Daya Pembeda Teknik Pengumpulan Data

37 Uji normalitas merupakan uji persyaratan sebelum menggunakan statistik uji untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Dengan memberikan hipotesis untuk menyimpulkan kenormalan distribusi dari setiap kelompok kelas adalah sebagai berikut;  : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.  : sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. Dengan analisis menggunakan IBM Statistics SPSS 20 menggunakan rumus dari Kolmogorov-Smirnov dengan pengujian One- Sample Kolmogorov –Smirnov Test. Untuk syntax pengujian normalitas dengan menggunakan IBM Statistics SPSS 20 adalah sebagi berikut : Analyze Arahkan ke Nonparametric Tests Arahkan ke Legacy Dialogs Pilih 1- Sample K- S… Masukkan nilai posttest ke kolom Test Variable List Centang pada test distribution Normal Klik OK dengan asumsi bahwa semua data sudah diinput ke dalam SPSS. Untuk output SPSS dapat dilihat dari nilai sig. atau p-value untuk masing- masing kelas. Dengan taraf signifikasi 5 , maka pengujian normalitas diputuskan dengan kriteria;  Jika hasil lebih besar dari maka berdistribusi normal yang berarti diterima retain the null hypothesis.  Jika hasil lebih kecil dari maka berdistribusi tidak normal ≤ yang berarti ditolak reject the null hypothesis.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dalam rangka menguji kesamaan varians setiap kelompok penelitian. Populasi dengan varians yang sama besar dinamakan populasi dengan varians yang homogen, sedangkan untuk hal lainnya disebut 38 populasi dengan varians yang heterogen. Dengan memberikan hipotesis untuk menyimpulkan kehomogenan data dari kelompok kelas tersebut adalah sebagai berikut;  : varians data kedua kelompok sama atau homogen.  : varians data kedua kelompok berbeda atau heterogen. Uji homogenitas menggunakan uji Levene adalah untuk menguji apakah sampel sebanyak memiliki varians yang sama. Bila diketahui suatu variabel dengan besar sampel yang dibagi menjadi subgroup, di mana merupakan besar sampel dari subgroup ke-i, maka rumus uji Levene adalah sebagai berikut: 10 ∑ ∑ ∑ Keterangan: | ̅ | di mana ̅ = purata mean dari subgroup ke-i ̅ = purata mean group ke-i ̅ = purata mean keseluruhan data Output dari pengujian ini berupa nilai sig. atau yang disebut juga p-value pada tes kehomogenan varians Test of Homogenity of Variances dari statistik Levene. Kriteria pengujian homogenitasnya adalah sebagai berikut;  Jika nilai lebih besar dari taraf signifikasi 5 , maka varians data kedua kelompok sama atau homogen.  Jika nilai lebih kecil dari taraf signifikasi 5 ≤ , maka varians data kedua kelompok berbeda atau heterogen.

3. Uji hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan antara siswa dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah uji perbedaan dua rat- rata dalam kemampuan berfikir kritis matematik. Setelah diuji bahwa sampel yang 10 S. Uyanto, Pedoman Analisis Data dengan SPSSStanislaus, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, h. 161-162.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Pbm) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Di Smk Dharma Karya Jakarta

1 16 221

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Penerapan model pembelajaran problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian tindakan kelas di Kelas IV-1 SD Dharma Karya UT

1 4 173

Pengaruh strategi pembelajaran aktif teknik question student have terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 11 Tangerang Selatan

0 4 240

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS MATEMATIS, KOMUNIKASI MATEMATIS DAN DISPOSISI SELF-DIRECTED LEARNING MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN METAKOGNITIF.

3 19 84

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN STRATEGI TEAMS-ASSISTED INDIVIDUALIZATION.

0 1 47

MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN DISPOSISI BERPIKIR REFLEKTIF MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN METAKOGNITIF.

13 25 98

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN METAKOGNITIF BERORIENTASI TEORI VAN HIELE.

0 3 48

Pembelajaran Konflik Kognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa

0 0 12