Kerangka Teori TINJAUAN PUSTAKA

gudang penyimpanan lead time yang lebih lama dari perkiraan semula dengan menentukanmenghitung besarnya persediaan pengaman yang kemudian diikuti dengan sistem jumlah pesamam tetap atau EOQ. 9. Komputerisasi Dari cara-cara pengendalian tersebut di atas, dapat dipadukan. Digabungkan dan dikembangkan di dalam program komputer dengan bantuan Programmer Computer dan System Analyst Computer.

F. Kerangka Teori

Bagan 2.2 Kerangka Teori Sumber: Ahyari 1987, Siagian 1987, John dan Harding 2001, Heizer dan Render 2010 dan Dirjend Binafarmasi dan Alat Kesehatan 2010. Analisis ABC Economic Order Quantity EOQ Jenis Persediaan Jumlah Pemesanan Kelompok A Kelompok B Kelompok C Reorder Point ROP Waktu Pemesanan Menurut Johns dan Harding 2001, pengendalian persediaan dikatakan efektif apabila dapat menjawab pertanyaan mengenai apa saja obat yang akan dikendalikan dan memerlukan pengawasan yang lebih ketat serta hati-hati, berapa banyak suatu item obat tersebut dipesan dan kapan harus dilakukan pemesanan. Menurut Heizer dan Render 2010, prediksi yang lebih baik, kontrol fisik, keandalan pemasok dan persediaan pengaman safety stock semuanya merupakan hasil dari kebijkan manajemen persediaan yang sesuai, analisis ABC mengarahkan pengembangan semua kebijkan tersebut. Menurut Heizer dan Render 2010 obat-obat yang tergolong A harus memiliki kontrol persediaan yang lebih dibandingkan dengan kelompok B dan C. Selain itu menurut Ahyari 1987 kuantitas pembelian dan titik pemesanan kembali untuk obat kelompok A harus dilaksanakan dengan perhitungan cermat. Menurut Jogiyanto 1985 dalam Sabarguna 2004, Economic Order Quantity EOQ adalah sejumlah persediaan barang yang dapat dipesan pada suatu periode untuk tujuan meminimalkan biaya dari persediaan barang tersebut. Apabila terjadi masa tenggang lead time maka kita harus menentukan tingkat persediaan minimal sehingga apabila tingkat ini sudah dicapai, kita harus mengajukan pesanan baru untuk menjaga jangan sampai terjadi kekosongan dalam stok Siagian, 1987. Menurut Johns dan Harding 2001, Reorder Point ROP adalah metode untuk memutuskan kapan mengajukan pemesanan kembali. 61

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN DEFINISI ISTILAH

A. Kerangka Berpikir

Berdasarkan teori yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, obat merupakan salah satu barang logistikpersediaan di rumah sakit. Untuk dapat menyediakan obat dengan jumlah dan waktu yang tepat serta dengan total biaya terendah dibutuhkan pengelolaan yang efektif dan efisien terhadap obat tersebut. Pengendalian persediaan bertujuan untuk menyeimbangkan antara permintaan dan persediaan demi kelancaran proses pelayanan. Menurut Johns dan Harding 2001, pengendalian persediaan dapat dikatakan efektif apabila dapat menjawab pertanyaan apa saja obat yang akan dikendalikan dan memerlukan pengawasan yang lebih ketat serta hati-hati, berapa banyak suatu item obat tersebut dipesan dan kapan harus dilakukan pemesanan. Berdasarkan hal tersebut pengendalian persediaan obat generik dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan menggunakan analisis ABC, Economic Order Quantity EOQ dan Reorder Point ROP. Dalam pengendalian persediaan perlu dilakukan teknik pengklasifikasian persediaan terlebih dahulu melalui metode analisis ABC. Menurut Heizer dan Render 2010, prediksi yang lebih baik, kontrol fisik, keandalan pemasok dan persediaan pengaman safety

Dokumen yang terkait

Aplikasi Metode Economic Order Quantity (EOQ) Untuk Mengoptimalkan Persediaan Bahan Bakar Minyak (Studi Kasus PT. Kereta Api (PERSERO) Medan)

5 70 53

Analisis Pengendalaian Persediaan Obat Menggunakan Metode Eoq (Economics Order Quantity) Pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

2 74 115

Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) (Studi Kasus: PT. Pabrik Es Siantar)

12 94 51

Analisis pengendalian persediaan air mineral menggunakan metode eqq (studi kasus pada sgen tirta indah)

9 75 68

Cara Pengendalian Persediaan Obat Paten dengan Metode Analisis ABC, Metode Economic Order Quantity (EOQ), Buffer Stock dan Reorder Point (ROP) di Unit Gudang Farmasi RS Zahirah Tahun 2014

12 81 134

Efektivitas Pengendalian Persediaan Obat Methylprednisolon inj 125 mg/2 ml Melalui Metode Analisis ABC, Economic Order Quantity (EOQ) dan Reorder Point (ROP) di Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2015

0 25 183

Gambaran Penyebab Kekosongan Stok Obat Paten Dan Upaya Pengendaliannya Di Gudang Medis Instalasi Farmasi RSUD Kota Bekasi Pada Triwulan I Tahun 2015

12 75 224

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OBAT GENERIK DENGAN METODE ANALISIS ABC, EOQ DAN ROP (Studi Kasus Di Unit Gudang Farmasi RS PKU ‘Aisyiyah Boyolali)

0 3 7

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT BERDASARKAN METODE ABC, EOQ DAN ROP (Studi Kasus Pada Gudang Farmasi Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik) - UMG REPOSITORY

0 2 9

Program aplikasi inventory dengan metode EOQ (Economic Order Quantity) dan RoP (Reorder Point) : studi kasus Insight Production Vidyasena - USD Repository

1 1 94