Pengaruh BI Rate terhadap Pembiayaan Bermasalah Sektor Industri Pengaruh Pertumbuhan Ekspor terhadap Pembiayaan Bermasalah Sektor

86 bahwasanya kenaikan tingkat Inflasi membawa dampak positif bagi Perusahaan Industri sebagai penerima pembiayaan dalam Bank Syariah. Hal ini disebabkan Inflasi tidak mengganggu proses produksi dari usaha yang dijalankan nasabah. Biaya-biaya faktor produksi yang harus dikeluarkan nasabah seperti biaya bahan baku produksi, hingga upah atau gaji pekerja tidak mengalami kenaikan. Seperti yang diungkapkan Arif bahwa Inflasi bisa menguntungkan bagi produsen bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong melipatgandakan produksinya. Namun bila Inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi maka akan merugikan produsen. 52

3. Pengaruh BI Rate terhadap Pembiayaan Bermasalah Sektor Industri

Manufaktur Berdasarkan tabel 4.11 diatas, variabel BI Rate mempunyai nilai signifikansi 0,000 0,05. Hal ini berarti menerima H 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa BI Rate berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Bermasalah Sektor Industri Manufaktur. Hubungan antara BI Rate dan Pembiayaan Bermasalah Sektor Industri Manufaktur bersifat positif yakni jika terjadi kenaikan BI Rate maka Pembiayaan Bermasalah Sektor Industri turut mengalami kenaikan. Hal ini sesuai dengan teori marjin keuntungan dan nisbah bagi hasil pembiayaan bank syariah dimana 52 M. Nur Rianto Al Arif, Teori Makroekonomi Islam, Jakarta: Alfabeta, 2010, hlm. 93. 87 dalam penetapan marjin dan nisbah, suku bunga perbankan konvensional dalam hal ini BI Rate digunakan sebagai salah satu rujukan oleh ALCO Asset Liabilities Commitee Bank Syariah. 53 Penulis mengambil kesimpulan penggunaan BI Rate sebagai acuan dalam penetapan marjin dan nisbah bagi hasil tersebut tidak terlepas dari adanya dual-banking system yang hadir di negeri ini. Sehingga Perbankan Syariah dapat bersaing secara kompetitif dengan Perbankan Konvensional.

4. Pengaruh Pertumbuhan Ekspor terhadap Pembiayaan Bermasalah Sektor

Industri Manufaktur Berdasarkan tabel 4.11 diatas, variabel Pertumbuhan Ekspor mempunyai nilai signifikansi 0,564 0,05. Hal ini berarti menerima H sehingga dapat disimpulkan bahwa Pertumbuhan Ekspor tidak berpengaruh terhadap Pembiayaan Bermasalah Sektor Industri Manufaktur. Seperti yang telah penulis jelaskan sebelumnya bahwa pengelolaan dana Bank Syariah dalam bentuk penyaluran dana melalui pembiayaan financing cenderung menghindari resiko yang berhubungan dengan nilai valuta asing. Oleh karena itu Bank Syariah memberikan pembiayaan pada nasabah yang melakukan kegiatan usaha industri yang segmentasi pasarnya tidak berorintesi ekspor. Sehingga hal ini pula yang menyebabkan Pertumbuhan Ekspor tidak berpengaruh 53 Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan Edisi Keempat, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011, hlm.272-273. 88 terhadap Pembiayaan Bermasalah Sektor Industri Manufaktur.

5. Pengaruh Pembiayaan Bermasalah Sektor Industri Manufaktur terhadap

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO DAN VARIABEL SEKTOR PERBANKAN TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTOINDONESIA

0 3 24

Analisis Pengaruh Inflasi, BI Rate, Pertumbuhan Pembiayaan, dan Ukuran Bank terhadap Pembiayaan Bermasalah Sektor UKM pada Perbankan Syariah di Indonesia (Periode Tahun 2009-2012)

0 4 146

Pengaruh perubahan variabel ekonomi makro terhadap perubahan kesehatan perusahaan manufaktur

0 11 126

Analisis Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Pertambangan Periode 2003-2012.

0 3 52

ANALISIS PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO TERHADAP SEKTOR INDUSTRI DI INDONESIA (Periode 2006-2013)

0 3 96

PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL BANK TERHADAP PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PASCA KRISIS EKONOMI GLOBAL

0 2 125

PENGARUH VARIABEL MAKRO DAN MIKRO EKONOMI TERHADAP PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA (Studi pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2015)

8 29 153

PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2010-2013.

0 2 17

PENGARUH ALOKASI PEMBIAYAAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI OLEH PERBANKAN SYARIAH TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI JAWA TIMUR : PERIODE TRIWULANAN TAHUN 2010-2015.

3 7 133

PENGARUH PEMBIAYAAN SEKTOR EKONOMI TERHADAP NON PERFORMING FINANCING (NPF) PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2015 (MARET) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 18