Teknik Pengolahan Data Analisis Tabel Silang .1 Hubungan antara Penyambutan terhadap Nilai Keramahan PT. Tirta

Universitas Sumatera Utara sebagai anggota populasi. Sehingga diperolehlah data 382 KK dan selanjutnya peneliti melakukan random untuk mendapatkan nama 80 sampel. Pada tanggal 22 Maret 2013, peneliti menyebarkan kuesioner yang telah dipersiapkan untuk dibagikan kepada responden di Desa Doulu Pasar dan penyebaran kuesioner dilanjutkan pada hari berikutnya. Dalam pelaksanaannya, pertama sekali peneliti menanyakan nama responden yang terpilih sebagai responden. setelah menemukan, peneliti melakukan wawancara terstruktur yaitu suatu model pengumpulan data melalui responden dengan menggunakan daftar pertanyaankuesioner yang tersusun secara sistematis. Sementara model pertanyaan yang digunakan peneliti adalah projective quetioner yakni model pertanyaan yang memberi kesempatan kepada responden untuk memilih jawaban yang telah disediakan dan memberi alasan atas pilihannya. Penelitian lapangan berlangsung selama seminggu yakni pada tanggal 22 Maret 2013 sampai 27 Maret 2013. Dalam pengisian kuesioner, peneliti mendampingi responden. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin tidak dimengerti oleh responden. Kebanyakan responden membutuhkan penjelasan kembali tentang pengisian kuesioner tersebut dan bahasanya harus disederhanakan kembali agar mudah dipahami. Peneliti melaksanakan penelitian lapangan ke Desa Doulu Pasar dan Doulu Dalam untuk mendapatkan data mengenai hubungan pelaksanaan CSR dengan citra PT. Tirta Sibayakindo. Setelah memperoleh seluruh data, peneliti mengolah data tersebut ke dalam tabel tunggal dan tabel silang hingga akhirnya melakukan uji hipotesis dan menarik kesimpulan dan saran bagi kepentingan berbagai pihak.

4.2 Teknik Pengolahan Data

Setelah peneliti pengumpulkan data dari 80 responden responden, peneliti melakukan pengolahan data dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Penomoran kuesioner Kuesioner yang telah dikumpulkan diberi nomor urut berdasarkan kerangka sampel 01-80. Universitas Sumatera Utara 2. Editing Merupakan proses pengeditan jawaban responden untuk memperjelas jawaban yang meragukan dan menghindari terjadinya kesilapan pengisian data dalam kode yang disediakan. 3. Label Memberi label pada setiap pertanyaan sebagai tanda untuk membedakan pertanyaan yang satu dengan yang lain untuk memudahkan memasukkan data ke dalam variable view pada SPSS 13.0. 4. Coding Proses pemindahan jawaban responden ke dalam kotak-kotak kode yang telah disediakan pada lembar kuesioner dalam bentuk angka score. 5. Inventarisasi Data mentah yang diperoleh dimasukkan ke dalam lembar FC Fotron Cobol sehingga membentuk satu kesatuan. 6. Tabulasi Data Pada tahap ini, data FC di masukkan ke dalam tabel. Tabel tersebut terdiri dari tabulasi tunggal dan tabulasi silang. Sebaran data dalam tabel secara rinci meliputi kategori frekuensi, persentase, dan selanjutnya dianalisa. 7. Uji Hipotesa Pengujian data statistik untuk mengetahui apakah data yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Dalam penelitian ini digunakan rumus uji statistik yang telah ditentukan, yaitu uji korelasi tata jenjang Spearman. Untuk mengukur tinggi rendahnya digunakan skala Ordinal. 4.3 Analisis Tabel Tunggal 4.3.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden perlu disajikan untuk mengetahui latar belakang responden. Karakteristik yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan per bulan dan lamanya responden menetap. Berikut rincian mengenai karakteristik responden. Universitas Sumatera Utara

1. Jenis Kelamin Tabel 4.1

Jenis kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persen Pria 31 38,8 Wanita 49 61,3 Total 80 100 Sumber: FC.41 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden, 49 orang 61,3 berjenis kelamin wanita lebih banyak dibanding responden pria yakni 31 orang 38,8. Jumlah responden wanita lebih banyak dikarenakan perempuan lebih mampu dan lebih tertarik untuk menyampaikan saran ataupun kritik yang membangun. Sementara responden pria cenderung merasa pemberian jawaban merupakan suatu formalitas yang apabila direspon juga tidak berdampak apapun terhadap mereka. Kurangnya minat pria untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan peneliti sehingga diarahkan agar bertanya pada isteri mereka juga menjadi alasan responden berjenis kelamin wanita lebih banyak daripada responden berjenis kelamin pria. Disamping itu, responden pria sibuk untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, sehingga mereka hanya dirumah pada saat istirahat makan siang dan pada malam hari sementara isteri mereka mengerjakan pekerjaan rumah, sehingga kemungkinan peneliti menemui kaum ibu lebih besar.

2. Usia Tabel 4.2

Usia Usia Tahun Frekuensi Persen 21-30 18 22,5 31-40 33 41,3 41-50 29 36,3 Total 80 100 Sumber: FC.42 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia antara 31-40 tahun yakni 33 orang 41,3, sedangkan yang berusia 41-50 tahun yakni 29 orang 36,3. Responden berusia 21-30 tahun adalah 18 orang 22,5. Hal ini dikarenakan penduduk desa Doulu dan Doulu Pasar di dominasi oleh penduduk Universitas Sumatera Utara berusia 31-40 tahun yang tergolong dewasa muda. Sementara kebanyakan dari masyarakat berusia 21-30 tahun dan 31-40 tahun enggan memberi jawaban karena mengangap masih ada orang yang lebih kompeten.

3. Pendidikan Terakhir Tabel 4.3

Pendidikan Terakhir Pendidikan Frekuensi Persen Sekolah Dasar SD 14 17,5 Sekolah Menengah Pertama SMP 16 20,0 Sekolah Menengah Atas SMA 40 50,0 Perguruan Tinggi 7 8,8 Lainnya 3 3,8 Total 80 100 Sumber: FC.43 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas pendidikan terakhir reponden adalah Sekolah Menengah Pertama SMA yakni 40 orang 50, sedangkan responden dengan pendidikan terkahir Sekolah Menengah Pertama SMP adalah 16 orang 20,0. Responden dengan pendidikan terakhir pada tingkat Sekolah Dasar terdapat 14 orang 17,5 , selain itu terdapat 7 orang 8,8 responden mengecap pendidikan pada tingkat Perguruan Tinggi baik jenjang D3 maupun jenjang Sarjana. Terdapat 3 orang dari keseluruhan responden yang sama sekali tidak mengecap pendidikan. Masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar memandang pendidikan sebagai hal yang penting sehingga sekalipun memiliki keterbatasan secara finansial, mereka berupaya menyelesaikan pendidikan minimal Sekolah Menengah Atas. 4. Pekerjaan Tabel 4.4 Pekerjaan Pekerjaan Frekuensi Persen Petani 44 55,0 Wiraswasta 24 30,0 Pegawai Swasta 5 6,3 Pegawai Negeri 0,0 Lainnya 7 8,8 Total 80 100 Sumber: FC.44 Universitas Sumatera Utara Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden bekerja sebagai petani yakni 44 orang 55,0, sementara 24 orang 30,0 bekerja sebagai wiraswasta yakni pedagang. Responden yang bekerja sebagai pegawai swasta adalah 5 orang 6,3, selebihnya bekerja sebagai ibu rumah tangga yakni 7 orang 8,8. Mata pencaharian masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar umumnya adalah petani karena kehidupan masyarakat bersifat agraris dimana hasil pertanian menjadi sumber penghidupan pokok mereka.

5. Penghasilan Per Bulan Tabel 4.5

Penghasilan Per Bulan Besar Penghasilan Frekuensi Persen Rp 500.000,00-Rp 1.000.000,00 49 61,3 Rp 1.000.000,00-Rp 2.500.000,00 24 30,0 Rp 2.500.000,00- Rp 5.000.000,00 3 3,8 Rp 5.000.000,00- Rp 10.000.000,00 4 5,0 Total 100 Sumber: FC.45 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas penghasilan responden berada pada kisaran Rp 500.000,00-Rp 1.000.000,00 yakni 41 orang 61,3, 24 orang 30 memiliki penghasilan pada kisaran Rp 1.000.000,00-Rp 2.500.000,00, selanjutnya 3 orang 3,8 memiliki penghasilan pada kisaran Rp 2.500.000,00- Rp 5.000.000,00 dan 4 orang 5,0 memiliki penghasilan Rp 5.000.000,00-Rp 10.000.000,00. Penghasilan per bulan responden umumnya tergolong rendah karena mayoritas responden bekerja sebagai petani dengan tingkat pendidikan yang standard yakni SMA.

