Hipotesis Statistik METODE PENELITIAN
43
Informasi yang dapat diambil dari sajian gambar 4.1 di atas, perbandingan nilai kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
adalah perbedaan yang signifikan pada jumlah siswa yang memperoleh nilai diantara 65 dan 80 dari kedua kelompok kelas tersebut. Perolehan nilai pada
rentangan tersebut didominasi oleh siswa dari kelompok eksperimen dengan frekuensi siswa yang lebih banyak mendapatkan nilai pada rentangan tersebut.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen pada kriteria penilaian yang sama lebih baik daripada siswa dari kelas
kontrol. Selain itu, untuk melihat penyebaran data berdasarkan indikator berpikir kritis matematis yang telah disusun, maka berikut adalah tabel hasil ketercapaian
indikator kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen dan kontrol.
Tabel 4.2 Ketercapaian Indikator
Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
No Indikator
Skor Ideal
Eksperimen Kontrol
Skor Siswa
Skor Siswa
1 Menentukan
strategi
8 179
4.84 60.47
153 4.25
53.13
2 Memberikan
alasan
4 100
2.70 67.57
67 1.86
46.53
3 Menyimpulkan
8 245
6.62 82.77
219 6.08
76.04 Total
20 524
14.16 70.81 439
12.19 60.97
Pencapaian indikator kemampuan berpikir kritis matematis siswa setelah dilakukannya posttest terlihat bahwa pencapaian indikator terbesar siswa dari
kelas eksperimen ataupun kelas kontrol adalah pada indikator menyimpulkan dengan persentase ketercapaian indikator 82,77 untuk kelas eksperimen dan
76,04 untuk kelas kontrol dengan perbedaan 6,73. Pada indikator kemampuan siswa dalam menentukan strategi perbedaan persentase pencapaian indikator
kemampuan berpikir kritis tidak begitu berbeda dengan bobot sebesar 60,47 pada kelas eksperimen dan 53,13 pada kelas kontrol. Ketercapaian indikator
44
kemampuan berpikir kritis yang paling memperlihatkan perbedaan yang cukup jauh adalah adalah pada indikator kemampuan memberikan alasan dengan selisih
21,04 dengan perolehan persentase sebesar 67,57 pada kelas eksperimen dan 46,53 pada kelas kontrol.
Pencapaian indikator kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas eksperimen dan dapat kontrol dapat digambarkan dalam sebuah diagram
perbandingan ketercapaian indikator kemampuan berpikir kritis matematis seperti berikut.
Gambar 4.2 Perbandingan Ketercapaian Indikator Kemampuan Berpikir Kritis
Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Dari gambar di atas, terlihat bahwa pencapaian terendah indikator kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas eksperimen yaitu pada
kemampuan siswa dalam menentukan strategi, sedangkan pencapaian terendah indikator kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas kontrol terletak pada
kemampuan siswa dalam memberikan alasan terhadap soal kemampuan berpikir kritis. Dari perbedaan ketercapaian indikator kemampuan berpikir kritis, maka
perbedaan yang paling jelas dari hasil pencapaian indikator kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah pada indikator
kemampuan memberikan alasan. Histogram perbandingan ketercapaian indikator kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas eksperimen menunjukkan
tingkat pencapaian indikator kemampuan berpikir kritis matematis yang lebih besar daripada siswa kelas kontrol.