41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Tangerang Selatan di kelas X, yaitu kelas X.MIA 3 sebagai kelas kontrol dan kelas X.MIA 4 sebagai kelas
eksperimen penelitian. Kelas penelitian eksperimen merupakan kelas penelitian yang akan diberikan pembelajaran dengan strategi metakognitif self-explanation,
sementara itu yang menjadi kelas kontrol merupakan kelas penelitian yang diberikan pembelajaran konvensional pada pembelajaran maematika dengan
materi pembahasan adalah persamaan dan fungsi kuadrat. Berikut ini adalah hasil analisis data dan pembahasan berdasarkan hasil posttest dari kelas eksperimen dan
kontrol.
1 Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Data hasil posttest kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada kelas ekperimen dan kelas kontrol disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistika Kelas
Eksperimen Kontrol
Jumlah Siswa n 37
36 Maksimum
95 85
Minimum 55
40 Rata-rata Mean
70,81 60,97
Median Me 70
60 Modus Mo
65 55
Varians 103,491
172,599 Simpangan Baku s
10,173 13,138
42
Hasil perhitungan hasil posttest pada kelas eksperimen dan kontrol pada tabel 4.1 di atas memperlihatkan adanya perbedaan statistik perolehan nilai oleh
kedua kelas. Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai tertinggi pada siswa kelas eksperimen adalah 95 dan nilai terendahnya adalah 55, sedangkan siswa
kelas kontrol memperoleh nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 50. Perolehan nilai perindividual siswa, nilai tertinggi diperoleh oleh siswa kelas eksperimen dan nilai
terendah diperoleh oleh siswa kelas kontrol. Pada ukuran pemusatan data hasil posttest terlihat bahwa nilai rata-rata
siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas siswa kelas kontrol dengan rata-rata 70,81 untuk kelas eksperimen dan 60,97 untuk kelas kontrol. Selain itu,
perbedaan nilai tengah dari hasil posttest diperoleh sebesar 10 dari selisih median kelas eksperimen sebesar 70 dan kelas kontrol 60. Sedangkan untuk perolehan
nilai terbanyak yang diperoleh oleh siswa dari kedua kelas adalah 65 pada kelas eksperimen dan 55 untuk kelas kontrol. Pada ukuran penyebaran data hasil
posttest terdapat perbedaan varians dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Varians kelas eksperimen sebesar 103,491 dan kelas kontrol sebesar 172,599
dengan perbedaan simpangan baku dari kkedua varians ini adalah sebesar 2,695. Secara visual perbedaan penyebaran data hasil posttest kemampuan
berpikir kritis dari kedua kelompok kelas, eksperimen dan kontrol dapat dilihat dari scatter plot berikut.
Gambar 4.1 Perbandingan Penyebaran Data Distribusi Frekuensi Siswa
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
2 4
6 8
10
40 50
55 60
65 70
75 80
85 90
95
F re
k u
en si
Nilai
Eksperimen Kontrol
43
Informasi yang dapat diambil dari sajian gambar 4.1 di atas, perbandingan nilai kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
adalah perbedaan yang signifikan pada jumlah siswa yang memperoleh nilai diantara 65 dan 80 dari kedua kelompok kelas tersebut. Perolehan nilai pada
rentangan tersebut didominasi oleh siswa dari kelompok eksperimen dengan frekuensi siswa yang lebih banyak mendapatkan nilai pada rentangan tersebut.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen pada kriteria penilaian yang sama lebih baik daripada siswa dari kelas
kontrol. Selain itu, untuk melihat penyebaran data berdasarkan indikator berpikir kritis matematis yang telah disusun, maka berikut adalah tabel hasil ketercapaian
indikator kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen dan kontrol.
Tabel 4.2 Ketercapaian Indikator
Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
No Indikator
Skor Ideal
Eksperimen Kontrol
Skor Siswa
Skor Siswa
1 Menentukan
strategi
8 179
4.84 60.47
153 4.25
53.13
2 Memberikan
alasan
4 100
2.70 67.57
67 1.86
46.53
3 Menyimpulkan
8 245
6.62 82.77
219 6.08
76.04 Total
20 524
14.16 70.81 439
12.19 60.97
Pencapaian indikator kemampuan berpikir kritis matematis siswa setelah dilakukannya posttest terlihat bahwa pencapaian indikator terbesar siswa dari
kelas eksperimen ataupun kelas kontrol adalah pada indikator menyimpulkan dengan persentase ketercapaian indikator 82,77 untuk kelas eksperimen dan
76,04 untuk kelas kontrol dengan perbedaan 6,73. Pada indikator kemampuan siswa dalam menentukan strategi perbedaan persentase pencapaian indikator
kemampuan berpikir kritis tidak begitu berbeda dengan bobot sebesar 60,47 pada kelas eksperimen dan 53,13 pada kelas kontrol. Ketercapaian indikator