6. Lama Menetap Tabel 4.6

Lama Menetap Lama Menetap Frekuensi Persen 3-10 Tahun 28 35,0 11-20 Tahun 13 16,3 21-30 Tahun 14 17,5 31-40 Tahun 12 15,0 41-50 Tahun 13 16,3 Total 80 100 Sumber: FC.36 Universitas Sumatera Utara Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden pendatang yang baru menetap selama 3-10 tahun di Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar yakni 28 orang 35 responden, sedangkan 13 orang 16,3 sudah menetap selama 11- 20 tahun, 14 orang 17,5 menetap selama 21-30 tahun, 12 orang menetap selama 31-40 tahun dan 13 orang menetap selama 41-50 tahun di Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar. Umumnya masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar adalah pendatang yang ingin bekerja sebagai upahan, hingga akhirnya berkeluaga dan tinggal di tempat ini.

4.3.2 Implementasi Corporate Social Responsibility CSR

4.3.2.1 Engagement

Engagement merupakan pendekatan awal atau sosialisasi yang dilakukan oleh PT. Tirta Sibayakindo kepada masyarakat agar terjalin komunikasi dan relasi yang baik. Adapun sosialisasi yang dilaksanakan oleh PT. Tirta Sibayakindo melalui musyawarah kelompok dan juga melalui komunikasi non formal dengan bantuan panitia yang sudah dibentuk.

1. Pendekatan Formal

Pendekatan formal yang dilaksanakan oleh PT. Tirta Sibayakindo dalam menyampaikan informasi mengenai pelaksanaan CSR adalah musyawarah yang menghadirkan tiga pihak, yakni masyarakat, pemerintah setempat dan PT. Tirta Sibayakindo. Berikut gambaran pelaksanaan sosialisasi secara formal. Tabel 4.7 Proses Sosialisasi Informasi CSR Respon Frekuensi Persen Sangat Baik 2 2,5 Baik 78 97,5 Kurang Baik Tidak Baik Total 80 100 Sumber: P.1FC.3 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 80 orang responden, sebagian besar responden menyatakan bahwa sosialisasi informasi CSR “penyediaan akses sarana air bersih” melalui musyawarah kelompok terlaksana dengan baik yakni 78 orang atau 97,5, sedangkan 2 orang atau 2,5 menyatakan bahwa sosialisasi Universitas Sumatera Utara informasi CSR “penyediaan akses sarana air bersih” melalui musyawarah kelompok terlaksana dengan sangat baik. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses sosialisasi implementasi CSR PT. Tirta Sibayakindo melalui musyawarah kelompok kepada masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar adalah baik. Hal ini dianggap baik karena PT. Tirta Sibayakindo menghadirkan praktisi yang ahli di bidang penyaluran air bersih sehingga masyarakat menanggapi baik maksud PT. Tirta Sibayakindo dan menyatakan kesepakatan mereka untuk memasukkan air bersih tersebut ke rumah mereka. Tabel 4.8 Kemampuan Menanggapi Pertanyaan Respon Frekuensi Persen Sangat Baik 2 2,5 Baik 78 97,5 Kurang Baik Tidak Baik Total 80 100 Sumber: P.2FC.4 Berdasarkan tabel di atas, diketahui dari 80 responden, sebagian besar responden menilai bahwa kemampuan PT. Tirta Sibayakindo menjawab pertanyaan pada saat musyawarah adalah baik yakni 78 orang atau 97,5, sedangkan 2 orang atau 2,5 responden menilai bahwa kemampuan PT. Tirta Sibayakindo menjawab pertanyaan pada saat musyawarah adalah sangat baik. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan PT. Tirta Sibayakindo dalam menanggapi pertanyaaan dari masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar mengenai implementasi CSR adalah baik. Hal ini dikarenakan Kemampuan PT. Tirta Sibayakindo dalam memahami pertanyaan dan pendapat masyarakat yang kemudian semakin diperkuat dengan jawaban yang diberikan oleh praktisi hadir, sehingga setiap pertanyaan dijawab dengan baik sesuai dengan harapan masyarakat.

2. Pendekatan Informal

Pendekatan informalnon formal merupakan upaya reinforcment penegasan kembali dalam proses penyebarluasan informasi CSR. Setelah sosialisasi melalui musyawarah kelompok, penyebarluasan informasi dimaksimalkan kembali Universitas Sumatera Utara dengan komunikasi perorangan. Hal ini dilaksanakan karena padatnya aktivitas masyarakat, sehingga terdapat beberapa warga yang tidak hadir dalam musyawarah kelompok dan komunikasi perorangan menjadi alternatif agar pelaksanaan CSR dilaksanakan secara transparan dan mendapat dukungan warga. Tabel 4.9 Sosialisasi Informasi Melalui Komunikasi Perorangan Respon Frekuensi Persen Sangat Baik 2 2,5 Baik 78 97,5 Kurang Baik Tidak Baik Total 80 100 Sumber: P.3FC.5 Berdasarkan tabel di atas, diketahui dari 80 responden, mayoritas menyatakan bahwa penyampaian informasi pelaksanaan CSR melalui komunikasi perorangan dilaksanakan dengan baik yakni 78 orang atau 97,5, sedangkan 2 orang atau 2,5 menyatakan bahwa penyampaian informasi pelaksanaan CSR melalui komunikasi perorangan dilaksanakan dengan sangat baik. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penyampaian informasi implementasi CSR PT. Tirta Sibayakindo komunikasi perorangan dengan masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar adalah baik. Hal ini karena masyarakat melihat keseriusan PT. Tirta Sibayakindo dan juga panitia yang sudah dibentuk dengan selalu menyampaikan informasi pelaksanaan CSR setiap kali mereka bertemu dengan warga desa. Tabel 4.10 Penyambutan yang Dilakukan oleh PT. Tirta Sibayakindo Respon Frekuensi Persen Sangat Baik 6 7,5 Baik 74 92,5 Kurang Baik Tidak Baik Total 80 100 Sumber: P.4FC.6 Berdasarkan tabel di atas, diketahui dari 80 responden, mayoritas merasa bahwa penyambutan yang dilakukan oleh PT. Tirta Sibayakindo selama sosialisasi CSR “penyediaan akses sarana air bersih”sudah tergolong baik yakni 74 orang Universitas Sumatera Utara atau 92,5 dan 6 orang atau 7,5 merasa bahwa penyambutan yang dilakukan oleh PT. Tirta Sibayakindo selama sosialisasi CSR “penyediaan akses sarana air bersih”sudah tergolong sangat baik. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tanggapan masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar mengenai penyambutan yang dilakukan oleh PT. Tirta Sibayakindo selama pelaksanaan implementasi CSR adalah baik. Masyarakat menilai bahwa keramahan koordinator CSR dalam mengajak dan menyapa masyarakat sambil menyampaikan kegiatan CSR yang dilaksanakan di desa mereka sangat intens dan terkesan tulus.

