Uji Coba Instrumen Validitas

Menurut Sugiyono 2010:177 Ada tiga macam cara pengujian validitas, yaitu: pengujian validitas konstruk construct validity, pengujian validitas isi content validity, dan pengujian validitas eksternal. Sugiyono 2010:176 validitas internal instrumen yang berupa tes harus memenuhi validitas konstruksi dan validitas isi, sedangkan instrument yang digunakan untukk mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstruk. Wahyono 2012:186 menyebutkan bahwa sebuah item dikatakan sahih atau valid adalah jika mempunyai dukungan yang kuat terhadap skor total, sebuah item pertanyaan dikatakan mempunyai validitas jika memiliki tingkat korelasi yang tinggi terhadap skor total item. Syarat agar dikatakan sahih yaitu: nilai atau arah korelasi positif dan lebih besar dari r tabel dengan peluang kesalahan tidak terlalu besar menurut teori maksimal 5. Langkah untuk menguji korelasi dengan menggunakan program SPSS, adalah sebagai berikut: 1 Masukan data-data ke dalam data editor SPSS; 2 Klik menu Analyze, pilihlah Correlate dan lanjutkan dengan pilihan Bivariate. 3 Pilih semua variabel disebelah kiri dialog korelasi dan masukan ke kotak variabel sebelah kanan 4 Klik OK dan perhatikan hasilnya di jendela output SPSS. Wahyono, 2012:187-189 Soal tes yang dipakai pada saat proses penilaian dalam pembelajaran sebanyak 30 butir soal yang terdiri dari pilihan ganda dan isian singkat. Namun, untuk proses validitas, soal dibuat paralel yang setara cakupan materi dan tingkat kesulitan soalnya dengan jumlah 50 butir. Setelah dinyatakan layak diujicobakan, maka dilakukan maka dilakukan uji coba soal kepada 31 siswa kelas IV SD Negeri Panimbang 05. Dari perhitungan, diperoleh item soal yang valid sebanyak 35 butir soal dan tidak valid sebanyak 15 butir soal. Rekapitulasi hasil uji validitas instrumen soal tes dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel.3.3. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Evaluasi Keterangan Valid Tidak valid Nomor soal A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7, A10, A15, A16, A17, A18, A19, A21, A22, A25, A26, A27, A28, A30, B1, B2, B3, B6, B7, B8, B9, B11, B12, B13, B14, B17, B18, B19, B20 A8, A9, A11, A12, A13, A14, A20. A23, A24, A29, B4, B5, B10, B15, B16 Jumlah 35 15 Angket motivasi siswa yang dipakai pada untuk mengukur motivasi belajar siswa terdiri dari 40 butir deskriptor yang diujikan, 32 diantaranya dinyatakan valid. Dari 32 deskriptor tersebut sudah mewakili semua indikator motivasi belajar. Uji coba angket motivasi diberikan kepada 31 siswa kelas IV SD Negeri Panimbang 05. Rekapitulasi hasil uji validitas instrumen angket motivasi belajar dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel.3.4. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar Keterangan Valid Tidak valid Nomor soal 1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39 3, 8, 11, 16, 23, 30, 32, 40 Jumlah 32 8

3.7.3. Reliabilitas

Arikunto 2010:221 menyebutkan bahwa reliabel artinya dapat dipercaya atau diandalkan, sedangkan reliabilitas dapat berarti bahwa suatu instrumen cukup dapat digunakan sebagai alat pengumpul data kerena instrumen tersebut sudah baik.instrumen yang reliabel berarti instrumen cukup baik sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Secara umum ada dua jenis pengujian reliabilitas, yaitu secara internal dan eksternal. Menurut sugiyono 2010:183 pengujian secara eksternal dapat dilakukan dengan test-retest stability, equivalen dan gabungan, secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tersebut. Instrumen yang diuji dengan test-retest dilakukan dengan cara mencobakan instrumen bebrapa kali pada responden. Instrumen yang ekuivalen adalah pertanyaan yang secara bahasa berbeda tetapi maksudnya sama. Reliabilitasnya dapat diukur dengan mengkorelasikan belahan pertama dan kedua, bila korelasi positif dan signifikan, maka instrumen dapat dinyatakan reliabel. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen, salah satunya dengan rumus spearmen brown, yaitu: Dimana r i = reliabilitas internal seluruh instrumen r b = korelasi produk momen antara belahan pertama dan kedua Untuk menentukan apakah instrumen tebsebut reliabel atau tidak, dapat dilakukan dengan membangdingkan nilai r hitung dengan r tabel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel r hitung r tabel maka instrumen tersebut reliabel . Hasil dari perhitungan nilai reliabilitas dengan rumus spearmen brown untuk 20 soal pilihan ganda adalah 0,861 dan untuk 15 soal isian singkat adalah 0,782. Karena jumlah siswa yang melakukan uji coba sebanyak 31 maka r tabel = 0,355. R hitung lebih besar dari r tabel Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semua item soal evaluasi reliable dengan kriteria baik dan dapat diterima. Sedangkan hasil perhitungan nilai reliabilitas untuk 32 item deskriptor angkat motivasi yang telah dinyatakan valid adalah 0,830 dan lebih besar dari 0,355, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen angket motivasi belajar siswa adalah reliabel.

3.7.4. Tingkat Kesukaran Soal Evaluasi

Tingkat kesukaran adalah peluang menjawab benar atau salah soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dalam bentuk indeks Kusaeri dan Suprananto 2012:174. Rumus yang digunakan untuk mencari indeks kesukaran adalah: Dengan P = indeks kesukaran B = banyak siswa yang menjawab soal tersebut dengan betul JS = jumlah siswa yang mengikuti tes