Pemaknaan Temuan HASIL PENELITIAN

eksperimen dan SDN Panimbang 01 sebagai kelas kontrol. Jumlah pertemuan kelas kontrol dan kelas eksperimen juga harus sama, pembelajaran kedua kelas dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan untuk perlakuan. Fasilitas sekolah berkaitan dengan media pembelajaran yang digunakan cenderung sama. Pada kedua kelas menggunakan bebrapa perangkat komputer untuk menampilkan dan pengoperasian media interaktif pada kelas eksperimen dan CD pembelajaran pada kelas kontrol. Namun pada kelas eksperimen menggunakan media gambar yang ditayangkan pada LCD. Materi pembelajaran kedua kelas yaitu tentang Perkembangan teknologi. Pengontrolan variabel berfungsi untuk meminimalisasi variabel lain yang mungkin akan berpengaruh selama perlakuan sehingga hasil belajar dan motivasi siswa pada siswa SD kelas IV diakibatkan dari perlakuan yaitu model pembelajaran examples non examples dengan media interaktif bukan dikarenakan variabel pengganggu yang lain. Menurut Hamdani 2011:55 untuk mengukur efektivitas adalah dengan menentukan transferbilitas kemampuan memindahkan prinsip-prinsip yang dipelajari, jika kemampuan mentranfer inforamasi atau skill yang dipelajari lebih besar dibanding strategi lain, strategi tersebut lebih efektif untuk pencapaian tujuan. Sejalan dengan hal tersebut, posttest ditujukan untuk mengukur kemampuan akhir siswa sebagai hasil belajar dalam ranah kognitif siswa. Skor hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Setelah melakukan uji normalitas dan homogenitas, dilanjutkan dengan uji perbedaan rata-rata menggunakan independent samples t-test untuk menjawab hipotesis. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata nilai akhir siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah pemberian perlakuan. Sama halnya dengan hasil pengukuran motivasi belajar siswa menggunakan angket menunjukan adanya perbedaan antara motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Menurut Huda 2014:215 Strategi Example Non Example ditunjukan untuk mengajarkan siswa dalam belajar memahami dan menganalisis sebuah konsep. Konsep meruapakan tingkatan kedua dari tiga struktur Ilmu sosial yang disebutkan Savage dan Amstrong dalam Taneo dkk 2010:3.111.. Menurut Trianto 2013:185 disebutkan bahwa langkah untuk mengajarkan konsep sdapat dilakukan dengan pemberian bantuan, bantuan tersebut dapat berupa inti isi, ciri- ciri pokok, contoh dan bukan contoh. Dengan demikian model Example Non Example merupakan model pembelajaran yang sesuai untuk mengajarkan konsep IPS kepada siswa. Hal tersebut juga didukung oleh penelitian sebelumnya oleh Nolpin Sungudek yang menunjukan bahwa penggunaan model Exaample non Example dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD ada mata pelajaran IPS. Penelitian dari Gullam Hamdu dan Lisa Agustina, menunjukan adanya hubungan antara motivasi dan hasil belajar siswa SD. Jamaris 2013:170 mendefinisikan motivasi sebagai suatu tenaga yang mendorong dan mengarahkan perilaku manusia untuk mencapai tujuan yang akan dicapainya.

4.2.2. Implikasi Hasil Penelitian

4.2.2.1. Implikasi Teoritis Hasil penelitian membuktikan bahwa model Example Non Example dengan media Interaktif efektif terhadap hasil belajar kognitif dan motivasi belajar siswa. Pelaksanaan penelitian menunjukan bahwa efektivitas model pembelajaran examples non examples dengan media interaktif pada pembelajaran IPS sesuai dengan penjabaran model pembelajaran examples non examples menurut ahli. Model examples non examples merupakan salah satu model pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hamdani 2011:94 menyebutkan bahwa Example non example adalah metode belajar yang menggunakan contoh-contoh. Model Pembelajaran Example Non Example adalah strategi pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh berupa gambar, foto, kasus untuk mendorong siswa mampu berpikir kritis dalam memecahkan permasalahan yang disajikan. Model pembelajaran Example Non Example dapat ditujukan untuk mengajarakan definisi suatu konsep. Dalam pelaksanaannya di kelas, model pembelajaran examples non examples membantu guru untuk menarik perhatian siswa untuk memperhatikan apa yang disampaikan guru karena menggunakan gambar-gambar contoh alat teknologi pada zaman dahulu dan sekarang. Guru menyampaikan materi perkembangan teknologi menggunakan gambar-gambar yang tidak asing dengan kehidupan siswa sehari-hari. Dengan gambar-gambar tersebut guru memancing pemahaman siswa tentang perkembangan teknologi yang memuat pokok bahasan alat produksi, komunikasi dan transportasi. Dengan gambar-gambar tersebut siswa diajak untuk dapat memahami pengertian dari produksi, komunikasi dan