73
aktif, siswa tidak dilatih learning by doing, serta guru menggunakan model yang
sama dan kurang menarik. 4.2.2
Pelaksanaan Model Pembelajaran IPA di SMP berbasis Kurikulum 2013
Pada penelitian pelaksanaan model pembelajaran IPA di SMP berbasis
Kurikulum 2013 ini, penulis memilih tiga sekolah berbasis Kurikulum 2013 di kotakabupaten Pekalongan yaitu, SMP berkode X, SMP berkode Y, dan SMP
berkode Z.
4.2.2.1 SMP berkode X
Pelaksanaan pembelajaran di SMP berkode X sudah sesuai dengan pedoman pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 Lampiran 25, yaitu sesuai
Permendikbud Nomor 81A tahun 2013 tentang implementasi Kurikulum 2013. Pelaksanaan pembelajaran pada Kurikulum 2013 meliputi, kegiatan pendahuluan,
inti, dan penutup. Pada kegiatan pendahuluan, guru memberikan apersepsi berupa aplikasi materi dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkannya dengan materi
yang akan disampaikan. Guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengingatkan peserta didik dengan materi sebelumnya. Pada kegiatan inti, guru
memberikan kesempatan secara luas terhadap siswa untuk mengamati dan menanya melalui kegiatan percobaan, serta siswa diberi kesempatan untuk
mengumpulkan dan mengasosiasikan data melalui diskusi kelompok, sedangkan untuk mengomunikasikan hasil, siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan
hasil percobaan mereka. Pada kegiatan terakhir yaitu penutup, guru menjelaskan kembali hasil percobaan siswa serta guru menarik simpulan hasil percobaan siswa.
Guru juga melakukan penilaianrefleksi terhadap kegiatan pembelajaran siswa.
74
Akan tetapi guru tidak memberikan kegiatan tindak lanjut sebagai bentuk umpan balik dari proses pembelajaran siswa seperti adanya tugas individu atau tugas
kelompok. Berbagai kegiatan yang dilakukan guru dan siswa dianalisis seperti pada
hasil analisis video seperti pada Lampiran 13 dan dianalisis kedalam bentuk persentase kegiatan pembelajaran seperti pada Lampiran 19. Hasil analisis video
dan rekapitulasi kegiatan pembelajaran guru dan siswa direkapitulasi kedalam bentuk persentase. Pada kegiatan guru ditampilkan seperti pada Tabel 4.7. Tabel
4.7 menggambarkan bahwa persentase tertinggi kegiatan guru adalah guru memperhatikan siswa dengan angka sebesar 26,11, guru membimbing siswa
sebesar 21,23, dan guru mengecek hasil percobaan siswa sebesar 9,52. Pada kegiatan siswa ditampilkan seperti pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 menjelaskan
persentase tertinggi dari kegiatan siswa adalah kegiatan siswa mempresentasikan hasil percobaan sebesar 24,50, siswa memperhatikan guru sebesar 16,98, dan
siswa melakukan percobaan sebesar 16,43. Persentase sebesar 26,11 dari kegiatan pembelajaran guru tersebut, digunakan untuk guru memperhatikan siswa
melakukan presentasi dan berdiskusi. Berdasarkan penjelasan rekapitulasi kegiatan guru dan siswa tersebut, kegiatan pembelajaran di SMP berkode X
didominasi oleh siswa. Guru hanya berperan sebagai fasilitator. Siswa aktif melakukan percobaan, berdiskusi, serta melakukan presentasi hasil percobaan.
Guru hanya berperan sebagai pembimbing dan pengamat kegiatan siswa.
75
Berdasarkan penjelasan kegiatan guru dan siswa di atas, pelaksanaan model pembelajaran di SMP berkode X menggunakan langkah-langkah
pembelajaran sebagai berikut. 1.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2.
Guru membagikan LKS. 3.
Siswa melaksanakan eksperimen. 4.
Siswa mengolahan data. 5.
Siswa menyajikan data. 6.
Guru menarik simpulan. Langkah-langkah pembelajaran tersebut sesuai dengan langkah-langkah
model pembelajaran diskoveri menurut Sani 2013, yaitu menyampaikan tujuan pembelajaran, membagikan petunjuk praktikumeksperimen, melaksanakan
eksperimen, menunjukkan gejala yang diamati melalui pengolahan data dan penyajian data secara berdiskusi kelompok dan presentasi, dan menyimpulkan
hasil eksperimen.
4.2.2.2 SMP berkode Y