87
dalam kegiatan belajar mengajar, guru harus memancing kreativitas peserta didik agar pembelajaran berlangsung dinamis. Ketidaksesuaian pembelajaran di KTSP
ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti karakteristik peserta didik, fasilitas sekolah yang belum memadai, dan kurangnya waktu pembelajaran.
Pada pembelajaran kurikulum 2013, pembelajaran sudah sesuai dengan tujuan kurikulum 2013 menurut Permendikbud Nomor 68 tahun 2013, yaitu
pembelajaran di Indonesia dipersiapkan untuk membentuk pribadi yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif. Pembelajaran tersebut sudah menerapkan
implementasi kurikulum 2013 melalui pendekatan saintifik dan penilaian otentik untuk mengukur kompetensi peserta didik. Hal ini karena pada pembelajaran
kurikulum 2013 didukung oleh karakteristik peserta didik, fasilitas sekolah yang memadai, lingkungan belajar yang mendukung, serta kepiawaian guru
dalammemilih model pembelajaran yang diterapkannya.
4.2.4 Respon Siswa terhadap Pelaksanaan Model Pembelajaran IPA di SMP
berbasis KTSP Data angket bertujuan untuk mendapatkan respon danatau pendapat siswa
terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru. Angket dibagikan kepada siswa setelah pembelajaran selesai. Hasil respon siswa terhadap pelaksanaan
model pembelajaran IPA di SMP berbasis KTSP dapat dilihat berdasarkan hasil analisis data angket Lampiran 8, yaitu hasil analisis rata-rata persentase respon
siswa pada tiap indikator kegiatan pembelajaran guru. Persentase rata-rata respon siswa terhadap penyampaian materi ajar guru di
SMP berkode B dan SMP berkode A lebih tinggi daripada di SMP berkode C, yaitu 75, 71, dan 66. Pada SMP berkode B dan A, materi pembelajaran
88
disampaikan melalui pelatihan soal-soal serta diskusi, pada SMP berkode C disampaikan melalui cermah guru. Berdasarkan Tabel 3.2, hasil persentase di
SMP berkode B dan A termasuk dalam kategori tinggi, sedangkan pada SMP berkode C termasuk dalam kategori sedang.
Pada indikator pemilihan pendekatanstrategi pembelajaran yang dilakukan guru di SMP berbasis KTSP, hasil persentase rata-rata respon siswa di SMP
berkode A, B, dan C secara berturut-turut yaitu sebesar 76, 76, dan 72. Berdasarkan Tabel 3.2, hasil persentase respon siswa tersebut termasuk dalam
kategori tinggi. Guru menggunakan metode pembelajaran seperti latihan soal, diskusi, dan ceramah. Hasil persentase rata-rata respon siswa pada indikator
keterlibatan siswa dalam pembelajaran di SMP berkode C jauh lebih rendah daripada di SMP berkode A dan B. Nilai persentase rata-rata respon siswa pada
keterlibatan siswa dalam pembelajaran di SMP berkode A, B, dan C berturut-turut adalah 74, 74, dan 70. Nilai persentase tersebut termasuk berkategori tinggi,
tinggi, dan sedang. Kegiatan siswa dalam pembelajaran tersebut yaitu siswa pasif, siswa hanya memperhatikan guru, yaitu mendengarkan, menyimak, dan
memahami penjelasan guru. Hertiavi dkk 2010, berpendapat bahwa kesalahan guru dalam memilih strategi pembelajaran dapat menyebabkan siswa kurang
tertarik pada pembelajaran, sehingga berdampak pada kurangnya motivasi dan keaktifan siswa selama proses belajar mengajar.
Pada indikator penggunaan bahasa dan tulisan, hasil persentase rata-rata di SMP berkode C jauh lebih rendah daripada di SMP berkode A dan B yaitu 77,
90, dan 81. Hasil persentase tersebut merupakan hasil tertinggi dari semua
89
indikator respon siswa yang telah ditentukan. Berdasarkan Tabel 3.2, hasil persentase tersebut termasuk kedalam kategori tinggi dan sangat tinggi.
Pada indikator penggunaan media pembelajaran yang dipilih guru, persentase rata-rata respon siswa di SMP berkode C jauh lebih tinggi daripada
persentase rata-rata di SMP berkode A dan B, yaitu 85, 67, dan 65. Berdasarkan Tabel 3.2, hasil persentase tersebut termasuk dalam kategori tinggi
untuk SMP berkode C, dan sedang untuk SMP berkode A dan B. Pada SMP berkode C, guru menggunakan media LCD dan alat demonstrasi sederhana. Hal
ini sesuai pendapat Sanjaya 2006 bahwa pembelajaran dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang dapat mempermudah siswa mempelajari segala
sesuatu lewat berbagai macam media.
4.2.5 Respon Siswa terhadap Pelaksanaan Model Pembelajaran IPA di SMP