Penegasan Istilah Pembelajaran ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN IPA DI SMP

6

1.5 Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain sebagai berikut. 1. Bagi guru Guru dapat mengetahui pengaruh pelaksanaan model pembelajaran IPA terhadap aktivitas belajar dan hasil belajar siswa sebagai wujud meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. 2. Bagi sekolah Sekolah dapat mengetahui kekurangan sekolah dalam mendukung pelaksanaan model pembelajaran IPA sebagai acuan dalam meningkatkan kualitas sekolah. 3. Bagi pembaca Pembaca dapat mengetahui pelaksanaan model pembelajaran IPA di SMP berbasis KTSP dan Kurikulum 2013.

1.6 Penegasan Istilah

Berikut ini dijelaskan beberapa istilah yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini. 1. Analisis Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, analisis merupakan penguraian dari pokok bahasan tertentu atas berbagai bagiannya dan penelahan bagian tersebut, serta hubungan antarbagian untuk mendapatkan definisi dan pemahaman yang tepat dari arti keseluruhan. Analisis disini mengacu pada 7 hasil video perekaman yang dilakukan untuk dijelaskan dan dijabarkan secara rinci bagian-bagian dari kegiatan tersebut. 2. Model Pembelajaran Model pembelajaran merupakan suatu perencanaan atau pola yang dapat kita gunakan untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka di dalam kelas dan menentukan perangkat pembelajaran Trianto, 2007. Model pembelajaran dalam penelitian ini disimpulkan berdasarkan hasil analisis data dan dibandingkan dengan beberapa sumber referensi. 3. Pembelajaran IPA atau sains Menurut Putra 2013: 53 pembelajaran sains merupakan proses antara guru dan siswa dalam melakukan transfer ilmu melalui berbagai metode tertentu yaitu proses sains. Definisi pembelajaran sains pada penelitian ini, penulis dapatkan dari perbandingan antara hasil pembahasan dan beberapa sumber referensi dari pembelajaran IPA.

1.7 Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan skripsi terbagi menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut.

1.6.1 Bagian Awal Skripsi

Bagian awal skripsi berisi halaman judul, pernyataan keaslian tulisan, abstrak, pengesahan, persembahan, motto, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran. 1.6.2 Bagian Inti Skripsi Bagian inti skripsi terdiri dari lima bab sebagai berikut. 8 Bab 1: Pendahuluan Pendahuluan meliputi latar belakang, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan skripsi. Bab 2: Tinjauan Pustaka Dalam bab ini berisi tentang penjelasan tentang landasan teoritis yang diterapkan dalam penelitian dan kerangka berpikir. Bab 3: Metode Penelitian Bab ini meliputi jenis penelitian, desain penelitian, subjek penelitian, data penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, validitas data , dan teknik analisis data. Bab 4: Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini memaparkan tentang hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Bab 5: Penutup Bab ini mengemukakan simpulan hasil penelitian dan saran-saran yang diberikan penulis berdasarkan simpulan yang diperoleh.

1.6.3 Bagian Akhir Skripsi

Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang digunakan dalam penelitian. 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik dan antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar Permendikbud No. 103 tahun 2014. Menurut Sanjaya 2006: 78-79, istilah pembelajaran banyak dipengaruhi oleh aliran Psikologi Kognitif-Wholistik, yang menempatakan siswa sebagi sumber dari kegiatan. Istilah pembelajaran juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang diasumsikan dapat mempermudah siswa mempelajari segala sesuatu lewat berbagai macam media seperti bahan- bahan cetak, program televisi, gambar, audio, dan lain sebagainya sehingga mendorong terjadinya perubahan peranan guru dalam mengelola proses belajar mengajar, dari guru sebagai sumber belajar menjadi guru sebagai fasilitator. Huda 2013, menjelaskan bahwa idealnya, seorang guru memasuki ruang kelas tidak dengan tangan hampa. Ia harus mendekati para siswanya dengan seperangkat asumsi; asumsi tentang dirinya sendiri, asumsi tentang para siswanya beserta dengan kemampuan dan minat mereka, serta asumsi tentang bagaimana pembelajaran itu harus diarahkan. Asumsi ini memetakan strategi yang guru gunakan dalam mendekati, merancang, dan mengatur proses pembelajaran bagi para siswa. Pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses belajar. Menurut Reber sebagaimana dikutip oleh Majid Rochman 2014: 36, dalam psikologi proses 10 belajar berarti cara-caralangkah-langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan timbul hingga tercapainya hasil tertentu. Sehingga proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, efektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Berikut gambar tentang proses belajar. Gambar 2.1 Proses Belajar Proses belajar di atas, harus menganut pembelajaran aktif dan berpusat pada siswa yang mampu mengakomodasi tujuan pendidikan. Trisdiono 2015, berpendapat bahwa pembelajaran aktif dan berpusat pada siswa meliputi sebagai berikut. 1. Pembelajaran aktif adalah sebuah proses dimana siswa secara aktif dalam membangun pemahaman terhadap fakta, ide, dan keterampilan melalui aktivitas dan melaksanakan tugas. Proses pembelajaran mengakomodasi setiap siswa membangun sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilannya melalui kegiatan pembelajaran yang memberi kesempatan siswa secara aktif. Siswa tidak hanya pasif mendengarkan penjelasan dan ceramah guru. 2. Siswa aktif ditandai dengan aktivitas bertanya, melaksanakan berbagai aktivitas seperti membaca, berdiskusi, menulis; melatih berbagai 11 keterampilan, mengekplorasi sikap dan nilai-nilai; dan mengembangkan kecakapan berpikir tingkat tinggi melalui latihan analisis, sintesis, evaluasi, dan mencipta. 3. Kegiatan pembelajaran mengakomodasi siswa melatih kemampuan bertanya melalui berbagai aktivitas sehingga siswa tahu apa yang tidak diketahui, dan tahu apa yang diketahui sehingga mampu mempertanyakan sesuatu untuk melakukan pendalaman. 4. Penggalian penguasaan pengetahuan dilakukan tidak dengan mendengar penjelasan guru semata, namun dilakukan juga dalam kegiatan mengamati, membaca, mendiskusikan yang dipelajari bersama teman-teman. Proses ini juga diikuti dengan menulis hasil belajarnya, sehingga siswa mampu belajar dan melatih bagaimana belajar bekerja dalam tim dan menyelesaikan masalah secara kolektif. Proses pembelajaran aktif dan berpusat pada siswa mampu meningkatkan berendapnya pembelajaran dalam memori jangka panjang sehingga membentuk bank pengetahuan. Pengetahuan yang diperoleh siswa melalui proses menemukan dan belajar secara aktif, menjadikan pengetahuan yang diperoleh akan mengendap dan memasuki memori jangka panjang. Proses ini terjadi karena siswa tidak hanya pasif mendengarkan penjelasan. Siswa melakukan aktifitas yang menggunakan seluruh panca inderanya.

2.2 Pembelajaran sainsIPA