40
yang ditunjukkan oleh Sig. 2-tailed pada baris Equal variances assumed.
Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Jika signifikasip 0,05 maka
ditolak, yang berarti bahwa rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-
rata kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas kontrol.
Jika signifikasip 0,05 maka
diterima, yang berarti bahwa rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen kurang atau sama
dengan rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas kontrol.
H. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistika dari penelitian ini adalah: :
≤ :
Keterangan : = rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis siswa melalui
pembelajaran strategi metakognitif self-explanation. = rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis siswa melalui
pembelajaran konvensional.
41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Tangerang Selatan di kelas X, yaitu kelas X.MIA 3 sebagai kelas kontrol dan kelas X.MIA 4 sebagai kelas
eksperimen penelitian. Kelas penelitian eksperimen merupakan kelas penelitian yang akan diberikan pembelajaran dengan strategi metakognitif self-explanation,
sementara itu yang menjadi kelas kontrol merupakan kelas penelitian yang diberikan pembelajaran konvensional pada pembelajaran maematika dengan
materi pembahasan adalah persamaan dan fungsi kuadrat. Berikut ini adalah hasil analisis data dan pembahasan berdasarkan hasil posttest dari kelas eksperimen dan
kontrol.
1 Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Data hasil posttest kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada kelas ekperimen dan kelas kontrol disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistika Kelas
Eksperimen Kontrol
Jumlah Siswa n 37
36 Maksimum
95 85
Minimum 55
40 Rata-rata Mean
70,81 60,97
Median Me 70
60 Modus Mo
65 55
Varians 103,491
172,599 Simpangan Baku s
10,173 13,138