Pelestarian Pendidikan Sarana dan Prasarana Ekowisata Mangrove

Adapun total dana yang mereka keluarkan untuk mengembangkan ekowisata mangrove ini mencapai Rp.209.000.000 yang digunakan untuk beragam keperluan ekowisata. Sebagai salah satu ekowisata yang dikembangkan dengan melibatkan partisipasi masyarakat setempat tentu modal utama yang dimiliki adalah masyarakat yang mau bahu membahu untuk menciptakan ekowisata yang dilakukan secara swadaya. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja hanya Rp.2.000.000 rupiah yang digunakan untuk jumlah anggota kelompok yang banyaknya hampir 50 orang. Secara ekonomis tentu ini tidak akan mencukupi pembayaran tenaga kerja namun karena cita-cita kelompok yang ingin mendirikan kawasan ekowisata berkelanjutan maka hal ini tidak menjadi suatu permasalahan. Modal utama yang menjadi pijakan dasar kelompok ini adalah kebersamaan, kepercayaan serta keterbukaan antara sesama anggota kelompok.

3.5 Prinsip–Prinsip Pengelolaan Ekowisata

3.5.1 Pelestarian

Pelestarian merupakan prinsip utama yang dianut oleh kelompok Muara Baimbai dalam melakukan kegiatan ekowisata mangrove. Melalui pengelolaan ekowisata yang bertanggung jawab diharapkan keberadaan mangrove di Kampoeng Nipah tetap terjaga meski secara umum fungsi mangrove berubah untuk kepentingan pariwisata. Namun pengelolaan pariwisata ini menawarkan konsep konservasi dengan penanaman mangrove sebagai program utama pengembangan ekowisata. Tak heran bila lokasi ekowisata saat ini menjadi ikon konservasi Serdang Bedagai. Bupati dan jajaran pemerintahan seringkali melakukan acara penanaman di Kampoeng Nipah yang mendukung keberlanjutan mangrove. Terakhir Bupati bersama Pak Effendi Simbolon melakukan penanaman pada bulan Desember 2014 lalu. Sebagai daerah tujuan wisata yang berbau konservasi maka penanaman mangrove menjadi salah satu program andalan yang diusung oleh pengelola setempat. Pelestarian dilakukan berkaitan dengan pentingnya nilai mangrove secara fisik, ekologi, biologi serta ekonomi. Dengan prinsip pelestarian diharapkan kegiatan wisata tetap mendukung konservasi secara berkelanjutan.

3.5.2 Pendidikan

Prinsip pendidikan yang dimaksudkan adalah melakukan program peningkatan sumberdaya manusia dalam bentuk pendidikan dan pelatihan untuk bidang keahlian pariwisata dan lingkungan sehingga dapat dipastikan bahwa para pengelola siap untuk bekerja sesuai dengan uraian tugas yang telah ditetapkan. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan kapasitas tiap anggota kelompok dengan berbagai hal yang menunjang kemajuan ekowisata. Hal yang paling didahulukan adalah menyiapkan anggota kelompok yang sadar wisata serta mampu menjadi pemandu wisata saat kunjungan wisatawan. Seringkali wisatawan hadir dalam jumlah yang banyak dalam satu kali kunjungan dan ini membutuhkan lebih banyak sumber daya yang berkompetensi untuk mendampinginnya. Selain dipegang erat oleh kelompok pengelola, prinsip pendidikan juga diterapkan dalam implementasi program pengembangan ekowisata dimana pendidikan tentang lingkungan menjadi salah satu tujuan utama dari pembentukan ekowisata mangrove. Pendidikan menjadi salah satu program yang ditawarkan yang dikemas dalam bentuk kelas mangrove. Disini wisatawan bisa belajar dan bertanya tentang kegunaan mangrove dan lingkungan. Prinsip pendidikan merupakan salah satu prinsip yang digunakan dalam pengelolaan ekowisata mangrove yang sejalan dengan prinsip ekowisata pada umumnya yang banyak digunakan sebagai media belajar.

3.5.3 Pariwisata

Dokumen yang terkait

Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pesisir Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

16 108 104

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

3 41 146

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 16

Kontestasi Masyarakat Nelayan (Studi etnografi Mengenai Polemik Dalam Pengelolaan Lahan Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

BAB II GAMBARAN UMUM SEI NAGALAWAN 2.1 Sekilas Tentang Desa Sei Nagalawan - Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

0 1 28

Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

1 1 17

Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pesisir Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

0 1 16

Kajian Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Pesisir Sei Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

0 1 13

KAJIAN STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA MANGROVE DI PESISIR SEI NAGALAWAN KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA

1 11 16