Bagan 2.2. Kerangka Berpikir
2.4. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan Sugiyono 2010:96. Berikut adalah hipotesis yang peneliti rumuskan.
Ho1 : Motivasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Example Non Example dengan media interaktif tidak lebih baik dari pada motivasi belajar
siswa yang menggunakan model konvensional dengan media CD Pembelajaran. Ha1 : Motivasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Example
Non Example dengan media interaktif lebih baik dari pada motivasi belajar siswa yang menggunakan model konvensional dengan media CD Pembelajaran.
Ho2 : Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Example Non Example dengan media interaktif tidak lebih baik dari pada motivasi belajar siswa
yang menggunakan model konvensional dengan media CD Pembelajaran. Ha2 : Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Example Non
Example dengan media interaktif lebih baik dari pada motivasi belajar siswa yang menggunakan model konvensional dengan media CD Pembelajaran.
65
BAB III METODE PENELITAN
3.1. JENIS DAN DESAIN EKSPERIMEN
Jenis-jenis penelitian menurut Mc Millan dan Schumacher dalam Widihastrini 2012:13 dibedakan kedalam pendekatan kualitatif dan kuantitafif.
Dalam pendekatan kuantitatif dibedakan pula antara metode penelitian eksperimental dan pendekatan noneksperimental. Dalam pendekatan kualitatif,
dibedakan antara kualitatif interaktif dan noninteraktif. Sugiyono 2010:108 memaparkan bahwa terdapat beberapa bentuk dalam
penelitian, yaitu: Pre-Experimental Design, True Experimental Design, Factorial Design dan Quasi Experimental design. Jenis penelitian yang kami terapkan
dalam penelitian ini adalah disain intact group comparation dan Nonequivalent Control Group Design. Untuk mengukur pengaruh dari penerapan model
pembelajaran Example Non Example terhadap motivasi belajar siswa mengapliksikan penelitian jenis intact group disign dengan membandingkan hasil
pengukuran kelompok eksperimen dan hasil pengukuran kelompok kontrol. Penelitaian efektivitas penerapan pembelajaran Example Non Example pada hasil
belajar siswa di lakukan dengan mengadaptasi jenis penelitian control grouppretest-postest atau Nonequivalent Control Group Design, yaitu dengan
memberi pretest dan posttest kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Pada desain Intact-Group Comparation ini terdapat kelompok untuk eksperimen yang diberi perlakuan dan untuk kelompok kontrol yang tidak
diberi perlakuan. Desain ini dapat digambarken sebagai berikut:
Keterangan : O
1
= hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan O
2
= hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi perlakuan Nonequivalent Control Group Design adalah salah satu jenis dari Quasi
Experimental Desigen. Quasi Ekxperiment merupakan pengembangan dari true experimental design, yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak sepenuhnya
mengontrol variabel-variabel yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. terdapat dua kelompok, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.Kelompok
yang diberi perlakuan X adalah kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan adalah kelompok kontrol. Kedua kelompok diberi pretest untuk
mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok ekperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretes yang baik bila nilai tidak berbeda secara
signifikan. Keterangan:
1
= nilai pretest kelompok eksperimen
2
= nilai posttest kelompok eksperimen
3
= nilai pretest kelompok kontrol
X 0
1 2
1
X 0
2 3
4