16
E. KERANGKA TEORI DAN KONSEP
Pembiayaan bermasalah dapat terjadi karena ketidakmampuan debitur dalam mengembalikan pembiayaan yang diberikan oleh bank. Dalam bank syariah
pembiayaan bermasalah dapat diukur dengan besarnya Non Performing Finance. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, NPF dapat dikategorikan
menjadi pembiayaan kurang lancar KL, diragukan D dan macet M
7
. Sedangkan dua lainnya dalam kategori Performing Finance adalah golongan lancar L, dan
dalam perhatian khusus DPK. Lebih lanjut berdasarkan penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah, faktor
eksternal dapat mempengaruhi peningkatan pembiayaan bermasalah Sektor Industri Manufaktur. Dimana dalam penelitian ini variabel makro ekonomi seperti Nilai
Tukar, Inflasi, BI Rate dan Ekspor digunakan sebagai faktor eksternal dari sisi kondisi ekonomi suatu negara.
Nilai tukar atau kurs valuta asing didefinisikan sebagai jumlah uang domestik yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing Sukirno,
2004. Para ekonom membedakan kurs menjadi 2, yaitu: kurs nominal dan kurs rill. Kurs nominal nominal exchange rate adalah harga relatif dari mata uang dua
negara, sedangkan kurs rill real exchange rate adalah harga relatif dari barang- barang kedua negara.
7
Surat Edaran Bank Indonesia No. 821PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Kualitas Aktiva Produktif.
17 Nilai tukar erat kaitannya dengan kegiatan perdagangan luar negeri, karena
dalam perdagangan luar negri, pembayarannya dilakukan dengan satu mata uang yang telah disepakati bersama. Salah satu pihak harus menukarkan mata uangnya
menjadi mata uang yang telah disepakati. Sebagai mata uang lunak soft currency, Rupiah Indonesia masih sangat terpengaruh oleh mata uang yang lebih kuat,
terutama Dollar Amerika. Pergolakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika mempunyai dampak yang cukup besar bagi kegiatan perekonomian Indonesia di
pasar dunia. Seperti yang dinyatakan Kaminsky dan Reinhart bahwa depresiasi penurunan tak terduga nilai tukar mata uang domestik mengancam profitabilitas
bank dan kinerja NPF.
8
Lebih lanjut hal tsb dapat berdampak pada sektor perindustrian dalam hal mempengaruhi harga jual dari produk yang mereka hasilkan
khususnya penjualan ke luar negeri ekspor. Sedangkan Inflasi merupakan peningkatan tingkat harga umum dalam suatu
perekonomian yang berlangsung secara terus menerus dari waktu ke waktu. Ledakan inflasi telah membuat rumit perekonomian dan meningkatkan angka kemiskinan.
Inflasi dua digit yang dipicu oleh melambungnya harga minyak dunia telah terbukti menjadi peristiwa yang banyak mengacaukan perekonomian dunia selama beberapa
dekade terakhir sehingga banyak menimbulkan persoalan. Bahkan dampak inflasi yang dirasakan oleh masyarakat miskin jauh lebih
besar dibandingkan dengan angka inflasi itu sendiri. Inflasi telah mendepresiai nilai
8
Kaminsky, Graciela L. and Reinhart, Carmen M. „„The Twin Crises: The Causes of Banking and Balance-of-
Payments Problems.‟‟ International Finance Discussion Paper No. 544, Board of Governors of the Federal Reserve System, March 1996.
18 kekayaan dan pendapatan riil masyarakat sehingga terjadi penurunan daya beli.
Dalam kondisi demikian perusahaan dililit oleh biaya – biaya produksi dan
pemasaran yang makin naik. Sehingga pendapatan perusahaan khususnya sektor industri makin menurun. Hal ini berakibat pada terganggunya kelancaran
pengembalian pinjaman perusahaan ke bank dan berdampak terhadap risiko pembiayaan bermasalah.
