diantara mereka atau keharusan bekerja bersama-sama, sedangkan mereka
berbeda tingkat, tujuan, nilai-nilai ataupun persepsi. Masing-masing anggota organisasi atau kelompok dalam hal tiada persesuaian itu berusaha saling
mengungguli kemauannya atau pendapatnya.