4.3.2.2 Assesment

Assesment merupakan proses identifikasi masalah dan kebutuhan warga yang dilakukan oleh PT. Tirta Sibayakindo sebagai dasar mereka dalam merumuskan implementasi CSR mereka. Dalam penelitian ini, identifikasi masalah tersebut dilihat melalui kesesuaian implementasi CSR dengan kebutuhan masyarakat dan dengan standar normatif hak sosial masyarakat. 1. Need-based Approach Program CSR pada setiap perusahaan terntunya berbeda dengan perusahaan lainnya karena disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan penerima CSR tersebut. Hal ini diupayakan agar pelaksanaan CSR dapat menumbuhkan dukungan dari penerima sehingga bersedia terlibat di dalamnya. Berikut kesesuaian implementasi CSR PT. Tirta Sibayakindo dengan kebutuhan masyarakat. Tabel 4.11 Kesesuaian dengan Kebutuhan Responden Respon Frekuensi Persen Sangat Sesuai 25 31,3 Sesuai 55 68,8 Kurang Sesuai Tidak Sesuai Total 80 100 Sumber: P.5FC.7 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden, mayoritas memandang pengadaan akses sarana air bersih sesuai dengan kebutuhan mereka yakni 55 orang atau 68,8, dan 25 orang atau 31,3 menyatakan pengadaan akses sarana Universitas Sumatera Utara air bersih sesuai dengan kebutuhan mereka sangat sesuai dengan kebutuhan mereka. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan CSR berupa penyediaan akses sarana air bersih dari PT. Tirta Sibayakindo sesuai dengan kebutuhan masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar. hal ini karena sebelum mendapatkan penyediaan akses sarana air bersih dari PT. Tirta Sibayakindo, masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar melakukan kegiatan mandi dan mencuci di sungai dan ada juga yang pergi ke tapian atau pancuran yang lokasinya jauh dari rumah. Dengan adanya penyediaan akses sarana air bersih, masyarakat tidak perlu jauh pergi ke tapian atau sungai saat hendak mandi dan mencuci sehingga mereka sangat terbantu.

2. Right-based Approach

Undang-undang No 47 tahun 2007 pasal 74, kemudian ditindaklanjuti pada Peraturan Pemerintah No 47 tahun 2012 pasal 2 pada mengharuskan setiap Perseroan Terbatas memperhatikan masyarakat sekitar. Berikut pandangan masyarakat terhadap kepatuhan PT. Tirta Sibayakindo dalam memenuhi peraturan tersebut. Tabel 4.12 Kesesuaian dengan Standar Normatif Hak Sosial Masyarakat Respon Frekuensi Persen Sangat sesuai dengan standard normatif hak sosial masyarakat 8 10,0 Sesuai dengan standard normatif hak sosial masyarakat 72 90,0 Kurang sesuai dengan standard normatif hak sosial masyarakat Tidak sesuai dengan standard normatif hak sosial masyarakat Total 80 100 Sumber: P.6FC.8 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden, mayoritas menganggap PT. Tirta Sibayakindo sudah bertindak sesuai dengan peraturan dan undang- undang berupa standar normatif hak sosial masyarakat yakni 72 orang atau 90 sementara 8 orang atau 10,0 menyatakan bahwa PT. Tirta Sibayakindo sudah bertindak sangat sesuai dengan peraturan dan undang-undang berupa standar normatif hak sosial masyarakat. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar menilai bahwa PT. Tirta Sibayakindo sudah mematuhi UU dan Peraturan yang mengatur standard normatif hak sosial masyarakat. Hal ini dinyatakan karenamasyarakat merasa bahwa PT. Tirta Sibayakindo memperhatikan hak sosial masyarakat melalui pelaksanaan CSR yang intens dan beraneka ragam. Karena selain memberikan penyediaan akses sarana air bersih, PT. Tirta Sibayakindo juga memberikan bibit alpukat, bibit durian, bibit kopi, penghijauan, pengobatan gratis, ternak kambing, ternak ayam, membantu pembangunan mesjid, gereja, jamburlosmen, juga memberikan pelatihan keterampilan, kontribusi masing-masing 6 juta setiap bulannya kepada Desa Doulu Dalam dan Doulu Pasar dan juga memberikan kontribusi kepada sekolah dasar yang terdapat di Doulu Dalam dengan memberikan hadiah bagi yang mendapatkan juara 3 besar dan memberikan seragam olahraga.

4.3.2.3 Plan of Action

Plan of action merupakan proses merumuskan rencana aksi secara praktis dan dalam pelaksanaannya PT. Tirta Sibayakindo memperhatikan kesesuaian rencana aksi dengan misi perusahaan dan prinsip pembangunan berkelanjutan.

1. Kesesuaian dengan Misi Perusahaan

Selain memperhatikan karakteristik dan kebutuhan responden, pelaksanaan CSR hendaknya disesuaikan juga dengan misi dan nilai yang dianut oleh perusahaan. Hal ini dilaksanakan demi kemaksimalan pelaksanaan CSR dalam membantu masyarakat dan juga membantu perusahaan. Berikut pandangan masyarakat terhadap kesesuaian pelaksanaan CSR dengan nilai yang dianut yakni mengembangkan inisiatif yang memperhatikan perlindungan sumber daya alam dan lingkungan. Tabel 4.13 Kesesuaian dengan Misi Perusahaan Respon Frekuensi Persen Sangat Sesuai 5 6,3 Sesuai 75 93,8 Kurang Sesuai Tidak Sesuai Total 80 100 Sumber: P.7FC.9 Universitas Sumatera Utara Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden mayoritas memandang pelaksanaan CSR PT. Tirta Sibayakindo sudah sesuai dengan nilai yang di anut dalam memperhatikan lingkungan dan sumber daya alam, yakni 75 orang atau 93,8 dan 5 orang atau 6,3 menyatakan bahwa pelaksanaan CSR PT. Tirta Sibayakindo sudah sangat sesuai dengan nilai yang di anut dalam memperhatikan lingkungan dan sumber daya alam. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar memandang pelaksanaan CSR PT. Tirta Sibayakindo sesuai dengan nilai yang dianut dalam memperhatikan lingkungan dan sumber daya alam. Misalnya program penghijauan yang dilakukan oleh PT. Tirta Sibayakindo dengan membagikan bibit pohon untuk di tanam bagi masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar. Selain itu, sebulan sekali karyawan PT. Tirta Sibayakindo berswadaya dengan masyarakat sekitar membersihkan lingkungan tempat tinggal mereka, termasuk membersihkan aliran sungai dan parit di sekitar pemukiman.

2. Kesesuaian dengan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Pelaksanaan CSR kini diarahkan pada pembangunan yang berkelanjutan sustainable development dimana pencapaian kebutuhan generasi saat ini dilaksanakan tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang. Demikian juga dengan PT. Tirta Sibayakindo yang ditandai dengan berubahnya nama departemen CSR menjadi Departemen SD sustainable development. Berikut pandangan masyarakat terhadap kesesuaian implementasi CSR PT. Tirta Sibayakindo dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Tabel 4.14 Kesesuaian dengan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan Respon Frekuensi Persen Sangat Sesuai 5 6,3 Sesuai 75 93,8 Kurang Sesuai Tidak Sesuai Total 80 100 Sumber: P.8FC.10 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden, mayoritas menyatakan pelaksanaan CSR PT. Tirta Sibayakindo sudah sesuai dengan prinsip Universitas Sumatera Utara pembangunan berkelanjutan, yakni 75 orang atau 93,8 dan 5 orang atau 6,3 menyatakan pelaksanaan CSR PT. Tirta Sibayakindo sudah sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar menilai pelaksanaan CSR PT. Tirta Sibayakindo sudah sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan dan pergantian nama Departemen CSR menjadi Departemen Sustainable Development sesuai dengan pelaksanaan di lapangan. Hal ini karena masyarakat menilai bahwa pemberian bibit pohon, bibit kopi, dan bibit lainnya untuk ditanam oleh masyarakat merupakan upaya melestarikan lingkungan, menguntungkan masyarakat sekaligus menjaga kandungan air dalam tanah sebagai sumber utama bahan produksi PT. Tirta Sibayakindo sehingga kandungan air senantiasa terjaga tanpa mengorbankan kebutuhan air masa yang akan datang.

4.3.2.4 Action and Facilitation

Action and facilitation merupakan penerapan kegiatan CSR yang telah disepakati. dalam penyediaan akses sarana air bersih, PT. Tirta Sibayakindo bekerja sama dengan LSM, panitia dan juga warga. Dalam penelitian ini, keterlibatan perusahaan dan swadaya masyarakat dalam pelaksanaan CSR menjadi poin penting karena keduanya berperan aktif dalam menumbuhkan kerja sama.

