Sirup Mangrove Teh Jeruju

4.4.3 Sirup Mangrove

Sirup mangrove diproduksi dari buah pedada yang diperoleh dari jenis mangrove perapat atau dalam bahasa latin biasa disebut Sonerattia Caseolaris. Tidak semua daerah memiliki mangrove jenis ini dan tidak setiap saat buah pedada bisa dipanen untuk dijadikan sirup. Hal ini menghambat produksi produk sirup ini. Harga sirup biasa dijual Rp.10.000botol. Sirup dibuat dengan mengumpulkan buah pedada terlebih dahulu. Setelah dikumpulkan kemudian buah dikupas dan dicuci dengan air bersih. Untuk 1 kilogram buah pedada harus ditambahkan air sebanyak 1 liter. Setelah dicuci bersih buah pedada direbus hingga buah lunak. Setelah buah lunak buah ditiriskan sebelum akhirnya dihaluskan. Buah yang telah selesai dihaluskan kemudian diambil sarinya. Penyaringan sari dilakukan secara berulang–ulang. Hal ini dilakukan agar sari yang dihasilkan benar–benar bebas dari ampas buah pedada. Sari buah pedada yang telah dihasilkan kemudian direbus dengan menggunakan gula sebagai campuran untuk memberikan rasa manis. Setelah sari buah pedada dan gula dicampur maka sirup telah siap dipasarkan maupun dikonsumsi. Rasa yang dihasilkan sungguh berbeda dengan kebanyakan sirup yang lain. Sirup mangrove memiliki rasa sedikit asam namun disatu sisi memiliki tingkat kemanisan seperti madu sehingga minuman jenis ini tergolong unik. Sirup ini memiliki kandungan vitamin C yang baik untuk kesehatan tubuh.

4.4.4 Teh Jeruju

Teh yang satu ini dihasilkan dari mangrove jeruju acanthus ilicifolious L. Teh jenis ini memiliki banyak sekali khasiat. Berdasarkan hasil penelitian, daun jeruju bermanfaat bagi kesehatan. Buah, daun, kulit batang serta akarnya dapat mengobati asma, diabetes, diuretic, hepatitis, leprosi, cacing gelang, rematik, penyakit kulit, sakit perut dan penyakit lainnya. Proses pembuatan daun jeruju menjadi teh jeruju cukup mudah. Daun jeruju hanya perlu dibersihkan dari duri-duri yang menempel. Setelah dibersihkan daun jeruju dipotong menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Setelah dipotong daun daun tersebut kemudian digongseng dan siap untuk dikonsumsi.

4.4.5 Selai Mangrove

Dokumen yang terkait

Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pesisir Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

16 108 104

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

3 41 146

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 16

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

BAB II GAMBARAN UMUM SEI NAGALAWAN 2.1 Sekilas Tentang Desa Sei Nagalawan - Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

0 1 28

Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

1 1 17

Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pesisir Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

0 1 16

Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pesisir Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

0 1 13

KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA MANGROVE DI PESISIR SEI NAGALAWAN KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA

1 11 16