KAJIAN EMPIRIS KAJIAN PUSTAKA

diperbaiki, menghargai usaha manusia dalam mencapai hasil yang baik, mempunyai kesadaran waktu yang tinggi, dan mampu menyatakan pendapatgagasan dan menghargai pendapatgagasan orang lain. 2.1.6.3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di SD Taneo dkk 2010:1.40 menyebutkan bahwa jika ditinjau dari aspek- aspeknya, ruang lingkup IPS meliputi hubungan sosial, ekonomi, psikologi sosial, budaya, sejarah, geografi dan aspek politik; ditinjau dari lingkup kelompoknya, meliputi keluarga, rukun tetangga, rukun kampung, warga desa, organisasi masyarakat, sampai ketingkat bangsa; ditinjau dari ruangnya, meliputi tingkat lokal, regional, dampai ketingkat global; dari proses interaksi sosialnya, meliputi interaksi dalam bidang kebudayaan, politik dan ekonomi. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 64 tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, ruang lingkup materi dari muatan Ilmu Pengetahuan Sosial pada SDMISDLBPAKET A adalah sebagai berikut: a. Manusia, tempat dan lingkungan; b. Waktu, keberlanjutan dan perubahan; c. Sistem sosial dan budaya; d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.

2.2. KAJIAN EMPIRIS

Penelitian tentang pembelajaran sebelumnya sudah banyak dilakukan, beberapa diantaranya mengkaji tentang pengaruh model pembelajaran ataupun media pembelajaran, serta dampaknya terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Berikut peneliti sajikan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini: a. Hasil penelitain dari Nolpin Sunggudek, Bonifasius Saneba, dan Jamaludin 2014 yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS melalui Model Pembelajaran Example Non Example kelas V SDN Unu Kecamatan Bulagi Selatan”, yang membuktikan bahwa hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Example Non Example mengalami peningkatan dari siklus pertama dan siklus kedua sebesar 40. Dari penelitian tersebut kita mendapatkan pengalaman bahwa model pembelajaran tersebut, dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa Sekolah Dasar. b. Hasil penelitian dari Ni Nyoman Purna Dewi, I Gusti Agung Oka Negara dan I Nengah Suadnyana pada tahun 2014 ynang berjudul “Model Pembelajaran Example Non Example Berbasis Lingkungan Berpengaruh terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri Gugus Kapten Japa”, yang menunjukan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada kelompok eksperimen yang dibelajarkan memalui model pembelajaran Example Non Example berbasis lingkungan lebih tinggi dari nilai rata-rata siswa kelompok kontrol yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional. Hal ini menunjukan bahwa model Example Non Exampledapat diterapkan untuk pembelajaran siswa Sekolah Dasar. c. Penelitian dari Handhika 2012 yang berjudul “Efektifitas Media Pembelajaran IM3 Ditinjau dari Motivasi Belajar”. IM3 merupakan singkatan dari Interaktif Menarik Menangtang Menyenangkan. Dalam penelitian tersebut media yang digunakan adalah media berbasis Flash dan media Microsoft PowerPoint. Dari penelitian tersebut menghasilkan beberapa kesimpulan terdapat interaksi motivasi belajar dengan media pembelajaran terhadap prestasi belajar IPA-Fisika, dan menyarankan untuk siswa dengan motivasi rendah akan lebih baik apabila media yang digunakan adalah media IM3. Hal ini menunjukan bahwa media pembelajaran interaktif, dapat meningkatan motivasi belajar siswa. d. Penelitian dari Nurul astuti Yensy 2012 denagn judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Example Non Example dengan Menggunakan Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas VIII SMP N 1 Argamakmur”. Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example menggunakan alat peraga pada pokok bahasan kubus dan balok dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini menunjukan bahwa model pembelajaran Example Non Example dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. e. Penelitaian dari Susanti 2014 dengan judul “ Pembelajaran Model Examples Non Examples Berbantuan Powerpoint untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA”. Penelitian tersebut mengasilkan kesimpulan bahwa Pembelajaran kooperatif model examples non examples berbantuan powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar IPA di kelas VIII B SMP Negeri 2 Mojotengah. Hal ini menunjukan penerapan mosel pembelajaran Example Non Example dapat dikolaborasi dengan penggunaan media powerpoint. f. Penelitian dari Rosalia Hera Rahayuningrum, S.Pd, yang berjudul “Penggunaan Media Pembelajaran Multi Media Interaktif Berbantuan Komputrt untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematia Siswa Kelas VIIF di SMP Negeri Imogiri Bantul”. Dalam penelitian tersebut menjelaskan tentang peningkatan motivasi belajar dengan menggunakan media interaktif dengan bantuan komputer, sama halnya dengan penelitian ini, peneliti juga menggunakan media interaktif dengan bantuan komputer. g. Penelitian Rosalia Hera Rahayuningrum yang berjudul “ Penggunaan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif Berbantuan Komputer Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIIF di SMP Negeri 2 Imogiri Bantul” yang salah satu simpulannya adalah hasil belajar siswa kelas VIIF meningkat setelah menggunakan media pembelajaran multimedia interaktif berbantuan komputer. Dengan ini menunjukan media interaktif dapat meningkatkan motivasi dan membantu siswa memecahkan masalah dalam pembelajaran h. Artikel Kulwinder Singh yang berjudul tahun 2011 Study of Achievement Motivation in Relation to Academic Achievement of Students kita dapat memahami bahwa motivasi siswa dapat berperan penting untuk mencapai hasil belajar siswa. Untuk itu, penting bagi guru dan orang tua untuk tau mengapa perlu memperhatikan dan memberi semangat dan motivasi belajar adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan. Sehingga sebagi calon guru kita harus dapat memotivasi siswa agar dapat terus berkembang dan belajar. i. Penelitian dari Kazuaki Kojima, dkk, yang berjudul “Study on Support of Learning fr om Examples in Problem Posing as a Production Task”. Dalam artikel tersebut, membahas dan mengusulkam sebuah pendekatan untuk mendukung pembelajaran dari contoh-contoh dalam penempatan masalah sebagai tugas produksi. j. Penelitian dari Ghullam Hamdu dan Lisa Agustina yang berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Pestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar ”. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dari penelitian tersebut, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,693, yang artinya motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa memiliki pengaruh yang signifikan, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPA. Penelitian tersebut mendukung penelitian yang dilakukan dengan menunjukan adanya hubungan antara motivasi dan hasil belajar siswa Sekolah Dasar.

2.3. KERANGKA BEPIKIR