1. Keterlibatan Perusahaan

Bukti keseriusan perusahaan dalam mewujudkan tanggung jawab sosialnya adalah terlibat langsung dalam mengawasi, mendampingi dan melakukan pelatihan agar pelaksanaan CSR berjalan dengan baik. Berikut pandangan masyarakat terhadap keterlibatan PT. Tirta Sibayakindo dalam pelaksanaan CSR. Tabel 4.15 Keterlibatan Perusahaan dalam Melakukan Pelatihan Respon Frekuensi Persen Sangat Aktif 3 3,8 Aktif 77 96,3 Kurang Aktif Tidak Aktif Total 80 100 Sumber: P.9FC.11 Universitas Sumatera Utara Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden, mayoritas memandang PT. Tirta Sibayakindo aktif dalam mendampingi, mengawasi dan melakukan pelatihan yakni 77 orang atau 96,3 sementara 3 orang atau 3,8 menyatakan bahwa PT. Tirta Sibayakindo sangat aktif dalam mendampingi, mengawasi dan melakukan pelatihan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa PT. Tirta Sibayakindo aktif dalam mendampingi, mengawasi dan melakukan pelatihan pelaksanaan implementasi CSR penyediaan akses sarana air bersih di Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar. Hal ini karena masyarakat melihat PT. Tirta Sibayakindo terus memantau perkembangan pemipaan air bersih tersebut. Sementara kegiatan CSR lainnya seperti pembibitan kopi, kebersihan lingkungan dan penghijauan langsung dipandu dan dilatih oleh pihak yang kompeten di bidangnya tanpa terlepas dari pantauan dan dampingan perusahaan. Sesungguhnya pelaksanaan penyediaan akses sarana air bersih di Desa Doulu Dalam dan Doulu Pasar didanai seluruhnya oleh PT. Tirta Sibayakindo, namun dalam pengerjaannya PT. Tirta Sibayakindo menghunjuk salah satu LSM sebagai mitra kerja. Berikut pandangan masyarakat terhadap pendanaan penuh yang dilaksanakan oleh PT. Tirta Sibayakindo. Tabel 4.16 Tanggapan Responden terhadap Pelaksanaan CSR Secara Mandiri Respon Frekuensi Persen Sangat Setuju 3 3,8 Setuju 77 96,3 Kurang Setuju Tidak Setuju Total 80 100 Sumber: P.10FC.12 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 orang responden 77 orang atau 96,3 menyatakan setuju jika PT. Tirta Sibayakindo mendanai seluruhnya pembuatan sarana air bersih ke rumah warga dan 3 orang atau 3,8 menyatakan sangat setuju jika PT. Tirta Sibayakindo mendanai seluruhnya pembuatan sarana air bersih ke rumah warga. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar setuju jika PT. Tirta Sibayakindo melaksanakan Universitas Sumatera Utara kegiatan CSR secara mandiri. Hal ini dikarenakan kepercayaan masyarakat atas kemajuan yang dicapai oleh PT. Tirta Sibayakindo mampu meraup keuntungan yang cukup besar, sehingga perlu memberi perhatian pada masyarakat. Di sisi lain, kebanyakan warga merasa bahwa kontribusi PT. Tirta Sibayakindo masih belum maksimal. Itu sebabnya masyarakat menyarankan agar kontribusi PT. Tirta Sibayakindo dimaksimalkan.

2. Pemberdayaan Masyarakat

PT. Tirta Sibayakindo meminta kesediaan warga untuk turut serta dalam pelaksanaan penyediaan akses sarana air bersih, namun kesibukan warga membuat PT. Tirta Sibayakindo mengerjakan sendiri pelaksanaan CSR ini namun tetap mengajak warga yang tidak bekerja. Berikut data keterlibatan responden dalam seluruh kegiatan CSR yang dilaksanakan oleh PT. Tirta Sibayakindo. Tabel 4.17 Keterlibatan Masyarakat dalam Pelaksanaan CSR Respon Frekuensi Persen Sangat Terlibat 4 5,0 Terlibat 76 95,0 Kurang Terlibat Tidak Terlibat Total 80 100 Sumber: P.11FC.13 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden, mayoritas menyatakan bahwa mereka terlibat dalam pelaksanaan CSR yakni 76 orang atau 95,0 dan 4 orang atau 5,0 menyatakan sangat terlibat dalam pelaksanaan CSR. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar terlibat dalam setiap kegiatan CSR yang dilaksanakan oleh PT. Tirta Sibayakindo. Namun keterlibatan masyarakat dalam hal ini mencakup seluruh kegiatan CSR seperti pengobatan gratis, pembibitan kopi, penghijauan maupun pelaksanaan kebersihan di tempat tinggal mereka. Masyarakat terlibat keterlibatan karena menilai pelaksanaan CSR sesuai dengan kebutuhan mereka. Universitas Sumatera Utara

4.3.2.5 Evaluation and Termination or Reformation

Evaluation and termination or reformation merupakan penilaian sejauh mana keberhasilan pelaksanaan CSR di lapangan. Apakah kegiatan sejenis perlu dilakukan atau diberhentikan saja. Penelitian ini menilai keberhasilan pelaksanaan CSR PT. Tirta Sibayakindo sebelum dilaksanakan kegiatan CSR, pada saat dilaksanakan kegiatan CSR dan setelah dilaksanakan kegiatan CSR. Selain itu follow up terhadap kegiatan CSR perlu diperhatikan dan memperhatikan apakah kegiatan tersebut dihentikan dan dilanjutkan dengan kegiatan baru atau kegiatan lama tetap dilanjutkan.

1. Sebelum Pelaksanaan CSR

Keberhasilan kegiatan CSR dimulai sejak perencanaan, untuk itu pelaksana CSR hendaknya mampu menciptakan kesepakatan. Dengan adanya kesepakatan, dukungan akan datang dari penerima CSR tersebut. Berikut pandangan masyarakat terhadap kesesuaian kesepakatan dengan pelaksanaa kegiatan CSR yang dilaksanakan oleh PT. Tirta Sibayakindo. Tabel 4.18 Kesesuaian Kesepakatan dengan Pelaksanaan CSR Respon Frekuensi Persen Sangat Sesuai 3 3,8 Sesuai 77 96,3 Kurang Sesuai Tidak Sesuai Total 80 100 Sumber: P.12FC.14 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden, mayoritas memandang konsistensi PT. Tirta Sibayakindo dalam menepati kesepakatan yang sudah diputuskan pada saat musyawarah sesuai dengan pelaksanaan CSR yakni 77 orang atau 96,3 dan 3 orang atau 3,8 menyatakan bahwa konsistensi PT. Tirta Sibayakindo dalam menepati kesepakatan yang sudah diputuskan pada saat musyawarah sangat sesuai dengan pelaksanaan CSR. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan CSR PT. Tirta Sibayakindo sesuai dengan kesepakatan yang sudah diputuskan dengan masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar pada saat musyawarah kelompok. Adapun kesepakatan sebelum melaksanakan akses penyediaan air Universitas Sumatera Utara bersih adalah keluarga yang mendaftar pemasangan pipa ke rumah mereka membayar kontribusi Rp 15.000,00 dan jikalau tidak mendaftar saat itu dan sewaktu-waktu ingin memasang pipa air ke rumah mereka, akan dikenakan biaya Rp 300.000,00 dan kesepakatan ini sudah ditepati.

