VARIABEL PENELITIAN METODE PENELITAN

kondisi hasil belajar siswa, ruang kelas, fasilitas, waktu belajar, latar belakang pendidikan guru, pengalaman mengajar guru yang sama atau hampir sama. 3.5.4. Definisi operasional Variabel Definisi operasional variabel digunakan untuk menyamakan persepsi antara peneliti dan pembaca terhadap variabel yang digunakan pada penelitian untuk menghindari kekeliruan maksud dan tujuan yang ingin dicapai. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini ialah sebagai berikut: a. Model Pembelajaran Examples Non Examples Model Pembelajaran Example Non Example adalah stategi pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh berupa gambar, foto, kasus untuk mendorong siswa mampu berpikir kritis dalam memecahkan permaslahan yang disajikan. Model pembelajaran Example Non Example dapat ditujukan untuk mengajarakan definisi suatu konsep. Konsep pada umumnya dapat dipelajari melalui pengamatan dan definisi. Selain itu dapat pula dengan mempersiapkan siswa untuk dua hal contoh dan bukan contoh dari konsep yang ada serta mengnelompokan keduanya sesuai konsep yang ada. b. Media Interaktif Media interaktif adalah media yang dilengkapi alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendakinya untuk proses selanjutnya. Media yang digunakan berupa CD pembelajaran Interaktif yang dibuat oleh penerbit. c. Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah dorongan dari dalam diri siswa untuk berperilaku saat melakukan aktivitas-aktivitas belajar. Motivasi belajar siswa yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS di kelas. d. Hasil Belajar Hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini yakni hasil belajar siswa yang diukur dengan menggunakan instrumen tes dan menekankan aspek kognitif yang harus dicapai oleh siswa. Berpedoman pada taksonomi Bloom dalam Daryanto 2012: 103, ranah kognitif dibagi menjadi enam, yakni mulai dari C1 pengetahuan hingga C6 evaluasi. Namun dalam penelitian ini, peneliti tidak menggunakan keenam ranah kognitif yang disebutkan di atas, dikarenakan kurang mampunya siswa SD untuk berpikir secara abstrak. Dengan menggunakan tes objektif berupa pilihan ganda dan isian singkat serta tingkat kesukaran yang berbeda, peneliti bermaksud untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan. e. Mata Pelajaran IPS Ilmu Pengetahuan Sosial adalah program pendidikan yang mengintegrasikan secara interdisiplin konsep ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Dalam penelitian ini fokus materi pelajaran IPS yang diajarkan adalah materi tentang Perkembangan Teknologi. Kompetensi dasar KD dari materi tersebut adalah KD 2.3.Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. f. Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Siswa kelas IV SD berada pada kisaran umur 9-10 tahun atau tahap operasional konkret. Berdasarkan teori Piaget dalam Trianto 2013:15, tahap operasional konkret kemampuan-kemampuan utama yang dimiliki anak yaitu perbaikan dalam kemampuan untuk berpikir secara logis. Kemampuan-kemampuan baru termasuk penggunaan operasi-operasi yang dapat balik. Pemikiran tidak lagi sentrasi tetapi desentrasi, dan pemecahan masalah tidak begitu dibatasi oleh keegosentrisan.

3.6. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Pada dasarnya teknik pengumpulan data adalah penggunaan metode atau instrumen yang bertujuan untuk memperoleh ukuran, data, ataupun keterangan- keterangan tentang variabel. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan penggunaan kuisioner atau angket, observasi, dokumentasi dan tes. a. Kuisioner atau Angket Kuisioner atau angket merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaanatau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono 2010:199. Dalam penelitain ini, angket yang dibuat bertujuan untuk mengukur motivasi belajar siswa. Arikunto 2010:268 menjelaskan prosedur yang harus dilakukan sebelum koisioner disusun adalah sebagai berikut: a Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuisioner b Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran koisioner c Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan tunggal d Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan sekaligus untuk menentukan teknik analisis. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur motivasi siswa. Angket ini kami kembangkan dari kajian teori yang ada. Berdasarkan ciri-ciri motivasi yang dikemukakan oleh Sardiman, dan beberapa refrensi angket motivasi yang sudah berkembang kami menyusun kisi-kisi dan instrumen angket motivasi belajar siswa. Angket tersebut berisi pernyataan-pernyataan, yang dibuat dalam bentuk kalimat positif dan negatif. Pernyataan Angket dibuat dalam bentuk ceklist. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert dengan lima pilihan jawaban. Tabel 3.2. Pedoman Penskoran Butir Angket Motivasi Pilihan Jawaban Skor Positif Negatif Sangat Setuju 5 1 Setuju 4 3 Ragu-ragu 3 3 Tidak Setuju 2 4 Sangat Tidak Setuju 1 5 Sugiyono, 2012:135 b. Observasi