Potensi Pertanian dan Perkebunan Potensi Perikanan dan Kelautan Potensi Kerajinan Tangan Tikar Purun

2.7 Potensi Desa Sei Nagalawan

2.7.1 Potensi Pertanian dan Perkebunan

Sektor pertanian dan perkebunan merupakan salah satu sektor yang paling potensial di Desa Sei Nagalawan. Sektor ini didukung oleh luas lahan yang mencapai 871 hektar. Lahan yang ada dimanfaatkan untuk bertani padi, ubi serta tanaman palawija lainnya. Pemanfaatan lahan juga dimaksimalkan untuk menanam tanaman tahunan misalnya kelapa sawit dan karet.

2.7.2 Potensi Pariwisata

Potensi pariwisata Sei Nagalawan di dukung oleh letak geografisnya. Letak geografis yang berdekatan dengan laut membuat wisata berbasis kelautan menjadi wisata yang paling diandalkan. Saat ini setidaknya ada beberapa objek wisata yang memanfaatkan keindahan alam sebagai nilai jual pariwisata, antara lain:

2.7.2.1 Pantai Klang

Pantai Klang berada di Desa Nagalawan Kecamatan Perbaungan. Pantai ini sudah cukup dikenal oleh masyarakat setempat. Pantai ini cocok untuk menjadi lokasi bersantai dan berkumpul bersama keluarga karena lokasinya yang banyak ditumbuhi oleh pepohonan. Selain itu pantai Klang juga berdekatan dengan persawahan yang ditanam oleh masyarakat setempat.

2.7.2.2 Ekowisata Mangrove Kampoeng Nipah

Ekowisata mangrove saat ini menjadi andalan wisata Sei Nagalawan. Wisata yang memanfaatkan ekosistem mangrove ini sudah dikenal sehingga cukup banyak pengunjung yang datang ke objek wisata. Pengunjung benar-benar dimanjakan dengan berbagai hal yang berbau mangrove. Menanam mangrove, makan kerupuk mangrove, mengelilingi hutan mangrove benar-benar hal yang tak akan terlupakan begitu saja. Ekowisata mangrove bahkan menjadikan Desa Sei Nagalawan menjadi salah satu desa wisata terpadu yang masih jarang dimiliki oleh Indonesia.

2.7.2.3 Pantai Tengah

Pantai Tengah merupakan salah satu tujuan wisata yang banyak dikunjungi oleh masyarakat setempat. Letaknya bersebelahan dengan kawasan ekowisata mangrove Kampoeng Nipah. Namun kondisi pantai Tengah saat ini cukup memprihatinkan. Hampir seluruh bibir pantai mengalami abrasi yang parah karena terjangan ombak. Kawasan pantai ini merupakan kawasan pantai yang tidak ditanami dengan mangrove hingga laju abrasi pantai cukup tinggi.

2.7.3 Potensi Perikanan dan Kelautan

Sektor perikanan dan kelautan menjadi salah satu sektor yang menyokong banyak ekonomi rumah tangga penduduk Sei Nagalawan. Cukup banyak penduduk setempat yang berprofesi sebagai nelayan. Sayangnya potensi disektor perikanan dan kelautan belum dimanfaatkan secara maksimal. Banyak hal yang menjadi kendala nelayan untuk memaksimalkan pendapatannya misalnya mahalnya bahan bakar yang digunakan untuk melaut.

2.7.4 Potensi Kerajinan Tangan Tikar Purun

Bertahun-tahun lamanya Desa Sei Nagalawan dikenal sebagai salah satu desa yang memiliki kerajinan yang memiliki nilai jual. Salah satu kerajinan tangan yang banyak dihasilkan adalah anyaman tikar yang diolah dengan memanfaatkan tanaman purun. Tanaman purun merupakan tumbuhan liar yang tumbuh di rawa dan persawahan. Menganyam purun menjadi tikar yang siap jual banyak dilakukan oleh kaum wanita untuk menambah pendapatan ekonomi. Saat ini produksi anyaman tikar purun tidak sebanyak dulu. Hal ini dikarenakan tanaman purun mulai sulit didapat. Sulitnya tanaman purun didapat karena lahan rawa sudah banyak dialihfungsikan menjadi lahan pertanian. Banyaknya potensi pariwisata ini akan semakin baik jika dikelola secara terpadu sehingga wisatawan bisa berkunjung ke berbagai lokasi wisata di Sei Nagalawan secara bersamaan dan efisien. Sayangnya masyarakat setempat masing-masing memiliki kepentingan dalam mengelola tiap potensi yang ada. Selain itu beberapa lokasi ekowisata juga dikelola oleh pengelola profesional sehingga sulit untuk menjadikan objek wisata potensial menjadi kawasan wisata terpadu.

BAB III PERKEMBANGAN EKOWISATA MANGROVE KAMPOENG NIPAH

3.1 Sejarah Ekowisata Mangrove

Hijau, begitulah kata pertama yang akan terucap kala melihat lokasi ekowisata mangrove Kampoeng Nipah. Ekowisata mangrove terletak di Desa Sei Nagalawan tepatnya di dusun III, dusun paling ujung yang dekat dengan laut. Penamaan Kampoeng Nipah tidak terlepas dari sejarah geografis dimana dulu di daerah ini banyak sekali terdapat tanaman Nipah khususnya di sepanjang aliran sungai. Awalnya penyebutannya adalah Sungai Nipah sesuai dengan keadaan kala itu namun seiring perkembangan zaman masyarakat setempat menyebutnya menjadi Kampoeng nipah. Tidak ada yang menyangka bahwa lokasi wisata ini dulu pernah rusak dan mengalami abrasi besar akibat terjangan ombak. Mangrove pernah tumbuh di daerah ini dengan sendirinya. Kondisi alam geografis yang mendukung membuat mangrove tumbuh dengan sangat baik. Masyarakat setempat dulu memanfaatkan mangrove sebagai salah satu sumber mata pencaharian. Mereka membuat tambak dengan mengeruk dan membuat pematang di sekitar mangrove dan membiarkan mangrove tetap hidup. Anak-anak dari mereka menjadikan mangrove sebagai tempat untuk bermain sambil mencari kepiting. Saat itu mangrove tumbuh besar tanpa ada yang mengganggu. Mangrove bahkan bisa tumbuh besar sampai dengan ukuran tiga kali pelukan orang dewasa dan anak-anak setempat menuliskan nama mereka pada batang-batang mangrove

Dokumen yang terkait

Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pesisir Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

16 108 104

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

3 41 146

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 16

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

BAB II GAMBARAN UMUM SEI NAGALAWAN 2.1 Sekilas Tentang Desa Sei Nagalawan - Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

0 1 28

Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

1 1 17

Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pesisir Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

0 1 16

Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pesisir Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

0 1 13

KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA MANGROVE DI PESISIR SEI NAGALAWAN KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA

1 11 16