2. Pada saat Pelaksanaan CSR

Perencanaan CSR yang baik akan semakin baik jika pelaksanannya sesuai dengan rencana yang sudah dibuat sebelumnya. Berikut kesesuaian pelaksanaan CSR dengan harapan masyarakat. Tabel 4.19 Kesesuaian Pelaksanaan CSR dengan Harapan Masyarakat Respon Frekuensi Persen Sangat Sesuai 3 3,8 Sesuai 76 95,0 Kurang Sesuai 1 1,3 Tidak Sesuai Total 80 100 Sumber: P.13FC.15 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden, mayoritas menyatakan pelaksanaan CSR sudah sesuai dengan harapan masyarakat yakni 76 orang atau 95,0 dan 3 orang atau 3,8 menyatakan bahwa pelaksanaan CSR sudah sangat sesuai dengan harapan masyarakat. Sementara terdapat 1 orang atau 1,3 menyatakan bahwa pelaksanaan CSR kurang sesuai dengan harapan masyarakat. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan CSR PT. Tirta Sibayakindo sesuai dengan harapan masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar. Hal ini dikarenakan terdapat kesesuaian antara kesepakatan dengan pelaksanaan dan setiap kali responden menghadapi masalah terkait bantuan yang diterima, PT. Tirta Sibayakindo segera melakukan cross check dan membantu menyelesaikan masalah yang terjadi. Sementara 1 orang yang menyatakan bahwa pelaksanaan CSR kurang sesuai dengan harapan masyarakat karena pelaksanaan CSR kurang memberi dampak dan terkesan tanggung. Misalnya memberi ternak kambing hanya 20 ekor sehingga memunculkan pertikaian pada masyarakat. Contoh lain PT. Tirta Sibayakindo memberi ternak ayam dalam kondisi belum bisa lepas dari induknya sehingga ayam mati dan bantuan ini tidak berjalan dengan baik. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.20 Kesesuaian Kualitas dan Ketepatan Waktu Respon Frekuensi Persen Sangat Sesuai 4 5,0 Sesuai 75 93,8 Kurang Sesuai 1 1,3 Tidak Sesuai Total 80 100 Sumber: P.14FC.16 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden, mayoritas menyatakan kualitas bantuan dan ketepatan waktu pelaksanaan CSR sesuai dengan harapan masyarakat yakni 75 orang atau 93,8 dan 4 orang atau 5,0 menyatakan kualitas bantuan dan ketepatan waktu pelaksanaan CSR sudah sangat sesuai dengan harapan masyarakat. Sementara terdapat 1 orang 1,3 responden menyatakan bahwa kualitas dan ketepatan waktu pelaksanaan CSR masih kurang sesuai dengan harapan masyarakat. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas bantuan dan ketepatan waktu pelaksanaan CSR PT. Tirta Sibayakindo sesuai dengan harapan masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar. Pilihan ini didasari oleh lancarnya saluran air ke rumah warga. Jika air ‘macet’, PT. Tirta Sibayakindo akan melakukan cross check dan memperhatikan jalannya air. Untuk masalah waktu, masyarakat menilai pelaksanaan CSR sudah tepat pada saat masyarakat membutuhkan khususnya penyediaan akses sarana air bersih yakni sebelum saat masyarakat mulai mengeluhkan jauhnya sumber air dengan rumah mereka dan minimnya sumber air yang higienis. Sementara 1 orang yang menyatakan bahwa kualitas dan ketepatan waktu pelaksanaan CSR masih kurang sesuai dengan harapan masyarakat menganggap bahwa kontribusi PT. Tirta Sibayakindo terhadap masyarakat masih jauh dari yang semestinya mengingat keuntungan yang besar.

3. Setelah Pelaksanaan CSR

Seluruh proses pelaksanaan CSR akan terbukti kualitasnya setelah selesai dilaksanakan. Berikut pandangan responden terhadap kualitas pelaksanaan CSR yang telah mereka terima. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.21 Keberhasilan Pelaksanaan CSR Respon Frekuensi Persen Sangat Berhasil 5 6,3 Berhasil 75 93,8 Kurang Berhasil Tidak Berhasil Total 80 100 Sumber: P.15FC.17 Tabel di atas menunjukkan dari 80 responden, mayoritas menyatakan bahwa pelaksanaan CSR PT. Tirta Sibayakindo berhasil yakni 75 orang atau 93,8, dan 5 orang atau 6,3 menyatakan pelaksanaan CSR PT. Tirta Sibayakindo sangat berhasil. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar secara memandang pelaksanaan CSR PT.Tirta Sibayakindo berhasil. Masyarakat menilai bahwa sejak sosialisasi informasi, masyarakat dilibatkan dalam musyawarah, selama pelaksanaan PT. Tirta Sibayakindo aktif dalam mendampingi, mengawasi dan mampu menarik perhatian warga agar bersedia menerima bantuan hingga air sampai kerumah warga dan berjalan dengan lancar. Ketika jalannya air mengalami gangguan, PT. Tirta Sibayakindo sigap menanggapi dan memeriksa ke sumber air dan mengupayakan kelancarannya. Itulah sebabnya masyarakat menilai bahwa pelaksanaan CSR berhasil. Pelaksanaan CSR memang selalu mendapatkan tanggapan yang baik dari orang yang mendapatkannya, namun tidak jarang memunculkan kecemburuan dan pertentangan. Berikut tanggapan responden jika PT. Tirta Sibayakindo melaksanakan CSR selanjutnya. Tabel 4.22 Tanggapan Responden terhadap Kelanjutan CSR Respon Frekuensi Persen Sangat Setuju 5 6,3 Setuju 75 93,8 Kurang Setuju Tidak Setuju Total 80 100 Sumber: P.16FC.18 Universitas Sumatera Utara Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden, 75 orang atau 93,8 setuju jika PT. Tirta Sibayakindo merumuskan kembali implementasi CSR dan 5 orang atau 6,3 menyatakan sangat setuju jika PT. Tirta Sibayakindo merumuskan kembali implementasi CSR. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar setuju PT. Tirta Sibayakindo merumuskan implementasi CSR yang baru. Adapun implementasi CSR yang hingga kini masih diikuti oleh warga adalah penghijauan, pelatihan menjahit, pelatihan memasak, penanaman bibit, pemeliharaan ternak dan sebagainya. Namun demikian masyarakat tetap menginginkan dan menunggu CSR baru yang akan dilaksanakan PT. Tirta Sibayakindo kedepannya karena pelaksanaannya membantu mereka dalam meningatkan kemampuan perekonomian. Salah satu alasan responden ingin mengikuti kegiatan CSR dari PT. Tirta Sibayakindo adalah kepedulian PT. Tirta Sibayakindo untuk melaksanakan follow up sehingga terkesan sangat memperhatikan. Berikut tanggapan responden terhadap kuantitas PT. Tirta Sibayakindo dalam melakukan follow up. Tabel 4.23 Follow Up yang Dilakukan Respon Frekuensi Persen Sangat Sering 2 2,5 Sering 71 88,8 Kurang Sering 7 8,8 Tidak Sering Total 80 100 Sumber: P.17FC.19 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden, mayoritas menyatakan bahwa PT. Tirta Sibayakindo sering melaksanakan follow up terhadap CSR “penyediaan akses sarana air bersih” yang diberikan yakni 71 orang atau 88,8 dan 2 orang atau 2,5 menyatakan bahwa PT. Tirta Sibayakindo sangat sering melaksanakan follow up. Namun terdapat 7 orang atau 8,8 menyatakan bahwa PT. Tirta Sibayakindo kurang sering melaksanakan follow up terhadap CSR “penyediaan akses sarana air bersih” yang diberikan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa PT. Tirta Sibayakindo sering melaksanakan follow up terhadap CSR “penyediaan akses sarana air Universitas Sumatera Utara bersih” yang diberikan kepada masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar. masyarakat menyaksikan bahwa perwakilan PT. Tirta Sibayakindo selalu melakukan pengecekan secara berkala dan melakukan pemeriksaan sewaktu- waktu jika air tidak berjalan lancar. Sementara 7 orang yang menyatakan bahwa PT. Tirta Sibayakindo kurang sering melaksanakan follow up terhadap CSR “penyediaan akses sarana air bersih” yang diberikan karena mereka melihat kurang lancarnya air sampai ke rumah warga dimana air pada beberapa rumah berjalan lancar, sementara di rumah yang lain tidak berjalan. Pelaksanaan CSR “penyediaan akses sarana air bersih” sedikit banyak menumbuhkan sense of belonging yakni bentuk rasa memiliki atas manfaat yang dirasakan kemudian diwujudkan dalam bentuk kepedulian terhadap kegiatan CSR yang dilaksanakan oleh PT. Tirta Sibayakindo berhubungan dengan masyarakat. Berikut kepedulian responden terhadap CSR yang sudah mereka dapatkan. Tabel 4.24 Kepedulian Responden terhadap Kegiatan CSR Respon Frekuensi Persen Sangat Peduli 2 2,5 Peduli 78 97,5 Kurang Peduli Tidak Peduli Total 80 100 Sumber: P.18FC.20 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden, mayoritas peduli terhadap kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh PT. Tirta Sibayakindo yakni 78 orang atau 97,5 dan 2 orang atau 2,5 menyatakan sangat peduli terhadap kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh PT. Tirta Sibayakindo. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan CSR PT. Tirta Sibayakindo mampu menumbuhkan rasa sense of belonging masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar memiliki terhadap kegiatan sosial yang dilaksanakan. Masyarakat mengatakan bahwa melalui pelaksanaan CSR mereka semakin mengenal, semakin tertarik dan merasa dekat dengan PT. Tirta Sibayakindo. Universitas Sumatera Utara Selain sense of belonging, hendaknya kegiatan CSR menumbuhkan rasa sense of responsibility yakni bentuk rasa tanggung jawab untuk memelihara implementasi CSR yang mereka dapatkan dan miliki. Berikut wujud sense of responsibility responden terhadap implementasi CSR yang mereka terima. Tabel 4.25 Kuantitas Responden Memperhatikan Bantuan yang Sudah Diperoleh Respon Frekuensi Persen Sangat Sering Sering 80 100 Kurang Sering Tidak Sering Total 80 100 Sumber: P.19FC.21 Seluruh responden yakni 80 orang atau 100 meyatakan bahwa mereka sering memeriksa pemipaan air yang mereka terima. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa seluruh masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar memiliki rasa sense of responsibility terhadap implementasi CSR yang telah mereka terima. Masyarakat menunjukkan tanggung jawab mereka dengan turut serta melakukan swadaya pemipaan air ke rumah-rumah, bekerja sama dalam menjaga kebersihan lingkungan, merawat ternak yang diberikan dan memelihara bibit yang diberikan. Mereka sepakat hal yang wajar jika responden memperhatikan CSR yang sudah diperoleh, karena mereka hanya meneruskan apa yang sudah dimulai oleh PT. Tirta Sibayakindo. 4.3.3 Citra Perusahaan 4.3.3.1 Dynamic Dynamic merupakan antusiasme perusahaan dalam mengembangkan dan meluaskan jaringan bisnisnya. Komitmen ini dilihat melalui kemampuan perusahaan membentuk ciri khas, menarik perhatian, aktif dan fokus pada tujuan.

