Homestay Penginapan Lokasi Pra-Weeding

3.4.3 Aula

Aula biasa digunakan untuk menampung kunjungan wisatawan dalam jumlah besar. Satu aula cukup untuk diisi oleh 20-30 orang. Disini wisatawan bisa mengadakan berbagai kegiatan misalnya diskusi, seminar dan beragam kegiatan lainnya. Harga yang ditawarkan juga relatif terjangkau. Untuk satu hari penyewaan aula hanya dikenakan uang sebesar Rp.300.000. Aula dibuat secara sederhana dengan lantai keramik dan ditutup oleh seng pada bagian atasnya. Pada bagian dinding aula banyak dihias oleh ukiran-ukiran yang berhubungan dengan laut. Ukiran yang banyak dibuat adalah ukiran tentang biota laut seperti kepiting, ikan, udang, cumi-cumi dan beragam biota laut lainnya. Aula dibangun tepat di titik tengah lokasi ekowisata. Pada bagian depan langsung berhubungan dengan kantin. Sisi kanan dan kiri langsung berhubungan dengan hutan mangrove serta pada bagian belakang langsung berhubungan dengan jalan menuju pantai. Karena posisinya yang strategis banyak sekali pengunjung yang memanfaatkan aula untuk bersantai bersama apalagi dengan berkunjung dalam skala besar misalnya rombongan anak sekolah dan mahasiswa.

3.4.4 Homestay Penginapan

Terdapat dua penginapan yang dikelola oleh komunitas setempat untuk wisatawan yang ingin bermalam di kawasan ekowisata mangrove. Tarif permalam dikenakan sebesar Rp. 75.000. Homestay dibangun di tengah-tengah kawasan ekowisata mangrove yang langsung menghadap ke arah muara sungai. Homestay ini dibangun diatas kolam kecil yang menampung air bilamana air laut pasang. Homestay dibangun dengan menggunakan material papan dengan dinding menggunakan pelepah sawit gedek. Di dalam homestay terdapat tempat tidur dan kipas angin sementara kamar mandi dibangun terpisah di belakang homestay. Gambar 8: Homestay yang dibangun di tengah hutan mangrove Sumber: Dokumetasi KeMANGTEER Medan Selain menginap di homestay pengunjung juga bisa menginap di rumah warga yang tergabung dalam komunitas pengelolaan ekowisata mangrove. Warga disini akan menawarkan rumahnya untuk menjadi penginapan. Biasanya rumah penduduk juga dijadikan sebagai tempat menginap bila ada kunjungan dalam skala besar sehingga aula dan homestay tidak cukup untuk digunakan sebagai tempat beristirahat.

3.4.5 Lokasi Pra-Weeding

Lokasi ekowisata mangrove Kampoeng Nipah sangat bagus karena selain dikelilingi oleh hutan mangrove kawasan ini juga memiliki pantai yang cukup bagus seperti pantai Cermin. Pantainya memiliki pasir yang cukup putih dan tidak berlumpur sehingga banyak pengunjung yang bermain di bibir pantai. Disinilah letak keistimewaan lokasi ini yakni memiliki pantai yang cukup bagus serta dikelilingi oleh kawanan mangrove yang bisa menjadi tepat berteduh dikala cuaca sedang terik-teriknya. Keindahan lokasi ini terletak pada ekosistem geografisnya yang sedemikian rupa tersusun dengan indah. Gugusan mangrove yang masih remaja berbaris rapi di sepanjang pantai dan bibir sungai sehingga terlihat begitu indah ketika diabadikan dalam suatu moment, termasuk moment untuk pre-weeding. Kerapian dan keindahan tanaman mangrove yang tumbuh tidak terlepas dari teknik menanam mangrove dimana mangrove ditanam dengan memperhatikan jarak serta susunannya sehingga dapat berkembang secara optimal.

3.4.6 Ruang Sholat

Dokumen yang terkait

Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pesisir Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

16 108 104

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

3 41 146

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 16

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

BAB II GAMBARAN UMUM SEI NAGALAWAN 2.1 Sekilas Tentang Desa Sei Nagalawan - Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

0 1 28

Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

1 1 17

Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pesisir Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

0 1 16

Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pesisir Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

0 1 13

KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA MANGROVE DI PESISIR SEI NAGALAWAN KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA

1 11 16