Kerupuk Mangrove Sirup Mangrove

hanya mengenal dodol garut, dodol rasa durian dan jenis lainnya. Kali ini telah dihasilkan dodol mangrove yang tidak kalah dengan dodol– dodol lainnya.

4.4.2 Kerupuk Mangrove

Jenis olahan yang satu ini memanfaatkan mangrove jeruju. Mangrove jenis jeruju memiliki bahasa latin acantus ilisifolius. Kerupuk ini menjadi salah satu andalan yang paling banyak diminati wisatawan. Kerupuk jenis ini tergolong murah yakni hanya Rp. 6000bungkus dan memiliki beragam rasa. Oleh–oleh dapat diproduksi setiap saat. Untuk membuat kerupuk mangrove digunakan daun mangrove jeruju yang masih muda yang kemudian dihaluskan dan dicampur dengan bahan–bahan seperti ketumbar, gula, garam dan penyedap rasa. Mangrove jenis jeruju merupakan mangrove yang memiliki banyak duri sehingga sebelum diolah maka duri–duri tersebut harus dibersihkan terlebih dahulu. Selain itu untuk satu kilogram tepung hanya bisa dicampurkan dengan satu ons daun jeruju yang sudah ditimbang terlebih dahulu. Kerupuk mangrove merupakan jenis panganan yang diolah tanpa menggunakan bahan pengawet. Kendati demikian kerupuk ini tahan hingga satu bulan pasca produksi. Kerupuk ini bahkan memiliki kualitas ekspor dan telah terdistribusi ke berbagai daerah. Untuk meningkatkan penjualan dan inovasi, Kelompok Perempuan Muara Tanjung mulai berani berinovasi untuk menghasilkan varian baru dalam pengolahan kerupuk mangrove. Hasilnya, saat ini setidaknya sudah ada tiga jenis kerupuk mangrove yang dihasilkan, antara lain kerupuk mangrove original, kerupuk mangrove rasa jagung serta rasa balado.

4.4.3 Sirup Mangrove

Sirup mangrove diproduksi dari buah pedada yang diperoleh dari jenis mangrove perapat atau dalam bahasa latin biasa disebut Sonerattia Caseolaris. Tidak semua daerah memiliki mangrove jenis ini dan tidak setiap saat buah pedada bisa dipanen untuk dijadikan sirup. Hal ini menghambat produksi produk sirup ini. Harga sirup biasa dijual Rp.10.000botol. Sirup dibuat dengan mengumpulkan buah pedada terlebih dahulu. Setelah dikumpulkan kemudian buah dikupas dan dicuci dengan air bersih. Untuk 1 kilogram buah pedada harus ditambahkan air sebanyak 1 liter. Setelah dicuci bersih buah pedada direbus hingga buah lunak. Setelah buah lunak buah ditiriskan sebelum akhirnya dihaluskan. Buah yang telah selesai dihaluskan kemudian diambil sarinya. Penyaringan sari dilakukan secara berulang–ulang. Hal ini dilakukan agar sari yang dihasilkan benar–benar bebas dari ampas buah pedada. Sari buah pedada yang telah dihasilkan kemudian direbus dengan menggunakan gula sebagai campuran untuk memberikan rasa manis. Setelah sari buah pedada dan gula dicampur maka sirup telah siap dipasarkan maupun dikonsumsi. Rasa yang dihasilkan sungguh berbeda dengan kebanyakan sirup yang lain. Sirup mangrove memiliki rasa sedikit asam namun disatu sisi memiliki tingkat kemanisan seperti madu sehingga minuman jenis ini tergolong unik. Sirup ini memiliki kandungan vitamin C yang baik untuk kesehatan tubuh.

4.4.4 Teh Jeruju

Dokumen yang terkait

Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pesisir Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

16 108 104

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

3 41 146

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 16

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

BAB II GAMBARAN UMUM SEI NAGALAWAN 2.1 Sekilas Tentang Desa Sei Nagalawan - Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

0 1 28

Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

1 1 17

Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pesisir Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

0 1 16

Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pesisir Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

0 1 13

KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA MANGROVE DI PESISIR SEI NAGALAWAN KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA

1 11 16