1. Pioneer

Pioneer pelopor merupakan kemampuan sebuah perusahaan berupaya mendahului pihak-pihak lain dalam memunculkan sesuatu yang baru. Misalnya dalam merumuskan kegiatan CSR yang diberikan kepada publiknya dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.26 Pioneering Respon Frekuensi Persen Sangat Setuju 11 13,8 Setuju 69 86,3 Kurang Setuju Tidak Setuju Total 80 100 Sumber: P.20FC.22 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden, mayoritas setuju jika PT. Tirta Sibayakindo disebut sebagai pelopor yakni 69 orang atau 86,3 setuju dan 11 orang atau 13,8 sangat setuju jika PT. Tirta Sibayakindo disebut sebagai pelopor. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar setuju PT. Tirta Sibayakindo disebut sebagai pelopor. Hal ini didasarkan pada kemampuan PT. Tirta Sibayakindo dalam merumuskan implementasi CSR yang tidak pernah dilaksanakan oleh perusahaan yang berada di daerah mereka. Di sisi lain, produk Aqua dikenal terdepan dengan kualitas yang tidak tergantikan jika dibandingkan dengan produk AMDK lainnya,. Itulah sebabnya masyarakat menyebutkan PT. Tirta Sibayakindo pantas disebut sebagai pelopor.

2. Attention-Getting

Attention-getting merupakan kemampuan sebuah perusahaan dalam menimbulkan minat publik agar memperhatikannya, baik melalui implementasi CSR yang provokatif, produk, maupun sikap perusahaan. Tabel 4.27 Attention-Getting Respon Frekuensi Persen Sangat Tertarik 4 5,0 Tertarik 76 95,0 Kurang Tertarik Tidak Tertarik Total 80 100 Sumber: P.21FC.23 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden, kebanyakan tertarik ingin mengetahui lebih banyak tentang PT. Tirta Sibayakindo, yakni 76 orang Universitas Sumatera Utara atau 95 dan 4 orang atau 5,0 menyatakan sangat tertarik ingin mengetahui lebih banyak tentang PT. Tirta Sibayakindo. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar tertarik ingin mengetahui lebih jauh segala sesuatu tentang PT. Tirta Sibayakindo. Masyarakat ingin mengetahui proses produksi karena kualitas air mineral dalam kemasan ‘Aqua’ yang diakui terbaik. Selain itu, sebagai perusahaan besar dengan manajemen yang baik juga mendapat sorotan utama dari masyarakat, sehingga memunculkan ketertarikan mereka ingin mengetahui dan mengenal PT. Tirta Sibayakindo lebih jauh lagi.

3. Active

Active menunjukkan keaktifan sebuah perusahaan dalam menjalankan usahanya. Berikut tanggapan responden terhadap keaktifan PT. Titra Sibayakindo. Tabel 4.28 Active Respon Frekuensi Persen Sangat Rutin 17 78,8 Rutin 63 21,3 Kurang Rutin Tidak Rutin Total 80 100 Sumber: P.22FC.24 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden mayoritas menilai bahwa PT. Tirta Sibayakindo rutin dalam menjalankan usahanya yakni 63 orang atau 21,3 dan 17 orang 78,8 sangat rutin dalam menjalankan usahanya. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar memandang PT. Tirta Sibayakindo sebagai perusahaan yang aktif dalam menjalankan usahanya. Sedikit banyak masyarakat mengetahui dengan pasti bahwa PT. Tirta Sibayakindo menjalan proses produksi 24 jam dalam sehari dalam upaya mereka memenuhi permintaan dari pasar bahkan masyarakat mengemukakan bahwa proses produksi kalah jika dibandingkan dengan permintaan pasar. Dalam kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat, karyawan dan manajemen PT. Tirta Sibayakindo dikenal aktif menghadiri berbagai kegiatan seperti pada acara adat, kegiatan keagamaan natal, buka puasa bersama dan berbagai kegiatan lainnya. Universitas Sumatera Utara

4. Goal-oriented

Goal oriented menunjukkan kesungguh-sungguhan sebuah perusahaan dalam mencapai hasil yang maksimal. Berikut pandangan responden terhadap kesungguh-sungguhan PT. Tirta Sibayakindo. Tabel 4.29 Goal Oriented Respon Frekuensi Persen Sangat Sungguh-sungguh 15 18,8 Sungguh-sungguh 65 81,3 Kurang Sungguh-sungguh Tidak Sungguh-sungguh Total 80 100 Sumber: P.23FC.25 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 orang responden, mayoritas menilai bahwa PT. Tirta Sibayakindo sungguh-sungguh dalam upayanya mencapai hasil yang maksimal yakni 65 orang atau 81,3 dan 15 orang atau 18,8 menyatakan bahwa PT. Tirta Sibayakindo sangat sungguh-sungguh dalam upayanya mencapai hasil yang maksimal. Berdasarkan tabel tersebut, dapat disimpulkan masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar menilai PT. Tirta Sibayakindo sungguh-sungguh dalam upayanya mencapai hasil yang maksimal. Kemajuan yang dialami oleh PT. Tirta Sibayakindo merupakan salah satu bukti kesungguh-sungguhan PT. Tirta Sibayakindo dalam mencapai hasil yang maksimal. Masyarakat juga mengetahui bahwa PT. Tirta Sibayakindo akan kembali membuka cabang baru di daerah Langkat. Hal yang paling dirasakan oleh masyarakat adalah kesungguh- sungguhan PT. Tirta Sibayakindo dalam menjalankan implementasi CSR dan komitmen mereka membantu pemberdayaan kemampuan perekonomian warga.

4.3.3.2 Cooperative

Cooperative merupakan kemampuan perusahaan untuk membina komunikasi dua arah secara efektif dan memberi pengertian yang sama terhadap sebuah pesan. Hal ini dapat dibina melalui keramahan manajemen dan karyawan kepada masyarakat sekitar sehingga perusahaan disukai, digemari dan dikenal mampu menyenangkan publiknya. Universitas Sumatera Utara

1. Friendly

Friendly menunjukkan sifat perusahaan yang ramah dan bersahabat dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. Berikut tanggapan responden terhadap hubungan yang terbentuk antara PT. Tirta Sibayakindo dengan responden. Tabel 4.30 Friendly Respon Frekuensi Persen Sangat Baik 5 6,3 Baik 75 93,8 Kurang Baik Tidak Baik Total 80 100 Sumber: P.24FC.26 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden, mayoritas menilai sikap dan keramahan karyawan menciptakan hubungan yang baik antara responden dengan PT. Tirta Sibayakindo yakni 75 orang atau 93,8 dan 5 orang atau 6,3 menyatakan sikap dan keramahan karyawan menciptakan hubungan yang sangat baik antara responden dengan PT. Tirta Sibayakindo. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar menilai sikap karyawan PT. Tirta Sibayakindo ramah sehingga mereka mampu membina hubungan yang baik dengan perusahaan. Karena kebanyakan karyawan PT. Tirta Sibayakindo berdomisili di kedua desa ini, karyawan dekat dan dikenal ramah oleh masyarakat sehingga dapat menciptakan hubungan yang baik antara responden dengan perusahaan.

