75 Pertumbuhan Ekspor X
4
dimana Ekspor Indonesia mengalami peningkatan dari 6,7 pada bulan Januari menjadi 10,2 pada bulan Desember. Sedangkan dua variabel makro lain
seperti Nilai Tukar X1 dan BI Rate X3 mengalami pergerakan yang cukup stabil di tahun 2010. Kenaikan tingkat Inflasi selama tahun 2010 ini berbanding terbalik dengan NPF
Industri yang menurun pada kuartal pertama Januari 2010 - Maret 2010 sebesar 1,51 dan stabil pada kuartal kedua dan ketiga pada tahun 2010. Hal ini menunjukkan kenaikan tingkat
Inflasi pada tahun ini memiliki pengaruh positif pada sektor Industri Manufaktur. Sedangkan selama tahun 2011-2012 baik variabel dependen Y maupun variabel
independen X dalam penelitian ini cenderung mengalami pergerakan yang cukup stabil. Sementara pada kuartal ketiga tahun 2013 baik variabel dependen maupun independen
cenderung mengalami kenaikan pada bulan Desember dibandingkan dengan bulan Januari dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,82 Y, 2,491 X
1
, 3,81 X
2
, 1,75 X
3
, 0,3 X
4
.
2. Analisis Regresi Linear Berganda
2.1 Uji Asumsi Klasik
2.1.1 Uji Normalitas
Gambar 4.7. Grafik P-Plot
Sumber: Output SPSS
76 Hasil uji normalitas data di atas, menunjukan bahwa data
menyebar dan mengikuti arah garis diagonal. Maka, dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan dalam analisis ini telah
memenuhi asumsi normalitas data.
2.1.2 Uji Multikolinearitas
Mengukur multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance InflationFactor
VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF
tinggi karena VIF=1tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance0,010 atau
sama dengan VIF 10. Berikut ini adalah hasidari uji Multikolinieritas:
Tabel 4.6. Uji Multikolineritas dengan Nilai Tolerance dan VIF
Variance Inflation Factor
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
LnNT .593
1.686 Inf
.564 1.773
BI_R .559
1.788 Eks
.995 1.005
a. Dependent Variable: NPF_Ind
Sumber: Output SPSS
Berdasarkan tabel 4.6 nilai Tolerance variabel bebas Nilai Tukar =
77 0,593, Inflasi = 0,564, BI Rate = 0,559, dan Pertumbuhan Ekspor = 0,995.
Sedangkan nilai VIF variabel bebas Nilai Tukar= 1,686, Inflasi=1,773, BI rate= 1,788, dan Pertumbuhan Ekspor = 1,005. Dapat disimpulkan bahwa
model regresi dinyatakan bebas dari multikolineritas karena nilai tolerance
0,01 dan nilai VIF 10.
2.1.3 Uji Autokorelasi
Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah otokorelasi adalah dengan menguji Durbin-Watson DW. Berikut ini adalah
hasil uji autokorelasi dengan metode Durbin-Watson DW pada tabel di bawah ini:
Tabel. 4.7. Uji Autokorelasi dengan Durbin
–Watson DW
Model Summary
b
Model Durbin
– Watson 1
.377
Predictors: Constant , LnNT, Eks, Inf, BI_R
Dependent Variable : NPF_Ind
Sumber: Output SPSS
Dari data diatas dapat kita lihat bahwa nilai Durbin-Watson DW sebesar d=0,377. Hal ini dapat menunjukkan bahwa angka D-W diantara -
2d2, maka dapat disimpulkan bahwa kita tidak bisa menolah H0 yang menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi positif dan negatif atau dapat
disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.
78
2.1.4 Uji Heteroskedastisitas Gambar 4.8. Hasil Uji Heterokedastisitas