60
pembelajaran IPA pada sekolah berbasis KTSP dan Kurikulum 2013. Hasil analisis angket bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap pelaksanaan
model pembelajaran tersebut, yaitu untuk mengetahui pendapat siswa tentang pembelajaran yang telah guru lakukan.
4.2.1 Pelaksanaan Model Pembelajaran IPA di SMP berbasis KTSP
Dalam penelitian ini, penulis memilih tiga sekolah berbasis KTSP di kota Pekalongan untuk dijadikan obyek penelitian, yaitu SMP berkode A, SMP
berkode B, dan SMP berkode C. Ketiga sekolah dipilih secara acak untuk mendapatkan variasi data yang lebih banyak.
4.2.1.1 SMP berkode A
Berdasarkan hasil analisis video pembelajaran Lampiran 10, pelaksanaan pembelajaran IPA di SMP berkode A berlangsung baik. Akan tetapi kegiatan
pembelajaran guru tersebut, belum sesuai dengan kaidah standar proses pembelajaran KTSP menurut Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 seperti pada
Lampiran 22, yaitu pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, inti pembelajaran, dan penutup. Hal ini karena pada kegiatan pendahuluan, guru tidak
menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai, guru juga tidak menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, serta guru tidak
memberikan apersepsi atau motivasi terkait materi yang akan disampaikan. Pada kegiatan inti pembelajaran, guru masih belum menggunakan metode yang sesuai,
meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada proses eksplorasi, guru tidak menggunakan beragam pendekatan pembelajaran melalui media
pembelajaran maupun sumber belajar lain. Hal ini dibuktikan pada penggunaan
61
sumber belajar yang berfokus pada LKS saja dan juga penjelasan pembelajaran yang disampaikan melalui ceramah. Guru juga tidak memfasilitasi peserta didik
melalui percobaan atau demonstrasi. Dan pada kegiatan penutup guru tidak membuat simpulan pembelajaran atau melakukan penilaian dan refleksi.
Berdasarkan hasil persentase rekapitulasi kegiatan pembelajaran Lampiran 16 di SMP berkode A, berbagai kegiatan yang dilakukan
direkapitulasi kedalam bentuk persentase kegiatan pembelajaran guru dan siswa. Hasil rekapitulasi kecenderungan kegiatan pembelajaran guru ditampilkan seperti
pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 menggambarkan bahwa kecenderungan kegiatan guru adalah guru menjelaskan contoh-contoh soal dengan angka persentase sebesar
29,01, guru mengamati siswa sebesar 28,27, dan guru menjelaskan jawaban soal LKS sebesar 12,14. Hasil persentase tersebut menunjukkan bahwa
pembelajaran yang dilakukan guru masih belum efektif. Hal ini karena persentase tertinggi kedua yaitu sebesar 28,27 digunakan oleh guru untuk kegiatan
mengamati siswa, yaitu guru mengamati siswa menulis dan mengerjakan soal. Guru juga melakukan kegiatan memberikan motivasi kepada siswa tentang
pengalaman pribadi dengan nilai persentase sebesar 6,46. Kegiatan siswa direkapitulasi kedalam bentuk persentase seperti Tabel
4.2. Tabel 4.2 menjelaskan kecenderungan kegiatan siswa adalah kegiatan siswa memperhatikan guru sebesar 59,16. Dalam kegiatan ini siswa cenderung
mendengarkan, menyimak, dan memahami penjelasan guru. Persentase untuk siswa mengerjakan soal dan menemukan masalah jauh lebih kecil dari persentase
siswa menulis penjelasan guru, yaitu sebesar 15,53 dan 18,71.
62
Berdasarkan penjelasan kegiatan guru dan siswa di atas, pelaksanaan model pembelajaran IPA di SMP berkode A menggunakan langkah-langkah