SMP berkode B Pelaksanaan Model Pembelajaran IPA di SMP berbasis KTSP

62 Berdasarkan penjelasan kegiatan guru dan siswa di atas, pelaksanaan model pembelajaran IPA di SMP berkode A menggunakan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut. 1. Guru meminta siswa membuka soal-soal LKS. 2. Guru menjelaskan contoh-contoh soal. 3. Guru menjelaskan materi. 4. Guru memberikan latihan soal. 5. Guru mendiskusikan jawaban soal. 6. Guru memberikan umpan balik. Langkah-langkah pembelajaran tersebut mendekati langkah-langkah model pembelajaran langsung menurut Suprijono 2009, yaitu guru menyampaikan tujuan atau mempersiapkan peseta didik, mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan, membimbing pelatihan melalui penjelasan contoh- contoh soal dan materi, mengecek pemahaman melalui pemberian latihan soal dan diskusi jawaban soal, dan memberikan umpan balik, serta memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan. Akan tetapi pelaksanaan model pembelajaran tersebut masih belum sesuai karena guru tidak mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan.

4.2.1.2 SMP berkode B

Berdasarkan hasil analisis video pembelajaran seperti pada Lampiran 11, pelaksanaan pembelajaran IPA di SMP berkode B berlangsung baik. Akan tetapi kegiatan pembelajaran guru belum sesuai dengan kaidah standar proses pembelajaran KTSP menurut Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 seperti pada 63 Lampiran 23, yaitu pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, inti pembelajaran, dan penutup. Pada kegiatan pendahuluan, guru tidak memberikan apersepsi atau motivasi terkait materi yang akan dipelajari, hal ini karena pembelajaran guru berpusat pada pelatihan soal-soal di LKS. Siswa diarahkan untuk mengerjakan latihan soal-soal yang ada di LKS. Sehingga pada kegiatan inti pembelajaran, guru tidak menggunakan metode yang sesuai, yaitu pada kegiatan proses eksplorasi. Pada proses eksplorasi, guru tidak menggunakan beragam pendekatan pembelajaran melalui media pembelajaran maupun sumber belajar lain. Hal ini dibuktikan pada penggunaan sumber belajar yang berfokus pada LKS saja dan juga penjelasan pembelajaran yang disampaikan melalui ceramah. Guru juga tidak memfasilitasi peserta didik melalui percobaan atau demonstrasi. Dan pada kegiatan penutup, guru tidak menyampaikan simpulan pembelajaran maupun memberikan umpan balik hasil kegiatan pembelajaran, guru juga tidak melakukan penilaian atau refleksi, serta menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya. Berdasarkan hasil persentase rekapitulasi kegiatan pembelajaran Lampiran 17 di SMP berkode B, berbagai kegiatan yang dilakukan direkapitulasi kedalam bentuk persentase kegiatan pembelajaran guru dan siswa. Hasil rekapitulasi kecenderungan kegiatan pembelajaran guru digambarkan seperti pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 menggambarkan bahwa kecenderungan kegiatan guru adalah guru membahas tugas minggu lalu sebesar 19,78, guru menjelaskan jawaban siswa di depan sebesar 14,04, dan guru membimbing siswa sebesar 10,35. 64 Kegiatan siswa direkapitulasi kedalam bentuk persentase seperti Tabel 4.4. Tabel 4.4 menjelaskan kecenderungan dari kegiatan siswa adalah kegiatan siswa memperhatikan guru sebesar 46,06, siswa mengerjakan soal di depan sebesar 28,95, dan siswa menulis sebesar 18,77. Dari hasil analisis rekapitulasi kegiatan pembelajaran guru dan siswa, penulis dapat menggambarkan pelaksanaan model pembelajaran sudah baik, akan tetapi pelaksanaan pembelajaran tersebut masih belum efektif. Hal ini dapat dilihat dari nilai persentase sebesar 10,18 kegiatan pembelajaran guru adalah guru mengerjakan tugas lain. Keefektifan pembelajaran ini tidak hanya ditentukan oleh guru, namun perlu peran aktif siswa. Siswa di SMP berkode B ini cenderung pasif. Hal ini ditunjukkan pada kegiatan siswa yang tidak sesuai arahan guru. Dalam kegiatan guru, guru meminta siswa berkelompok dan menjelaskan tugas kelompok. Namun dalam kegiatan siswa, siswa tidak berkelompok bahkan beberapa siswa tidak mengerjakan tugas. Berdasarkan penjelasan kegiatan guru dan siswa di atas, pelaksanaan model pembelajaran IPA di SMP berkode B menggunakan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut. 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Guru menanyakan tugas minggu lalu. 3. Guru membahas tugas minggu lalu. 4. Guru membagi kelompok. 5. Guru membagi tugas kelompok. 6. Guru membimbing siswa. 65 7. Guru mengecek pemahaman siswa. Langkah-langkah pembelajaran tersebut mendekati langkah-langkah model pembelajaran langsung menurut Suprijono 2009, yaitu guru menyampaikan tujuan atau mempersiapkan peseta didik, mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan, membimbing pelatihan melalui penjelasan contoh- contoh soal dan materi, mengecek pemahaman melalui pemberian latihan soal dan diskusi jawaban soal, dan memberikan umpan balik, serta memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan. Akan tetapi pelaksanaan model pembelajaran tersebut masih belum sesuai karena guru tidak mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan, serta guru tidak memberikan umpan balik dan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan.

4.2.1.3 SMP berkode C