b. Kemahiran intelektual intelectual skills, merukapak kemampuan
mempresentasikan konsep dan lambang; c.
Strategi kognitif cognitive strategies, merupakan kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri, kemampuan penggunaan
konsepkaidah dalam memecahkan masalah; d.
Kemahiran motorik motor skills, merupakan kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud
otomatisme gerak jasmani e.
Sikap attituedes, merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.
2.1.6. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
2.1.6.1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu pengetahuan Sosial IPS adalah salah satu meteri pembelajaran yang ada di jenjang pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah. Menurut Sardijyo,
Sugandi dan Ischak 2009:1.22 Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial IPS secara resmi digunakan di Indonesia sejak tahun 1975 adalah istilah Indonesia dari
pengertian Sosial Studies seperti di Amerika Serikat. Winataputra 2007:1.18 menyimpulkan bahwa konsep Sosial Studies secara umumberkembang secara
evolusioner di Amerika Serikat sejak tahun 1800an, yang kemudian mengkristal menjadi domain pengkajian akademik pada tahun 1900an, antara lain dengan
berdirinya National Counsil for the Social Studies NCSS pada tahun 1935. Pilar akademik pertama muncul pada pertemuan pertama NCSS tahun 1935, berupa
kesepakatan untuk menempatkan Social Studies sebagai core curriculum,dan pada
tahun 1937 berupa kesepakatan engenai pengertian Social Studies yang berawal dari pandangan Edgar Bruce Wesley, yakni Social Studies are the social
sceciences simplified from pedagogical purposes, yang berarti the Social Studies adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan.
Selanjutnya menurut Nursid Sumaatnadja dalam Taneo dkk 2010:1.6 menyatakan bahwa ilmu sosial adalah cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku manusia baik tingkah laku manusia baik secara perorangan amaupun tingkah laku kelompok. Oleh karena itu ilmu sosial adalah
ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
Ada berbagai macam aspek tingkah laku manusia dalam masyarakat, yang menghasilkan ilmu-ilmu sosial untuk mempelajari aspek-aspek tersebut. Seperti
Sosiologi yang mempelajari aspek hubungan sosial; Psikologi yang mempelajari aspek kejiwaan manusia; Ekonomi yang mempelajari aspek kebutuhan materi,
Antropologi yang mempelajari aspek kebudayaan; Sejarah yang berkenaan dengan waktu dan ruang dengan aspek kesejarahan; Ilmu Politik yang berkenaan
dengan aspek kebijaksanaan dan kesejahteraan sosial; ilmu hukum yang bekaitan dengan aspekj norma; Ilmu manajemen berkenaan dengan aspek pengelolaan,
pengorganisiran, pengurusan, pengaturan dan sebagainya; Geografi yang berkenaan dengan keruangan antara faktor manusia dengan faktor alam dan
lingkungan. Selanjutnya Soewarso dkk 2009:1 menyebutkan bahwa Ilmu
Pengetahuan Sosial adalah program pendidikan yang mengintegrasikan secara
interdisiplin konsep ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Sardijyo, Sugandi dan Ischak 2009:1.26 juga menyimpulkan bahwa IPS adalah bidang studi yang
mempelajari, menelaah, menganalisis gejala, dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan.
IPS diajarkan pada pendidikan dasar dan mengengah, serta menjadi dasar pengantar bagi mempelajari IPSStudi Sosial ataupun ilmu sosial di perguruan
tinggi. Tujuan pendidikan IPS di Sekolah Dasar menurut Sardijyo, Sugandi dan Ischak 2009:1.28 adalah sebagai berikut:
a. Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam
kehidupan bermasyarakat kelak; b.
Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi di dalam
kehidupan di masyarakat; c.
Membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan dan bidang keahlian;
d. Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan
keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut.
e. Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan
dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi;
Ruang lingkup mata palajaran IPS di SD menurut Sardijyo, Sugandi dan Ischak 2009:1.29 meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
a. Manusia, tmpat dan ingkungan
b. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan
c. Sistem sosial dan budaya
d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
2.1.6.2. Konten IPS
a. Fakta, Konsep dan Generalisasi dalam IPS
Sardijyo, Sugandi
dan Ischak
2009:2.6 menyebutkan
bahwa Perkembangan ilmu-ilmu sosial dan dan ilmu-ilmu pengetahuan alam didasari
oleh pengungkapan fakta dan data untuk selanjutnya sampai pada konsep, generalisasi, teori dan hukum. Sejalan dengan hal tersebut, Savage dan Amstrong
dalam Taneo dkk 2010:3.111 menyebutkan struktur ilmu sosial tersusun dalam tiga tingkatan dari yang paling sempit ke yang paling luas, yaitu: fakta, konsep
dan generalisasi, ketiga hal itu yang membangun ilmu-ilmu sosial. a
Fakta Arti fakta dalam KBBI adalah hal keadaan, peristiwa yang merupakan
kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Menurut Taneo dkk 2010:3.116 fakta adalah informasi atau data yang adaterjadi dalam
kehidupan dan kumpulan para ahli ilmu sosial yang terjamin kebenarannya. Selanjutnya Soewarso dkk 2009:20 menyebutkan bahwa fakta meliputi hal-
hal yang sangat luas, hal-hal yang tercakup di dalamnya dapat berupa objek, peristiwa, proses dan sebagainya. Ciri-ciri fakta adalah kekhasan dan sifatnya
yang tidak berulang-ulang serta bersifat konkrit. b
Konsep
Menurut Sardijyo, Sugandi dan Ischak 2009:2.9 konsep adalah suatu istilah,
pengungkapan abstrak
yang digunakan
untuk tujuan
mengklasifikasikan atau mengkategorikan suatu kelompok dari suatu benda, gagasan atau peristiwa. Taneo dkk 2010:3.119 menyebutkan bahwa konsep
merupakan sejumlah fakta yang memiliki keterkaitan dengan makna atau definisi yang ditentukan. Konsep diberi label atau nama berupa kata-kata.
Karakteristik atau ciri-ciri konsep disebut atribut. Konsep diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
dalam menyampaikan apa yang dipikirkannya. Konsep dipakai untuk berkomunikasi antara sesama manusia secara intelektual. Konsep yang
dimiliki seseorang semakin lama semakin banyak. Brunner menunjukan bahwa konsep memiliki sebagai berikut: a nama; b contoh; c ciri-ciri, baik
yang esensial maupun yang tidak esensial; d tingkat ciri. Ciri esensial adalah gambaran yang terkandung dalam kelompok konsep tersebut. Misalnya asam,
ciri esensialnya adalah rasanya yang masam. Konsep dapat terbentuk dari observasi dapat pula melalui definisi. Banyak guru yang menggunakan
definisi sebagai pembentukan konsep. Akan lebih baik jika konsep dibentuk melalui observasi. Apa bila terpaksa dibentuk dengan definisi,, hendaknya
definisi itu sederhana, sehingga mudah dicerna oleh siswa Soewarso 2009:21.
c Generalisasi
Schuneke dalam
Sardijyo, Sugandi
dan Ischak
2009:2.10 mengemukakan bahwa generalisasi merupakan abstraksi dan sangat terikat
dengan konsep. Sedangkan menurut Nursid Sumaatmadja dalam Taneo dkk 2010:3.125 menyebutkan generalisasi adalah hubungan dua konsep atau
lebih dalam bentuk kalimat lengkap, yang merupakan pernyataan deklaratif dan dapat dijadikan suatu prinsip atau ketentuan dalam IPS.
