Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar menilai bahwa PT. Tirta Sibayakindo sudah
mematuhi UU dan Peraturan yang mengatur standard normatif hak sosial masyarakat. Hal ini dinyatakan karenamasyarakat merasa bahwa PT. Tirta
Sibayakindo memperhatikan hak sosial masyarakat melalui pelaksanaan CSR yang intens dan beraneka ragam. Karena selain memberikan penyediaan akses
sarana air bersih, PT. Tirta Sibayakindo juga memberikan bibit alpukat, bibit durian, bibit kopi, penghijauan, pengobatan gratis, ternak kambing, ternak ayam,
membantu pembangunan mesjid, gereja, jamburlosmen, juga memberikan pelatihan keterampilan, kontribusi masing-masing 6 juta setiap bulannya kepada
Desa Doulu Dalam dan Doulu Pasar dan juga memberikan kontribusi kepada sekolah dasar yang terdapat di Doulu Dalam dengan memberikan hadiah bagi
yang mendapatkan juara 3 besar dan memberikan seragam olahraga.
4.3.2.3 Plan of Action
Plan of action merupakan proses merumuskan rencana aksi secara praktis dan dalam pelaksanaannya PT. Tirta Sibayakindo memperhatikan kesesuaian rencana
aksi dengan misi perusahaan dan prinsip pembangunan berkelanjutan.
1. Kesesuaian dengan Misi Perusahaan
Selain memperhatikan karakteristik dan kebutuhan responden, pelaksanaan CSR hendaknya disesuaikan juga dengan misi dan nilai yang dianut oleh
perusahaan. Hal ini dilaksanakan demi kemaksimalan pelaksanaan CSR dalam membantu masyarakat dan juga membantu perusahaan. Berikut pandangan
masyarakat terhadap kesesuaian pelaksanaan CSR dengan nilai yang dianut yakni mengembangkan inisiatif yang memperhatikan perlindungan sumber daya alam
dan lingkungan.
Tabel 4.13 Kesesuaian dengan Misi Perusahaan
Respon Frekuensi Persen
Sangat Sesuai 5
6,3 Sesuai
75 93,8
Kurang Sesuai Tidak Sesuai
Total 80
100
Sumber: P.7FC.9
Universitas Sumatera Utara
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden mayoritas memandang pelaksanaan CSR PT. Tirta Sibayakindo sudah sesuai dengan nilai yang di anut
dalam memperhatikan lingkungan dan sumber daya alam, yakni 75 orang atau 93,8 dan 5 orang atau 6,3 menyatakan bahwa pelaksanaan CSR PT. Tirta
Sibayakindo sudah sangat sesuai dengan nilai yang di anut dalam memperhatikan lingkungan dan sumber daya alam.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar memandang pelaksanaan CSR PT. Tirta
Sibayakindo sesuai dengan nilai yang dianut dalam memperhatikan lingkungan dan sumber daya alam. Misalnya program penghijauan yang dilakukan oleh PT.
Tirta Sibayakindo dengan membagikan bibit pohon untuk di tanam bagi masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar. Selain itu, sebulan sekali
karyawan PT. Tirta Sibayakindo berswadaya dengan masyarakat sekitar membersihkan lingkungan tempat tinggal mereka, termasuk membersihkan aliran
sungai dan parit di sekitar pemukiman.
2. Kesesuaian dengan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan
Pelaksanaan CSR kini diarahkan pada pembangunan yang berkelanjutan sustainable development dimana pencapaian kebutuhan generasi saat ini
dilaksanakan tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang. Demikian juga dengan PT. Tirta Sibayakindo yang ditandai dengan berubahnya nama departemen
CSR menjadi Departemen SD sustainable development. Berikut pandangan masyarakat terhadap kesesuaian implementasi CSR PT. Tirta Sibayakindo dengan
prinsip pembangunan berkelanjutan. Tabel 4.14
Kesesuaian dengan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan Respon
Frekuensi Persen
Sangat Sesuai 5
6,3 Sesuai
75 93,8
Kurang Sesuai Tidak Sesuai
Total 80
100
Sumber: P.8FC.10
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden, mayoritas menyatakan pelaksanaan CSR PT. Tirta Sibayakindo sudah sesuai dengan prinsip
Universitas Sumatera Utara
pembangunan berkelanjutan, yakni 75 orang atau 93,8 dan 5 orang atau 6,3 menyatakan pelaksanaan CSR PT. Tirta Sibayakindo sudah sesuai dengan prinsip
pembangunan berkelanjutan Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa masyarakat Desa Doulu
Dalam dan Desa Doulu Pasar menilai pelaksanaan CSR PT. Tirta Sibayakindo sudah sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan dan pergantian nama
Departemen CSR menjadi Departemen Sustainable Development sesuai dengan pelaksanaan di lapangan. Hal ini karena masyarakat menilai bahwa pemberian
bibit pohon, bibit kopi, dan bibit lainnya untuk ditanam oleh masyarakat merupakan upaya melestarikan lingkungan, menguntungkan masyarakat sekaligus
menjaga kandungan air dalam tanah sebagai sumber utama bahan produksi PT. Tirta Sibayakindo sehingga kandungan air senantiasa terjaga tanpa mengorbankan
kebutuhan air masa yang akan datang.
4.3.2.4 Action and Facilitation
Action and facilitation merupakan penerapan kegiatan CSR yang telah disepakati. dalam penyediaan akses sarana air bersih, PT. Tirta Sibayakindo
bekerja sama dengan LSM, panitia dan juga warga. Dalam penelitian ini, keterlibatan perusahaan dan swadaya masyarakat dalam pelaksanaan CSR menjadi
poin penting karena keduanya berperan aktif dalam menumbuhkan kerja sama.
1. Keterlibatan Perusahaan