2. Well-liked

Well-liked menunjukkan kondisi perusahaan yang disukai dan digemari oleh publiknya sebagai akibat pelayanan yang memuaskan. Berikut tanggapan responden terhadap pelayanan PT. Tirta Sibayakindo. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.31 Well-Liked Respon Frekuensi Persen Sangat Puas 3 3,8 Puas 77 96,3 Kurang Puas Tidak Puas Total 80 100 Sumber: P.25FC.27 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden, kebanyakan merasa puas dengan pelayanan PT. Tirta Sibayakindo yakni 77 orang atau 96,3 dan 3 orang atau 3,8 menyatakan sangat puas dengan pelayanan PT. Tirta Sibayakindo. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh PT. Tirta Sibayakindo bagi mereka. masyarakat merasakan kepuasan dan kesungguhan PT. Tirta Sibayakindo saat pelaksanaan CSR karena keaktifan dan keramahan mereka sehingga hal ini menumbuhkan rasa puas, suka dan gemar terhadap PT. Tirta Sibayakindo.

3. Eager to Place

Eager to place menunjukkan upaya PT. Tirta Sibayakindo untuk menyenangkan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. Berikut padangan responden terhadap upaya PT. Tirta Sibayakindo untuk menyenangkan publiknya. Tabel 4.32 Eager to Place Respon Frekuensi Persen Sangat Setuju 3 3,8 Setuju 77 96,3 Kurang Setuju Tidak Setuju Total 80 100 Sumber: P.26FC.28 Tabel di atas menunjukkan mayoritas responden setuju jika dikatakan PT. Tirta Sibayakindo sudah mampu memenuhi harapan masyarakat, yakni 77 orang 96,3 dan 3 orang 3,8 menyatakan sangat setuju. Alasan responden Universitas Sumatera Utara menyatakan PT. Tirta Sibayakindo menyenangkan publiknya karena PT. Tirta Sibayakindo memang sudah memperhatikan dan memberdayakan perekonomian masyarakat dan responden menilai sudah mengutamakan putra daerah saat melakukan perekrutan karyawan. Selain itu, responden menilai bahwa PT. Tirta Sibayakindo sangat memperhatikan kesejahteraan karyawannya juga berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggannya. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar setuju apabila PT. Tirta Sibayakindo dinilai mampu memenuhi harapan publiknya.

4.3.3.3 Business

Business merupakan kemampuan`perusahaan dalam menghadapi masalah yang dihadapi. Kebijaksanaan, pengalaman, kecerdasan dan kemampuan untuk membujuk orang lain untuk mencapai tujuan, dan organisasi yang teratur dengan baik merupakan poin yang mampu menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi masalah.

1. Wise

Wise menunjukkan pengalaman dan kebijakan perusahaan dalam mengambil keputusan khusunya saat perusahaan sedang menghadapi masalah. Berikut tanggapan responden terhadap PT. Tirta Sibayakindo mengenai pengalamannya. Tabel 4.33 Wise Respon Frekuensi Persen Sangat Berpengalaman dan Bijak 10 12,5 Berpengalaman dan Bijak 70 87,5 Kurang Berpengalaman dan Bijak Tidak Berpengalaman dan Bijak Total 80 100 Sumber: P.27FC.29 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden, 70 orang atau 87,5 menilai bahwa PT. Tirta Sibayakindo berpengalaman dan bijak dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi yakni dan 10 orang 12,5 mengemukakan bahwa PT. Tirta Sibayakindo sangat berpengalaman dan bijak. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar memandang PT. Tirta Sibayakindo sebagai perusahaan yang berpengalaman dan bijak dalam menghadapi masalah. Universitas Sumatera Utara Masyarakat merasa bahwa kualitas air mineral yang tetap menjadi terdepan sekalipun semakin banyak AMDK yang muncul dengan berbagai merek merupakan salah satu bukti bahwa PT. Tirta Sibayakindo merupakan perusahaan yang berpengalaman dan bijak. Masyarakat juga menilai usia 40 tahun merupakan waktu yang cukup matang bagi PT. Tirta Sibayakindo bijak dalam menyelesaikan masalah. Sikap yang dirasakan langsung oleh responden mengenai pengalaman dan kebijakan PT. Tirta Sibayakindo adalah inisiatif dan kesigapan PT. Tirta Sibayakindo saat masyarakat menghadapi masalah, misalnya jika pemipaan air yang disediakan mengalami gangguan, mereka langsung melakukan cross check, masyarakat yang mengalami musibah langsung dibantu baik secara moril maupun materil.

2. Smart

Smart menunjukkan kemampuan perusahaan mengerti dan pandai dalam mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi masyarakat. Berikut tanggapan responden terhadap kekampuan perusahaan dalam mencari solusi untuk masalah yang dihadapi. Tabel 4.34 Smart Respon Frekuensi Persen Sangat Setuju 7 8,8 Setuju 72 90,0 Kurang Setuju 1 1,3 Tidak Setuju Total 80 100 Sumber: P.28FC.30 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden, mayoritas setuju jika PT. Tirta Sibayakindo dianggap mampu menemukan solusi yang tepat untuk masalah yang dihadapi masyarakat yakni 72 orang atau 90 dan 7 orang atau 8,8 sangat setuju jika PT. Tirta Sibayakindo dianggap mampu menemukan solusi yang tepat untuk masalah yang dihadapi masyarakat. Sementara terdapat 1 orang atau 1,3 menyatakan kurang setuju jika PT. Tirta Sibayakindo dianggap mampu menemukan solusi yang tepat untuk masalah yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar setuju apabila PT. Tirta Sibayakindo disebut Universitas Sumatera Utara perusahaan yang mampu menemukan solusi terbaik. Salah satu bentuk inisiatif dan kepandaian PT. Tirta Sibayakindo dalam memberi solusi adalah ketika terjadi banjir yang merusak tanaman masyarakat Desa Doulu Dalam, perusahaan membangun tanggul dan memberi bantuan dana bagi warga yang mengalami kerugian. Contoh lainnya memberikan kayu api secara gratis jika masyarakat menghadapi kemalangan dengan harapan dapat mengurangi beban mereka. Di sisi lain, terdapat satu orang yang berpendapat kurang setuju jika PT. Tirta Sibayakindo mampu merumuskan solusi yang tepat pada masalah yang mereka hadapi, karena adanya kepentingan responden yang tidak dipenuhi oleh PT. Tirta Sibayakindo.

3. Persuasive

Persuasive menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mempengaruhi publiknya untuk bertindak sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai perusahaan tersebut. Berikut tanggapan responden terhadap kemampuan PT. Tirta Sibayakindo mempengaruhi masyarakat agar bertindak sesuai dengan tujuannya. Tabel 4.35 Persuasive Respon Frekuensi Persen Sangat Setuju 5 6,3 Setuju 75 93,8 Kurang Setuju Tidak Setuju Total 80 100 Sumber: P.29, FC.31 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden, mayoritas setuju jika PT. Tirta Sibayakindo dianggap mampu mengajak masyarakat untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan perusahaan yakni 75 orang atau 93,8 dan 5 orang atau 6,3 menyatakan sangat setuju jika PT. Tirta Sibayakindo dianggap mampu mengajak masyarakat untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar setuju jika PT. Tirta Sibayakindo dianggap mampu mengajak masyarakat untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan perusahaan. Pendapat ini mereka kemukakan karena PT. Tirta Sibayakindo selalu mengajak masyarakat berswadaya menjaga kebersihan lingkungan, melakukan penghijauan, Universitas Sumatera Utara memberikan bibit kopi yang secara tidak langsung menjaga kelestarian alam sekitar yang menjadi sumber mata air mereka.