b. Nilai, sikap dan keterampilan dalam IPS
Nilai berbeda dengan sikap. Nilai bersifat umum, mempengaruhi perilaku seseorang terhadap jumlah objek terhadap orang.nilai itu tidak berkenaan dengan
sesuatu yang khusus. Inilah yang membedakan sikap dan nilai. Sikap biasanya berkenaan dengan sesuatu yang khusus. Suatu nilai merupakan ukuran untuk
menentukan apakahnitu baik atau buruk, nilai juga menilik kelakuan seseorang. Orang mendapatkan nilai dari orang lain dalam lingkungannya Sardijyo, Sugandi
dan Ischak 2009:2.29. Secara garis besar Alport dalam Taneo dkk 2010:3.134 menjelaskan bahwa
kecenderungan sikap peserta didik berdasarkan sistem nilai yang dominan dalam diri, yakni: Nilai teoritik, ekonomik, aestetik keindahan, sosial, politik, dan nilai
religi. Soewarso 2009:24 menyebutkan bahwa keterampilan-keterampilanyang
dibutuhkan dalam pembelajaran IPS diantaranya adalah keterampilan yang dapat digunakan untuk menangani gejala-gejala sosial. Diantaranya adalah keterampilan
berpikir, keterampilan akademik keterampilan studi, keterampilan ilmiah khususnya ilmu-ilmu sosial, keterampilan sosial. Sardijyo, Sugandi dan Ischak
2009:2.10 menjabarkan tiga keterampilan dalam pembelajaran IPS, yaitu:
a Keterampilan intelektualkemampuan analisis. Kemampuan analisis
merupakan bagian dari keterampilan intelektual, dimana kemampuan analisis merupakan kemampuanketerampilan seseorangsiswa untuk melakukan
penyelidikan terhdap suatu peristiwa dengan tujuan mengetahui keadaan sebenarnya. Keterampilan dan kemampuankecakapan anatara lain meliputi
hal-hal berikut: keterampilan untuk memperoleh pengetahuan dan informasi; keterampilan berfikir, menafsirkan menganalisis dan mengorhganisasikan
informasi; kemampuan mengkritik informasi dan membedakan mana yang fakta dan mana yang opini; keterampilan membuat keputusan; keterampilan
memecahkan masalah, menerapkan hasil penemuan dalam sistem baru; keterampilan menggunakan media.
b Keterampilan personal, ditekankan pada keterampilan yang sifatnya mandiri,
seperti: keterampilan bersifat praktis disebutjua keterampilan psikomotor; keterampilan studi dan kebiasaan kerja; keterampilan bekerja dalam
kelompok; keterampilan akademik; atau keterampilan belajar; keterampilan lain seperti keterampilan fisik, keterampilan politik dan keterampilan
pengembangan emosional. c
Keterampilan sosial, meliputi kehidupan dan kerjasama, belajar memberi dan menerima tanggung jawab, menghormati hak-hak orang lain dan membina
kesadaran sosial. Salah satu keterampilan yang tidak kalah penting adalah keterampilan
mental, keterampilan yang mendorong pembangunan yang juga merupakan kemampuanketerampilan IPS, seperti memandang bahwa hidup ini dapat
diperbaiki, menghargai usaha manusia dalam mencapai hasil yang baik, mempunyai
kesadaran waktu
yang tinggi,
dan mampu
menyatakan pendapatgagasan dan menghargai pendapatgagasan orang lain.
2.1.6.3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di SD
Taneo dkk 2010:1.40 menyebutkan bahwa jika ditinjau dari aspek- aspeknya, ruang lingkup IPS meliputi hubungan sosial, ekonomi, psikologi sosial,
budaya, sejarah, geografi dan aspek politik; ditinjau dari lingkup kelompoknya, meliputi keluarga, rukun tetangga, rukun kampung, warga desa, organisasi
masyarakat, sampai ketingkat bangsa; ditinjau dari ruangnya, meliputi tingkat lokal, regional, dampai ketingkat global; dari proses interaksi sosialnya, meliputi
interaksi dalam bidang kebudayaan, politik dan ekonomi. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 64
tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, ruang lingkup materi dari muatan Ilmu Pengetahuan Sosial pada SDMISDLBPAKET A
adalah sebagai berikut: a.
Manusia, tempat dan lingkungan; b.
Waktu, keberlanjutan dan perubahan; c.
Sistem sosial dan budaya; d.
Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
2.2. KAJIAN EMPIRIS