berarti ada perbedaan rata-rata nilai pretes dan postes siswa pada kelas eksperimen. Nilai t-hitung negatif menunjukkan bahwa rata-rata nilai postes lebih
baik dari pada nilai pretas dengan perbedaan rata-rata 13,86. Hal ini menunjukan bahwa model pembelajaran examples non examples dengan media interaktif
efektif digunakan untuk meningkatkan hasiil belajar kognitif siswa kelas IV SD pada mata pelajaran IPS khususnya pokok bahasan perkembangan teknologi.
4.2.
Pembahasan
4.2.1. Pemaknaan Temuan
Dalam penelitian ini, untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan diajarkan, peneliti melakukan pretest sebelum perlakuan
diberikan. Hasil pretest menunjukkan bahwa skor pengetahuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol cenderung sama, yaitu data berdistribusi normal
serta memiliki varians yang homogen atau tidak berbeda secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata pengetahuan awal siswa antara
kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum pemberian perlakuan. Sebelum pelaksanaan perlakuan, antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol dilakukan pengontrolan variabel. Variabel yang dikontrol dalam penelitian ini yaitu kemampuan belajar, sekolah, jumlah pertemuan, fasilitas
sekolah serta materi pembelajaran. Pengontrolan kemampuan belajar didapatkan dari skor prtest. Berdasarkan pretest yang dilakukan, didapatkan hasil rata-
rata skor yang hampir sama antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen maupun kelas kontrol berada pada gugus yang sama yaitu Gugus
Palapa, namun pada sekolah yang berbeda. SDN Panimbang 03 sebagai kelas
eksperimen dan SDN Panimbang 01 sebagai kelas kontrol. Jumlah pertemuan kelas kontrol dan kelas eksperimen juga harus sama, pembelajaran kedua kelas
dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan untuk perlakuan. Fasilitas sekolah berkaitan dengan media pembelajaran yang digunakan cenderung sama. Pada
kedua kelas menggunakan bebrapa perangkat komputer untuk menampilkan dan pengoperasian media interaktif pada kelas eksperimen dan CD pembelajaran pada
kelas kontrol. Namun pada kelas eksperimen menggunakan media gambar yang ditayangkan pada LCD. Materi pembelajaran kedua kelas yaitu tentang
Perkembangan teknologi. Pengontrolan variabel berfungsi untuk meminimalisasi variabel lain yang
mungkin akan berpengaruh selama perlakuan sehingga hasil belajar dan motivasi siswa pada siswa SD kelas IV diakibatkan dari perlakuan yaitu model
pembelajaran examples non examples dengan media interaktif bukan dikarenakan variabel pengganggu yang lain.
Menurut Hamdani 2011:55 untuk mengukur efektivitas adalah dengan menentukan transferbilitas kemampuan memindahkan prinsip-prinsip yang
dipelajari, jika kemampuan mentranfer inforamasi atau skill yang dipelajari lebih besar dibanding strategi lain, strategi tersebut lebih efektif untuk pencapaian
tujuan. Sejalan dengan hal tersebut, posttest ditujukan untuk mengukur kemampuan akhir siswa sebagai hasil belajar dalam ranah kognitif siswa. Skor
hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Setelah melakukan uji normalitas dan
homogenitas, dilanjutkan dengan uji perbedaan rata-rata menggunakan