Sehingga dikhawatirkan tujuan logistik menurut Aditama, 2007 dan Bowersox, 1995 untuk dapat memenuhi kebutuhan obat dengan jumlah yang
tepat pada waktu yang dibutuhkan dan total biaya terendah tidak dapat tercapai. Begitu juga dengan tujuan pengendalian menurut Dirjend Bina Farmasi dan Alat
Kesehatan Kemenkes RI 2010, agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan perbekalan farmasi di unit pelayanan kesehatan, tidak dapat terpenuhi.
Oleh karena itu, diperlukan metode pengendalian yang dapat menjawab tiga pertanyaan dasar menurut John dan Harding 2001 dan Ahyari 1987 yaitu
apa yang akan dikendalikan, berapa banyak yang hendak dipesan, dan kapan memesan kembali. Dalam penelitian ini digunakan metode Analisis ABC untuk
menjawab apa yang akan dikendalikan, Economic Order Quantity EOQ untuk menjawab berapa banyak yang hendak dipesan dan Reorder Point ROP untuk
mengetahui kapan memesan kembali.
C. Pertanyaan Penelitian
a. Bagaimana pengendalian persediaan obat generik di Gudang Farmasi Rumah
Sakit Islam Asshobirin Tahun 2013? b.
Bagaimana pengelompokan obat generik berdasarkan nilai pemakaian fast moving, moderate dan slow moving dan nilai investasinya kelompok A, B
dan C melalui metode analisis ABC di Gudang Farmasi Rumah Sakit Islam Asshobirin Tahun 2013?
c. Berapa jumlah pemesanan optimum obat generik melalui perhitungan
Economic Order Quantity EOQ di Gudang Farmasi Rumah Sakit Islam Asshobirin Tahun 2013?
d. Kapan pemesanan kembali obat generik yang ideal melalui perhitungan
Reorder Point ROP di Gudang Farmasi Rumah Sakit Islam Asshobirin Tahun 2013?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuam Umum
Diketahuinya pengendalian persediaan obat generik di Gudang Farmasi Rumah Sakit Islam Asshobirin Tahun 2013.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya pengelompokan obat generik berdasarkan nilai pemakaian
fast moving, moderate dan slow moving dan nilai investasinya kelompok A, B dan C melalui metode analisis ABC di Gudang Farmasi Rumah Sakit
Islam Asshobirin Tahun 2013. b.
Diketahuinya jumlah pemesanan optimum obat generik melalui perhitungan Economic Order Quantity EOQ di Gudang Farmasi Rumah
Sakit Islam Asshobirin Tahun 2013
c. Diketahuinya waktu dilakukannya pemesanan kembali obat generik
melalui perhitungan Reorder Point ROP di Gudang Farmasi Rumah Sakit Islam Asshobirin Tahun 2013
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
a. Dapat menerapkan keilmuan manajemen pelayanan kesehatan khususnya
manajemen logistik yang diperoleh di bangku kuliah b.
Mendapatkan gambaran nyata pengendalian persediaan logistik di RS Islam Asshobirin
c. Melatih peneliti untuk dapat menganalisis dan memecahkan permasalah d
lingkungan kerja secara lebih sistematis
2. Bagi Rumah Sakit Islam Asshobirin
a. Mengetahui sejauh mana pelaksanaan pengendalian persediaan obat di
Gudang Farmasi RS Islam Asshobirin. b.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam penyusunan kebutuhan obat di Gudang Farmasi Islam Asshobirin.
c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk
pengendalian persediaan obat di Gudang Farmasi RS Islam Asshobirin.
3. Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Jakarta
a. Terjalin suatu kerja sama antara pihak program studi dengan rumah sakit.
b. Dapat dijadikan sebagai referensi terkait pengendalian persediaan obat di
rumah sakit. c.
Dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya yang terkait dengan pengendalian persediaan obat di rumah sakit.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengendalian persediaan obat generik di Gudang Farmasi Rumah Sakit Islam Asshobirin. Penelitian dilakukan
selama bulan Juni-Juli 2013. Penelitian merupakan penelitian operational research untuk mengetahui nilai pemakaian dan investasi obat, mengetahui
jumlah pemesanan optimum dan titik pemesanan kembali obat generik di Gudang Farmasi Rumah Sakit Islam Asshobirin. Jenis data yang digunakan
dalam penelitian adalah data primer yang diperoleh dari wawancara mendalam dan observasi dan data sekunder melalui telaah dokumen terkait penelitian.
Subjek dari penelitian adalah Kepala Unit Farmasi, Kepala Bagian Penunjang Medis, Staf Gudang Farmasi dan Kepala Bagian Keuangan dan Koordinator
Logistik di RS Islam Asshobirin.
14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Sakit
Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan Kesehatan Paripurna
adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
1. Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit
Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Untuk menjalankan tugas tersebut Rumah Sakit
mempunyai fungsi Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit; b.
Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan