Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

64 Ina V.S. Mullis, Michael O. Martin, Pierre Foy, and Alka Arora. 2012. Timss2011 International Results in Mathematics. TIMSS PIRLS International Study Center, Lynch School of Education, Boston College and International Association for the Evaluation of Educational Achievement IEA. Dapat diakses pada URL : http:files.eric.ed.govfulltextED544554.pdf Kadir. Pengaruh Pendekatan Problem Posing Terhadap Prestasi Belajar Matematika Jenjang Pengetahuan, Pemahaman, Aplikasi, dan Evaluasi ditinjau dari Metakognisi Siswa SMU di Jakarta. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 053, 2005. Lau, Joe Y.F. An Introduction To critical Thinking And Creativity : Think More, Think Better. New Jersey : Wiley Sons, 2011. Livingston, Jennifer A. Metacognition : An Overview. ERIC, 2003. Napitupulu, Ester Lince. “Prestasi Sains dan Matematika Indonesia Menurun”. http:edukasi.kompas.comread2012121409005434Prestasi.Sains.dan.M atematika.Indonesia.Menurun, 2014. Niedwiecki, Anthony S. Lawyers and Learning: A Metacognitive Approach to Legal Education. The John Marshall Institutional Repository. 13:13, 2006. OECD-PISA. Learning Mathematics for Life : A View Perspective from PISA. OECD Publishing, 2009. PPPPTK Matematika Yogyakarta, “Apa dan Mengapa Matematika Begitu Penting? ”, dapat diakses pada www.fadjarp3g.wordpress.com. Purnomo, Dwi. Proses Metakognisi dan Pembentukan Konsep dalam Matematika. Malang: IKIP Budi Utomo Malang, 2013. Rafiah, Ridha, “Strategi Metakognitif dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa ”. Skripsi FITK UIN Jakarta: 2013. Tidak diterbitkan. 65 Robert H. Ennis. “The Nature of Critical Thinking: An Outline of Critical Thinking Dispositions and Disabilities ”. Makalah diperesentasikan pada Sixth International Conference on Thinking at MIT. Mei 2011. Cambridge. http:faculty.education.illinois.edurhennisdocumentsTheNatureofCritical Thinking_51711_000.pdf . Schafersman, Steven D. “An Introduction to Critical Thinking”, http:facultycenter.ischool.syr.eduwp-contentuploads201202Critical- Thinking.pdf , 2014. Sudjana. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito, 2005. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan RD. Bandung : Alfabeta, 2010. Sumarmo, Utari. Rujukan Filsafat, Teori dan Praksis Ilmu Pendidikan. Bandung : UPI Press, 2008. Suwarma, Dina Mayadiana. Suatu Alternatif Pemebelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Matematika. Jakarta : Cakrawala Maha Karya, 2009. Uyanto, S. Pedoman Analisis Data dengan SPSSStanislaus. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009. 66 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP KELAS EKSPERIMEN S e k o l a h : SMAN 3 Tangerang Selatan Mata Pelajaran : Matematika Kelas Semester : X.MIA 4 Genap Tahun Pelajaran : 20142015 Pertemuan : 6 pertemuan Alokasi Waktu : 12 x 45 Menit Materi Pokok : Persamaan dan Fungsi Kuadrat

A. Kompetensi Dasar

1. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis matematis terkait masalah- masalah yang dapat diubah ke dalam bentuk persamaan kuadrat. 2. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis matematis melalui penyelesaian masalah dalam persamaan kuadrat. 3. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis matematis melalui cara menyusun persamaan kuadrat yang diketahui akar-akarnya. 4. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis matematis dalam menyelesaikan bentuk persamaan kuadrat melalui karakteristik akar-akar persamaan kuadrat. 5. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis matematis melalui identifikasi unsur-unsur fungsi kuadrat dalam bentuk grafik fungsi kuadrat. 6. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis matematis melalui penyelesaian model matematika yang berbentuk fungsi kuadrat.

B. Indikator

1.1 Siswa dapat menentukan strategi yang digunakan untuk membentuk persamaan kuadrat dari konsep luas segitiga. 1.2 Siswa dapat memberikan alasan dalam memilih konsep yang digunakan untuk membentuk persamaaan kuadrat. 67 1.3 Siswa dapat menyimpulkan cara memperoleh persamaan kuadrat berdasarkan manipulasi luas segitiga. 2.1 Siswa dapat menentukan strategi yang digunakan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat. 2.2 Siswa dapat memberikan alasan dalam memilih strategi atau cara apa yang digunakan untuk menyelesaikan persamaan kuadrat 2.3 Siswa dapat memberikan kesimpulan penyelesaian yang logis dari penyelesaian yang diperoleh. 3.1 Siswa dapat menentukan strategi yang digunakan untuk menyusun persamaan kuadrat yang diketahui akar-akarnya. 3.2 Siswa dapat menyimpulkan cara menyusun persamaan kuadrat melalui akar-akar yang diketahui. 4.1 Siswa dapat menentukan strategi yang digunakan untuk menyelesaikan bentuk persamaan kuadrat dari karakteristik akar-akar persamaan kuadrat. 4.2 Siswa dapat memberikan alasan dalam memilih karakterisitik akar yaang akan digunakan untuk menyelesaikan bentuk persamaan kuadrat. 5.1 Siswa dapat menentukan strategi yang digunakan untuk membentuk grafik fungsi kuadrat dari unsur-unsur yang telah diidentifikasi. 5.2 Siswa dapat memberikan alasan dalam menerapkan hasil identifikasi unsur-unsur fungsi kuadrat menjadi grafik fungsi kuadrat. 5.3 Siswa dapat menyimpulkan cara menggambar grafik fungsi kuadrat dari unsur-unsur yang diketahui. 6.1 Siswa dapat menentukan strategi yang digunakan untuk membentuk model matematika untuk menyelesaikan fungsi kuadrat. 6.2 Siswa dapat menyimpulkan cara membuat model matematika untuk menyelesaikan fungsi kuadrat. 68

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah melalui tahapan pembelajaran ini siswa mampu untuk: 1.1 Menentukan strategi apa yang akan digunakan untuk membentuk persamaan kuadrat dari konsep luas segitiga. 1.2 Memberikan kesimpulan cara memperoleh persamaan kuadrat berdasarkan manipulasi luas segitiga. 1.3 Mengungkapkan alasan dalam memilih konsep yang digunakan dalam membentuk persamaaan kuadrat. 2.1 Menentukan strategi apa saja yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah persamaan kuadrat. 6.3 Mengungkapkan alasannya dalam memilih strategicara yang digunakan dalam menyelesaikan masalah persamaan kuadrat berdasarkan pembeda akar yang sudah dipelajari. 6.4 Menyimpulkan solusi yang dipakai atau yang sesuai dengan penyelesaian yang diharapkan dari masalah persamaan kuadrat yang diberikan. 3.1 Menentukan strategi apa yang digunakan untuk menyusun persamaan kuadrat berdasarkan akar-akar yang diketahui. 3.2 Memberikan kesimpulan cara menyusun persamaan kuadrat yang akar- akar yang diketahui. 4.1 Menentukan strategi yang digunakan untuk menyelesaikan bentuk persamaan kuadrat dari karakteristik akar-akar persamaan kuadrat. 4.2 Memberikan alasannya dalam memilih karakterisitik akar yaang akan digunakan untuk menyelesaikan bentuk persamaan kuadrat. 5.1 Menentukan strategi yang digunakan untuk membentuk grafik fungsi kuadrat dari unsur-unsur yang telah diidentifikasi. 5.2 Memberikan alasannya dalam menerapkan hasil identifikasi unsur- unsur fungsi kuadrat menjadi grafik fungsi kuadrat. 5.3 Memberikan kesimpulan tentang cara menggambar grafiki fungsi kuadrat dari unsur-unsur yang diketahui. 69 6.1 Menentukan strategi yang digunakan untuk membentuk model matematika untuk menyelesaikan fungsi kuadrat. 6.2 Memberikan kesimpulan cara membuat model matematika untuk menyelesaikan fungsi kuadrat.

D. Materi Pembelajaran

1. Perkalian dua binomial. 2. Menentukan penyelesaianakar-akar persamaan kuadrat. 3. Menentukan rumus jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat dan menyusun persamaan kuadrat yang diketahui akar-akarnya. 4. Diskriminan dan sifat akar-akar persamaan kuadrat. 5. Menggambar grafik fungsi kuadrat. 6. Aplikasi fungsi kuadrat.

E. Strategi Pembelajaran

Strategi Metakognitif Self-Explanation

F. Alat, Bahan Ajar dan Sumber Pelajaran

 Alat : alat tulis, spidol, papan tulis  Sumber Pelajaran : a Matematika kurikulum 2013 dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI b The Consortium for Foundation Mathematics. Mathematics in Action: An Introduction to Algebratic, Graphichal, and Numerical Problem Solving.USA: Pearson, 2012, 4th Edition. c Bahan ajar 1 – 6

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Pbm) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Di Smk Dharma Karya Jakarta

1 16 221

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Penerapan model pembelajaran problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian tindakan kelas di Kelas IV-1 SD Dharma Karya UT

1 4 173

Pengaruh strategi pembelajaran aktif teknik question student have terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 11 Tangerang Selatan

0 4 240

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS DAN DISPOSISI SELF-DIRECTED LEARNING MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN METAKOGNITIF.

3 19 84

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN STRATEGI TEAMS-ASSISTED INDIVIDUALIZATION.

0 1 47

MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN DISPOSISI BERPIKIR REFLEKTIF MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN METAKOGNITIF.

13 25 98

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN METAKOGNITIF BERORIENTASI TEORI VAN HIELE.

0 3 48

Pembelajaran Konflik Kognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa

0 0 12