Mangrove awalnya hanya digunakan untuk mencegah abrasi kini di modifikasi menjadi panganan yang memiliki nilai jual dan bernilai ekonomis.
Komodifikasi ini memanfaatkan bagian-bagian mangrove seperti daun dan buah untuk dapat dikonsumsi. Secara langsung komodifikasi mangrove berdampak
langsung pada perekononomian masyarakat setempat karena tingginya permintaan wisatawan dan masyarakat umum.
4.4.1 Dodol Mangrove
Dodol Mangrove diproduksi dengan bahan baku dasar yang diperoleh dari mangrove jenis api–api. Proses pembuatan dodol ini relatif sama dengan
pembuatan dodol pada umumnya. Hal yang berbeda terletak pada komposisi bahan yang digunakan dimana dalam pembuatan dodol mangrove ditambahkan
tepung yang diperoleh dari mangrove jenis api–api. Sebelum dijadikan tepung buah api-api tidak bisa begitu saja digunakan. Buah harus dibersihkan isinya
dengan membuang bagian buah yang dipercaya memiliki kandungan zat berbahaya. Setelah dibersihkan buah juga harus direndam dengan air selama tiga
hari dan air juga harus diganti. Komposisi tepung mencapai 70 persen dan menghasilkan dodol yang
memiliki rasa khas mangrove. Saat ini rasa yang tersedia masih rasa original dan belum ada inovasi untuk membuat dodol mangrove dengan aneka rasa baru. Jenis
oleh–oleh yang satu ini tidak setiap saat ada karena tidak setiap saat mangrove jenis api–api bisa dipanen. Ada musim–musim tertentu untuk melakukan
pemanenan. Biasanya pemanenan dilakukan hanya setahun sekali. Dodol mangrove merupakan inovasi baru dalam bidang makanan. Biasanya masyarakat
hanya mengenal dodol garut, dodol rasa durian dan jenis lainnya. Kali ini telah dihasilkan dodol mangrove yang tidak kalah dengan dodol– dodol lainnya.
4.4.2 Kerupuk Mangrove
Jenis olahan yang satu ini memanfaatkan mangrove jeruju. Mangrove jenis jeruju memiliki bahasa latin acantus ilisifolius. Kerupuk ini menjadi salah satu
andalan yang paling banyak diminati wisatawan. Kerupuk jenis ini tergolong murah yakni hanya Rp. 6000bungkus dan memiliki beragam rasa. Oleh–oleh
dapat diproduksi setiap saat. Untuk membuat kerupuk mangrove digunakan daun mangrove jeruju yang masih muda yang kemudian dihaluskan dan dicampur
dengan bahan–bahan seperti ketumbar, gula, garam dan penyedap rasa. Mangrove jenis jeruju merupakan mangrove yang memiliki banyak duri sehingga sebelum
diolah maka duri–duri tersebut harus dibersihkan terlebih dahulu. Selain itu untuk satu kilogram tepung hanya bisa dicampurkan dengan satu ons daun jeruju yang
sudah ditimbang terlebih dahulu. Kerupuk mangrove merupakan jenis panganan yang diolah tanpa
menggunakan bahan pengawet. Kendati demikian kerupuk ini tahan hingga satu bulan pasca produksi. Kerupuk ini bahkan memiliki kualitas ekspor dan telah
terdistribusi ke berbagai daerah. Untuk meningkatkan penjualan dan inovasi, Kelompok Perempuan Muara Tanjung mulai berani berinovasi untuk
menghasilkan varian baru dalam pengolahan kerupuk mangrove. Hasilnya, saat ini setidaknya sudah ada tiga jenis kerupuk mangrove yang dihasilkan, antara lain
kerupuk mangrove original, kerupuk mangrove rasa jagung serta rasa balado.
4.4.3 Sirup Mangrove