38 menimbulkan kesadaran kepada ahli-ahli ekonomi bahwa mekanisme pasar tidak
dapat secara otomatis menimbulkan pertumbuhan ekonomi teguh full employment
. Sehingga ketimampuan mengapa peristiwa kemunduran ekonomi dapat terjadi membawa ahli ekonomi Inggris, John Maynard Keynes
mengemukakan pandangan dan menulis buku The General Theory of Employment, Interset and
Money yang menjadi landasan teori makro ekonomi modern. Dimana ia berpendapat lemahnya teori klasik tentang asumsi pasar yang
dianggap terlalu idealis dan lebih menekankan pada penawaran. Selain itu ia mengemukakan bahwa dalam sistem pasar bebas full employment tidak selalu
tercipta. Karena pokok pemikiran Keynes yang mulai memperhatikan dimensi global atau agregat makro dalam analisisnya juga memasukkan unsur
pemerintah sebagai pemangku kebijakan membuat Keynes dijuluki sebagai bapak ilmu ekonomi makro.
Oleh sebab itu semenjak lama mereka telah mencoba memahami dan menerangkan sebab-sebab timbulnya masalah tersebut dan seterusnya
menganalisis peranan pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut. Analisis- analisis tersebut yang sekarang membentuk teori makroekonomi.
2. Makro Ekonomi dalam Perspektif Islam
Perbedaan esensial antara ilmu makro ekonomi konvensional dan ilmu
39 makro ekonomi Islam, yaitu sebagai berikut:
22
a. Perbedaan utama terkait dengan uang
Dalam ekonomi konvensional, pandangan mengenai uang dimana terdiri dari dua mazhab:
- Uang adalah flow concept teori Irving Fisher. Menurut Irving Fisher uang harus selalu diputar dalam perekonomian, agar dapat memacu
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ia mengemukakan bahwa semakin cepat perputaran uang maka semakin tinggi pula pendapatan nasional yang
dihasilkan suatu negara. - Pandangan konvensional berikutnya tentang uang adalah uang sebagai
stock concept
yang dikembangkan oleh Alfred Marshall. Ia mengungkapkan uang sebagai barang modal, karena uang diasumsikan
sebagai barang modal maka uang boleh ditumpuk untuk menjadi kekayaan. Jumlah uang beredar adalah jumlah proposi tertentu uang yang
ingin dipegang. Sedangkan konsep uang dalam ekonomi Islam adalah flow concept,
dimana harta tidak boleh ditumpuk melainkan harta yang dimiliki harus disirkulasikan. Pendapat ekonom Islam tentang uang sebagai flow concept
telah dikemukakan oleh Imam Ghazali jauh sebelum dikemukakan oleh Irving Fisher. Dimana ia mengemukakan bahwa uang ibarat cermin: uang
tidak punya harga tetapi uang bisa merefleksikan semua harga. Imam Ghazali
22
M. Nur Rianto Al Arif, Teori Makroekonomi Islam, Jakarta: Alfabeta, 2010, hlm. 27
40 mengatakan uang ibarat air flow concept. Lebih lanjut perbedaan berikutnya
tentang uang adalah dalam ekonomi konvensional tidak dibedakan antara uang dan modal capital. Dalam Islam uang adalah public goods, sementara
capital adalah private goods. Karena sebagai public goods maka uang tidak boleh diperdagangkan.
b. Perbedaan utama terkait posisi peranan pemerintah
Dalam pemerintahan Islam sangat dihindari terjadinya defisit anggaran budget deficit. Dalam pemerintahan Islam hanya satu kali ditemui
defisit anggaran, yaitu pada saat persiapan penaklukan Mekah dimana tidak cukup modal untuk penaklukan, sehingga pemerintah melakukan pinjaman
kepada para sahabat dan langsung dibayarkan setelah masuknya penerimaan negara.
3. Indikator Makro Ekonomi