Kegagalan dalam hal ini mengakibatkan timbulnya masalah disiplin di dalam kelas.
e. Asas motivasi menjadi salah satu bagian yang integral daripada asas-asas
mengajar. Penggunaan motivasi dalam mengajar buku saja melengkapi prosedur mengajar, tetapi juga menjadi faktor yang menentukan pengajaran
efektif. Demikian penggunaan asas motivasi adalah sangat esensial dalam proses belajar mengajar.
2.1.4.5. Cara menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah
Hamalik 2013:159 dan Sardiman 2013:92 menyebutkan cara yang dapat dilakukan guru untuk menumbuhkan motivasi siswa, antara lain sebagai
berikut: a.
Memberi angka b.
Pujian c.
Hadiah d.
Hukuman e.
Saingan kompetisi f.
Penilaian g.
Kerja kelompok h.
Merumuskan tujuan belajar i.
Membangkitkan minat belajar j.
Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik
2.1.5. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku
tersebut bergantung pada apa yang dipelajarinya, jadi jika peserta didik mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang
deperoleh ada lah penguasaan konsep. Rifa’i dan Catherine 2012:69.
Benyamin S Bloom dalam Arikunto 2013:130menyampaikan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah atau domain besar dalam belajar, yaitu:
a. Ranah kognitif cognitive domain, yang berkaitan erat denganhasil berupa
pengetahuan kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah ini mencakup aspek-aspek Daryanto 2012:103 seperti berikut:
a Pengetahuan knowladge, sebagai perilaku mengingat atau mengenali
informasi yang telah dipelajari sebelumnya; b
Pemahaman comprehension, sebagai kemampuan memperoleh makna dari materi peserta didikan;
c Penerapan application, kemampuan menggunakan materi peserta
didikan yang telah dipelajari di dalam situasi baru dan kongkrit; d
Analisis analysis, kemampuan memecahkan material ke dalam bagian- bagian sehingga dapat dipahami struktur organisasinya;
e Sintesis synthesis, kemampuan menghubungkan bagian-bagian dalam
rangka membentuk struktur yang baru; f
Penilaian evaluation, kemampuan membuat keputusan tentang nilai materi peserta didikan pernyataan, novel, puisi, laporanuntuk tujuan
tertantu.
b. Ranah afektif affective domain, berkaitan dengan perasaan, sikap, minat,
dan nilai. Meliputi lima jenjang kemampuan Daryanto 2012:117 seperti berikut:
a Penerimaan recieving, mengacu pada keinginan peserta didik untuk
menghadirkan rangsangan atau fenomena tertentu aktivitas kelas, buku teks, musik, dan sebagainya;
b Penanggapan responding, mengacu pada partisipasi aktif diri peserta
didik; c
Penilaian valuing, berkaitan dengan harga atau nilai yang melekat pada objek, fenomena, atau perilaku tertentu pada diri peserta didik;
d Pengorganisasian organization, berkaitan dengan perangkaian nilai-
nilaiyang berbeda, memecahkan kembali konflik-konflik antar nilai, dan mulai menciptakan sistem nilai yang konsisten secara internal;
e Karakteristik dengan suatu nilai atau kompleks nilai characterization by
a value or value complex, mengacu pada individu peserta didik memiliki sistem nilai yang mengendalikan perilakunya dalam waktu cukup lama
sehingga mampu mengembangkannya menjadi karakteristik gayapola hidup.
c. Ranah psikomotorik psychomotoric domain,berkaitan dengan kemampuan
fisik seperti kemampuan motorik dan syaraf, memanipulsai objek, dan koordinasi syaraf. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotor menurut
Elizabeth Simpson dalamRifai dan Catharine 2012:73 adalah:
a Persepsi perception, berkaitan dengan penggunaan organ penginderaan
untuk memperoleh petunjuk yang memandu kegiatan motorik; b
Kesiapan set, mengacu pada pengambilan tipe kegiatan tertentu, mencakup kesiapan mental dan kesiapan jasmani;
c Gerakan terbiasa mechanism, berkaitan dengan tindakan kinerja dimana
gerakan yang telah dipelajari itu telah menjadi biasa dan gerakan dapat dilakukan dengan sangat meyakinkan dan mahir.
d Gerakan kompleks complex overt response, berkaitan dengan
kemahiran kinerja dari tindakan motorik yang mencakup pola-pola gerakan yang kompleks;
e Penyesuaian adaptation, berkaitan dengan keterampilan yang
dikembangkan sangat baik sehingga individu partisipan dapan memodifikasi pola-pola gerakan sesuai dengan persyaratan-persyaratan
baru atau ketika menemui situasi masalah baru; f
Kreativitas originality, mengacu pada penciptaan pola-pola gerakan baru untuk disesuaikan dengan situasi tertentu atau masalah-masalah
tertentu. Gagne dalam Suprijono 2014:5 menyebutkan bahwa hasil belajar adalah
pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan, sebagai berikut:
a. Informasi verbal verbal informatioan, merupakan kemampuan kemampuan
mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa baik lisan maupun tertulis;
b. Kemahiran intelektual intelectual skills, merukapak kemampuan
mempresentasikan konsep dan lambang; c.
Strategi kognitif cognitive strategies, merupakan kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri, kemampuan penggunaan
konsepkaidah dalam memecahkan masalah; d.
Kemahiran motorik motor skills, merupakan kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud
otomatisme gerak jasmani e.
Sikap attituedes, merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.
2.1.6. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial