Pembelajaran IPA di SMP menurut Kurikulum 2013

28

2.4.2 Pembelajaran IPA di SMP menurut Kurikulum 2013

Menurut Permendikbud Nomor 68 tahun 2013, Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Beberapa hal yang menjadi alasan pengembangan Kurikulum 2013 adalah perubahan proses pembelajaran dari peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu dan proses penilaian dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output Setiawati, 2013. Implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran menerapkan pendekatan saintifik dan penialain otentik untuk mengukur semua ompetensi peserta didik. Majid Chaerul 2014 menyatakan bahwa, prinsip pembelajaran pada Kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: 1 peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; 2 guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; 3 pendekatan tekstual menjadi pendekatan proses sebagai wujud pendekatan ilmiah; 4 pembelajaran berbasis konten menjadi berbasis kompetensi; 5 pembelajaran parsial menjadi terpadu; 6 pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran yang kebenarannya multi dimensi; 7 pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif; 8 peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisik hard skills dan keterampilan mental soft skills; 9 pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; 10 pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi 29 keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik; 11 pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; 12 pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan 13 pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik. Menurut Permendikbud Nomor 81A tahun 2013 tentang implementasi kurikulum 2013, pelaksanaan pembelajaran Kurikulum 2013 harus meliputi sebagai berikut. 1. Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, guru melaksanakan kegiatan sebagai berikut. a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari; c. Mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai; dan d. Menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas. 2. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, guru harus menggunakan model pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik 30 untuk aktif dalam mencari informasi. Pembelajaran yang dilakukan guru dapat memberikan ruang bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian yang sesuai bakat dan minat, serta perkembangan fisik dan psikologis peserta didik. Metode yang digunakan dalam kegiatan inti harus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yaitu meliputi proses observasi dari menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi. Adapun berbagai kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan inti adalah sebagai berikut. a. Mengamati Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan melihat, membaca, mendengar hal yang penting dari suatu benda atau objek. b. Menanya Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak. 31 Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. c. Mengumpulkan dan Mengasosiasikan Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau obyek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. d. Mengkomunikasikan Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut. 3. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru harus melakukan refleksi untuk mengevaluasi pembelajaran bersama siswa secara individual maupun kelompok. a. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh secara bersama-sama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; b. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; c. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan 32 d. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

2.5 Kerangka Berpikir