DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL METODOLOGI PENELITIAN

60 2.3. Koefisin Determinasi R 2 Uji Koefisien determinasi bertujuan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat yang dilihat melalui adjusted R 2 . Adjusted R 2 ini digunakan karena variabel bebas dalam penelitian ini lebih dari dua. Nilainya terletak antara 0 dan 1. Jika hasil yang diperoleh 0, 5, maka model yang digunakan dianggap cukup handal dalam membuat estimasi.

G. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing – masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya. 1. Dependent Variable Y Adalah variabel yang perilakunya dipengaruhi variabel lainnya atau variabel independen. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel dependen adalah Pembiaayaan Bermasalah Sektor Industri Manufaktur pada Bank Syariah yang diukur dengan rasio NPF Non Performing Finance. Data NPF diambil dari Statistik Perbankan Syariah Indonesia berupa data bulanan mulai Januari 2009 sampai dengan Desember 2013.NPFsendiri dapat dihitung rumussebagai berikut: NPFInd. Manufaktur = x100 61 2. Independent Variable X Adalah variabel yang nilainya mempengaruhi perilaku dari variabel terikat atau variabel dependen. Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel independen adalah: a. Nilai Tukar X 1 Nilai tukar adalah seunit valuta mata uang asing apabila ditukarkan dengan mata uang domestik dalam negeri. 50 .Dalam penelitian ini menggunakan mata uang IDR Indonesian Rupiah sebagai mata uang domestic dengan USD United State Dollar sebagai mata uang asing.Selanjutnya data yang digunakan adalah harga tengah dari nilai tukar 1 Rupiah terhadap 1 Dollar AS.Data diambil dari website Bank Indonesia berupa data bulanan mulai dari Januari 2009 sampai dengan Desember 2013. b. Inflasi X 2 Inflasi dapat diartikan sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus atau inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Dalam penelitian ini data inflasi yang digunakan berasal dari Bank Indonesia dengan data bulanan dari bulan Januari 2009 hingga Desember 2013. 50 Sadono Sukirno, Makroekonomi Modern: Perkembangan Pemikiran dari Klasik Hingga Keynesian Baru , Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000, hlm.197. 62 c. BI Rate X 3 Suku Bunga dapat diartikan sebagai biaya atas pinjaman sejumlah uang. Tingkat suku bunga diproksikan dalam BI Rate. BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stancekebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik.Data yang digunakan diambil dari website Bank Indonesia berupa data bulanan dari bulan Januari 2009 hingga Desember 2013. d. Pertumbuhan Ekspor X 4 Secara fisik ekspor adalah pengiriman dan penjualan barang-barang buatan dalam negeri ke Negara-negara lain. Pertumbuhan ekspor merupakan persentase kenaikan total ekspor pada periode tertentu terhadap periode sebelumnya. Data yang digunakan berasal dari website Badan Pusat Statistik berupa data bulanan dari bulan Januari 2009 hingga Desember 2013. 63 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Operasional Pengukuran Skala Pembiayaan Bermasalah Industri Manufaktur NPF Ind. Rasio perbandingan pembiayaan bermasalah industri manufaktur terhadap total pembiayaan NPF Ind. = Rasio Nilai Tukar IDRUSD Harga mata uang IDR Rupiah yang dinyatakan dalam USD Dollar Kurs Tengah= Rasio Inflasi Kenaikan harga- harga barang bersifat umum secara terus menerus Pengukuran tingkat Inflasi oleh Bank Indonesia dimana menggunakan Indeks Harga Perdagangan Besar yakni Rasio Suku Bunga BI Rate Harga dari komoditi uangdana yang diperjualbelikan oleh bank Kebijakan BI Rate ditetapkan Dewan Gubernur BI setiap rapat Dewan Gubernur bulanan, dinyatakan dalam persentase Rasio Pertumbuhan Ekspor Persentase kenaikan total ekspor pada periode tertentu terhadap periode sebelumnya Rasio 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN VARIABEL SEKTOR PERBANKAN TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTOINDONESIA

0 3 24

Analisis Pengaruh Inflasi, BI Rate, Pertumbuhan Pembiayaan, dan Ukuran Bank terhadap Pembiayaan Bermasalah Sektor UKM pada Perbankan Syariah di Indonesia (Periode Tahun 2009-2012)

0 4 146

Pengaruh perubahan variabel ekonomi makro terhadap perubahan kesehatan perusahaan manufaktur

0 11 126

Analisis Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Pertambangan Periode 2003-2012.

0 3 52

ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO TERHADAP SEKTOR INDUSTRI DI INDONESIA (Periode 2006-2013)

0 3 96

PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL BANK TERHADAP PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PASCA KRISIS EKONOMI GLOBAL

0 2 125

PENGARUH VARIABEL MAKRO DAN MIKRO EKONOMI TERHADAP PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA (Studi pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2015)

8 29 153

PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2010-2013.

0 2 17

PENGARUH ALOKASI PEMBIAYAAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI OLEH PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI JAWA TIMUR : PERIODE TRIWULANAN TAHUN 2010-2015.

3 7 133

PENGARUH PEMBIAYAAN SEKTOR EKONOMI TERHADAP NON PERFORMING FINANCING (NPF) PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2015 (MARET) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 18