lain menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku Aditama, 2007.
Menurut Dirjend Binakefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI 2010, penghapusan merupakan kegiatan penyelesaian terhadap
perbekalan farmasi yang tidak terpakai karena kadaluarsa, rusak, mutu tidak memenuhi standar dengan cara membuat usulan penghapusan
perbekalan farmasi kepada pihak terkait sesuai dengan prosedur yang berlaku. Tujuan penghapusan adalah untuk menjamin perbekalan farmasi
yang sudah tidak memenuhi syarat dikelola sesuai dengan standar yang berlaku. Adanya penghapusan akan mengurangi beban penyimpanan
maupun mengurangi risiko terjadi penggunaan obat yang sub standar. Cara- cara penghapusan menurut Subagya 1994 adalah dengan pemanfaatan
langsung, pemanfaatan kembali, pemindahan, hibah, penjualanpelelangan dan pemusnahan.
h. Fungsi PengendalianPengawasan
Pengendalian persediaan adalah berhubungan dengan aktivitas dalam pengaturan persediaan bahan-bahan agar dapat menjamin kelancaran
proses produksi atau persediaan obat di apotek dan farmasi rumah sakit agar menjamin kelancaran pelayanan pasiennya secara efektif dan efisien
Seto, 2004. Semua kegiatan dalam siklus logistik harus selalu dilakukan pengawasan mulai dari fungsi perencanaan, penganggaran, pengadaan,
penerimaan dan
penyimpanan, penyaluran,
pemeliharaan, dan
penghapusan. Pengendalian dilakukan untuk memantau pelaksanaan kegiatan logistik agar tidak terjadi penyimpangan dari rencana yang
ditetapkan. Menurut Dirjend Binakefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI 2010 tujuan pengendalian adalah agar tidak terjadi
kelebihan dan kekosongan perbekalan farmasi di unit-unit pelayanan. Kegiatan dalam pengendalian mencakup:
1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu.
Jumlah stok ini disebut stok kerja 2
Menentukan stok optimum, yaitu stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan agar tidak mengalami kekurangankekosongan
3 Menentukan waktu tunggu lead time adalah waktu tunggu yang
diperlukan mulai pemesanan sampai obat diterima. Pengawasanpengendalian dari siklus pengelolaan logistik dapat
dikategorikan dalam Seto, 2004: 1
Harga barang persediaan yang dibeli 2
Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam siklus pengelolaan logistik 3
Menyangkut prosedur pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan penyaluran
4 Kesesuaian barangobat menyangkut spesifikasi barang, kecocokan
kartu barang terhadap bukti-bukti pembukuan dan jumlah barang dari masing-masing item di gudang pada suatu waktu tertentu
5 Perhatian terhadap kualitas barang, obat expired daterusak, alur obat
dengan menggunakan metode FIFO, turn over rate dengan penandaan terhadapa fast moving item, slow moving item, dead inventory, dated
inventoryperishable inventory. 6
Tertib pencatatan dan pelaporan recording dan reporting. Pencatatan dalam persediaan adalah untuk menjamin obat-obat
yang ada dalam persediaan dipergunakan secara efisien, maka perlu dilakukan pencatatan-pencatatan atas persediaan obat tersebut.
Pencatatan yang dikerjakan secara teratur dan terus-menerus diharapkan Apotek, PBF, Industri Farmasi dan Farmasi Rumah Sakit akan dapat
mengikuti perkembangan persediaan bahan-bahanobat jadi dengan baik, karena itu sangat penting mencatat semua barang bahanobat
yang ada di dalam persediaannya, agar dapat mengikuti perkembangan keadaan usahanya dari waktu ke waktu.
Pencatatan tersebut meliputi penerimaan, persediaan di gudang dan penerimaan barang dagangan, barang pembantu, inventaris dan
lain-lain. Sistem pengawasan persediaan dengan pencatatan ini perlu selalu ditingkatkan untuk memenuhi usaha pengawasan yang optimal.
Pencatatan tersebut antara lain: Permintaan Pembelian Purchasing Requestion, Surat Pesanan, Berita Acara Penerimaan dan Laporan
Penerimaan, Catatan Persediaan kartu obatstok dan kartu kadaluarsa,
dan surat bukti penyerahan barang berita acara penyerahan barang, resep resep obat, dan lain-lain
Fungsi pengendalian merupakan fungsi inti dari pengelolaan perlengkapan yang meliputi usaha untuk mengawasi dan mengamankan
keseluruhan pengelola logistik. Dalam fungsi ini diantaranya terdapat kegiatan pengendalian inventarisasi inventory control dan expediting
yang merupakan unsur-unsur utamanya Aditama, 2004. Menurut Sabarguna 2005, pengendalian logistik sangat penting
artinya pada segi dibawah ini: 1
Pada hal tertentu obat akan merupakan salah satu penyebab selamatnya seseorang juga keberadaannya harus tersedia dengan tepat
2 Alat tulis kantor keberadaannya akan menunjang kelancaran
administrasi, dan bentuk serta perawatan yang indah dan jelas akan mewujudkan kelas pelayanan rumah sakit.
3 Pelayanan makanan dari dapur akan merupakan bagian kepuasan pasien
yang penting dari sehari-hari berlangsung. 4
Ketiga komponen logistik ini mempunyai spesifikasi tersendiri, sehingga perlu disesuaikan dengan keadaan
5 Nilai uang yang beredar pada ketiga hal ini dapat sekitar 15-25 total
penerimaan atau pengeluaran, terutama yang besar dari sektor farmasi.
D. Manajemen Persediaan