BI Rate merupakan suatu kebijakan yang dibuat oleh Bank Indonesia mengenai suku bunga, yang diumumkan kepada publik dimana mencerminkan
sikap atau stance kebijakan moneter. BI Rate diumumkan setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesiadan, nantinya kebijakan ini
akan diimplementasikan pada operasi moneter yang dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas liquidity management di pasar uang untuk mencapai
sasaran operasional kebijakan moneter. Sasaran operasional kebijakan moneter dicerminkan pada perkembangan suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight
PUAB ON. Pergerakan di suku bunga PUAB ini akan diikuti oleh perkembangan di suku bunga deposito, dan pada gilirannya suku bunga kredit perbankan.
Meskipun perbankan syariah tidak menggunakan tingkat suku bunga dalam kegiatan pengumpulan maupun penyaluran dana. Namun secara tidak langsung, para
pelaku perbankan syariah menjadikan BI Rate sebagai benchmark dalam menentukan ekuivalen
tingkat bagi hasil maupun margin pada akad jual beli. Sehingga perubahan dari tingkat suku bunga atau BI Rate turut mempengaruhi tingkat pembiayaan
bermasalah.
19 Ekspor merupakan pengiriman dan penjualan barang atau komoditas buatan
dalam negari ke negara-negara lain. Proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di
tingkat internasional. Ekspor merupakan salah satu bagian penting dari pendapatan nasional bagi negara dengan perekonomian terbuka. Pertumbuhan ekspor secara
positif mempengaruhi sektor industri yang berorientasi pada perdagangan ekspor dan secara tidak langsung mempengaruhi ekonomi secara keseluruhan.
Kajian Stabilitas Keuangan Indonesia April 2013 menyatakan bahwa terdapat kekhawatiran atas pelemahan ekspor yang berkelanjutan, hal tersebut dapat
menyebabkan penurunan kinerja keuangan eksportir dan berdampak padapenurunan kemampuan dalam memenuhi kewajiban kepada perbankan. Apabila kemampuan
eksportir memenuhi kewajiban mengalami penurunan, maka akan berdampak pada peningkatan Pembiayaan Bermasalah.
Kerangka Konsep
Berdasarkan kerangka teori dan hasil penelitian sebelumnya serta permasalahan yang telah dikemukakan, maka kerangka konsep dalam proses
penelitian ini adalah sebagai berikut:
20
Gambar 1.1 Kerangka Konsep
Perbankan Syariah Indonesia
Pembiayaan Bermasalah NPF Sektor Industri Manufaktur Y
Inflasi X
2
BI Rate X
3
Pertumbuhan Ekspor X
4
Nilai Tukar X
1
Variabel Makro Ekonomi
Uji Asumsi Klasik: 1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolinearitas 3. Uji Autokolinearitas
4. Uji Heterokedastisitas
Uji Regresi Berganda
Uji Signifikansi Model: Y = α + β.X
1
+ β.X
2
+ β.X
3
+ β.X
4
Uji F Uji t
Uji Adjusted R
2
Analisis
Kesimpulan
21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP DAN RISIKO PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH
1. Konsep Pembiayaan
Pembiayaan merupakan salah satukegiatan pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan
defisit unit. Menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal berikut:
9
a. Pembiayaan Produktif
Yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi,
perdagangan maupun investasi. -
Pembiayaan Modal Kerja Unsur-unsur modal kerja terdiri atas komponen-komponen alat likuid
cash, piutang dagang receivable, dan persediaan inventory yang umumnya terdiri atas persediaan bahan baku raw material, persediaan
barang dalam proses work in process dan persediaan barang jadi finished goods
. Oleh karena itu pembiayaan modal kerja merupakan salah satu atau kombinasi dari pembiayaan likuiditas cash financing, pembiayaan piutang
receivable financing, dan pembiayaan persediaan inventory financing.
9
Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik Jakarta: Gema Insani, 2001, h. 160-168