Melakukan Promosi Hal yang Dilakukan Dalam Pengelolaan Ekowisata

3.7.1 Melakukan Promosi

Promosi mutlak dilakukan untuk mengenalkan objek wisata. Promosi dapat dilakukan dengan beragam cara. Promosi yang paling mudah dilakukan adalah promosi dari mulut ke mulut. Promosi dilakukan oleh wisatawan yang sudah pernah berkunjung dan kemudian menceritakan kepada orang lain. Untuk mendukung ini, hal yang perlu diperhatikan adalah menciptakan kesan baik agar wisatawan dapat meneritakan secara positif. Selain promosi dari mulut ke mulut, ekowisata mangrove juga melakukan kegiatan promosi dan pemasaran dengan menggunakan kemajuan teknologi. Tidak dipungkiri teknologi tidak lagi terpisahkan dari kehidupan manusia. Pemanfaatan telepon, e-mail dan laptop dilakukan secara maksimal. Telepon digunakan untuk proses pemasaran agar lebih mudah dan praktis. Selain telepon masyarakat setempat juga menggunakan e-mail. Kendati jaringan internet belum sepenuhnya bisa digunakan, masyarakat mensiasatinya dengan menggunakan modem untuk berkomunikasi via e-mail. Belakangan, peranan media massa media cetak dan media elektronik serta media sosial tidak dapat dipandang sebelah mata. Hal ini juga mendongrak jumlah kunjungan wisatawan yang ingin berwisata ke ekowisata mangrove. Daya tarik ekowisata mangrove sudah banyak ditulis di media cetak seperti Koran Nasional Kompas dan koran–koran lokal. Televisi lokal dan nasional juga banyak yang mempromosikan ekowisata mangrove misalnya MNC TV, Trans TV, DAAI TV dan lainnya. Sedangkan media sosial yang paling mendukung adalah instagram. Melalui instagram banyak wisatawan yang mengunggah foto–foto yang diambil di kawasan ekowisata dan kemudian mengundang tanya dan penasaran sesama pengguna instagram hingga akhirnya diwujudkan dengan mendatangi ekowisata mangrove. Selain itu promosi juga dilakukan oleh bupati setempat manakala melakukan kunjungan keluar daerah. Tidak segan-segan beliau mengenalkan lokasi ekowisata mangrove sebagai contoh pengembangan wisata yang memberdayakan masyarakat pesisir. Walaupun tidak ada campur tangan pemerintah dalam pengembangan ekowisata namun dengan mempromosikan ekowisata mangrove cukup membuat objek wisata ini semakin dikenal.

3.7.2 Segment Pasar Wisata Mangrove kampoeng Nipah

Dokumen yang terkait

Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pesisir Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

16 108 104

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

3 41 146

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 16

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

BAB II GAMBARAN UMUM SEI NAGALAWAN 2.1 Sekilas Tentang Desa Sei Nagalawan - Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

0 1 28

Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

1 1 17

Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pesisir Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

0 1 16

Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pesisir Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

0 1 13

KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA MANGROVE DI PESISIR SEI NAGALAWAN KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA

1 11 16