4. Well-Organized

Well-organized menunjukkan perusahaan yang memiliki keteraturan di setiap bagian dan memiliki arah pekerjaan yang jelas termasuk mampu mengatur konflik dengan baik. Berikut pandangan responden terhadap kemampuan PT. Tirta Sibayakindo dalam melakukan organisir. Tabel 4.36 Well-Organized Respon Frekuensi Persen Sangat Setuju 5 6,3 Setuju 75 93,8 Kurang Setuju Tidak Setuju Total 80 100 Sumber: P.30FC.32 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 orang responden, 75 orang atau 93,8 setuju jika PT. Tirta Sibayakindo disebut sebagai perusahaan yang terorganisir dengan baik dan 5 orang atau 6,3 menyatakan sangat setuju jika PT. Tirta Sibayakindo disebut sebagai perusahaan yang terorganisir dengan baik. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar memandang PT. Tirta Sibayakindo sebagai perusahaan yang terorganisir dengan baik. Kemajuan yang dialami oleh PT. Tirta Sibayakindo menjadi alasan utama masyarakat mengemukakan pilihan mereka. masyarakat menilai tidak mungkin sebuah perusahaan maju tanpa pengorganisasian yang baik. Selain itu masyarakat percaya bergabungnya PT. Tirta Sibayakindo dengan Danone yakni perusahaan yang terkenal dari Prancis membawa dampak yang cukup signifikan terhadap manajemen perusahaan.

4.3.3.4 Character

Character adalah persepsi publik suatu perusahaan terhadap kualitas moral perusahaan tersebut. Character melihat apakah perusahaan tersebut sopan, berbudi, melakukan hal-hal yang sepatutnya dilakukan, memiliki nama baik sehingga dihormati dan dihargai oleh publiknya. Universitas Sumatera Utara

1. Ethical

Ethical merupakan perusahaan yang dikenal oleh publiknya sopan, ramah, berbudi dan melakukan hal-hal yang sepatutnya dilakukan melalui sikap yang baik, tutur kata, dan keramahan. Berikut pandangan responden terhadap tutur kata dan sikap karyawan PT. Tirta Sibayakindo. Tabel 4.37 Ethical Respon Frekuensi Persen Sangat Ramah 5 6,3 Ramah 75 93,8 Kurang Ramah Tidak Ramah Total 80 100 Sumber: P.31FC.33 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 80 responden terdapat 75 orang atau 93,8 menyatakan bahwa tutur kata dan sikap karyawan PT. Tirta Sibayakindo ramah, sementara 5 orang atau 6,3 menganggap tutur kata dan sikap karyawan PT. Tirta Sibayakindo sangat ramah. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tutur kata dan sikap karyawan PT. Tirta Sibayakindo ramah. Menurut masyarakat, hal ini wajar mereka lakukan karena kebanyakan dari karyawan yang bekerja di PT. Tirta Sibayakindo tinggal di daerah mereka bahkan penduduk asli daerah mereka.

2. Reputable

Reputable merupakan pandangan publik suatu perusahaan terhadap perusahaan terkait. Berikut pandangan responden terhadap PT. Tirta Sibayakindo. Tabel 4.38 Reputable Respon Frekuensi Persen Sangat Baik 22 27,5 Baik 58 72,5 Kurang Baik Tidak Baik Total 80 100 Sumber: P.32FC.34 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 80 orang jumlah responden terdapat 58 orang dengan persentase 72,5 mempunyai persepsi yang baik terhadap PT. Tirta Sibayakindo dan 22 orang dengan persentase 27,5 mempunyai persepsi yang sangat baik terhadap PT. Tirta Sibayakindo. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar dominan berpandangan baik terhadap PT. Tirta Sibayakindo. Hal ini terjadi karena masyarakat perhatian yang diberikan PT. Tirta Sibayakindo kepada masyarakat dan memang tidak ada masyarakat yang merasa pernah memiliki masalah dengan PT. Tirta Sibayakindo. Selain itu, kualitas produk dan manajemen yang baik membuat masyarakat menaruh kepercayaan yang sebesar-besarnya kepada PT. Tirta Sibayakindo untuk tetap berproduksi di daerah mereka.

3. Respectable

Respectable menunjukkan rasa hormat publik suatu perusahaan terhadap perusahaan terkait. Berikut sikap yang dimiliki oleh responden terhadap PT. Tirta Sibayakindo. Tabel 4.39 Respectable Respon Frekuensi Persen Sangat Menghargai 10 12,5 Menghargai 70 87,5 Kurang Menghargai Tidak Menghargai Total 80 100 Sumber: P.33FC.35 Berdasarkan tabel di atas, dari 80 jumlah responden, terdapat 70 orang atau dengan persentase 87,5 yang menghargai PT. Tirta Sibayakindo dan terdapat 10 orang atau dengan persentase 12,5 yang sangat menghormati PT. Tirta Sibayakindo. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mayoitas masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar menghargai PT. Tirta Sibayakindo. Masyarakat menghargai PT. Tirta Sibayakindo karena mereka merasa dihargai dan diperhatikan melalui pemberian bantuan sebagai bentuk implementasi CSR, maka wajar mereka menghargai dan menghormati PT. Tirta Sibayakindo. Universitas Sumatera Utara

4.3.3.5 Successfull

Successfull merupakan keberhasilan yang diraih oleh sebuah perusahaan yang tampak dari keberhasilan finansial dan kemampuan perusahaan bersaing di pasar global.

1. Financial Performance

Financial performance menunjukkan bagaimana pandangan publik suatu perusahaan terhadap kondisi keuangan perusahaan tersebut. Berikut pandangan responden terhadap kondisi keuangan PT. Tirta Sibayakindo. Tabel 4.40 Financial Performance Respon Frekuensi Persen Sangat Baik 10 12,5 Baik 70 87,5 Kurang Baik Tidak Baik Total 80 100 Sumber: P.34FC.36 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 80 jumlah responden, terdapat 70 orang atau dengan persentase 87,5 menyatakan kondisi keuangan PT. Tirta Sibayakindo baik dan 10 orang atau dengan persentase 12,5 menyatakan bahwa kondisi keuangan PT. Tirta Sibayakindo sangat baik. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar memandang baik terhadap kondisi keuangan PT. Tirta Sibayakindo. Hal ini disebabkan oleh kemajuan yang dicapai oleh PT. Tirta Sibayakindo. Mereka berpendapat bahwa perusahaan yang maju pasti memiliki kondisi keuangan yang tangguh. Selain itu, masyarakat juga melihat bahwa kesejahteraan karyawan PT. Tirta Sibayakindo sangat diperhatikan, bonus selalu diberikan secara berkala, berobat ke rumah sakit ditanggung oleh perusahaan sampai kepada 3 anak, dan banyak hal lain sehingga dengan yakin mereka menganggap kondisi keuangan PT. Tirta Sibayakindo baik.

2. Self-Confidence

Self-confidence merupakan bentuk kepercayaan publik suatu perusahaan terhadap kemampuan perusahaan tersebut bersaing dengan perusahaan sejenis. Universitas Sumatera Utara Berikut kepercayaan responden terhadap kemampuan PT. Tirta Sibayakindo untuk bersaing dengan perusahaan AMDK lainnya. Tabel 4.41 Self-Confidence Respon Frekuensi Persen Sangat Terpercaya 9 11,3 Terpercaya 71 88,8 Kurang Terpercaya Tidak Terpercaya Total 80 100 Sumber: P.35FC.37 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 80 orang responden, responden yang menganggap bahwa PT. Tirta Sibayakindo merupakan perusahaan yang terpercaya di bidang AMDK ada 71 orang atau 88,8. Dan responden yang menganggap bahwa PT. Tirta Sibayakindo merupakan perusahaan yang sangat terpercaya di bidang produksi AMDK ada 9 orang atau 11,3. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar memandang PT. Tirta Sibayakindo sebagai perusahaan yang terpercaya di bidang produksi AMDK. Masyarakat memandang produk Aqua memiliki kualitas yang tidak tergantikan, kejernihannya, rasa dan juga higienis bahkan mereka selalu mencari Aqua kemanapun mereka pergi. Jadi menurut mereka, hingga saat ini Aqua masih menguasai pangsa pasar dan mampu bersaing dengan AMDK lainnya.

4.3.3.6 Withdrawn

Withdrawn merupakan sikap yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk mencegah terjadinya konflik dengan kecenderungan menutup dan menarik diri dari konflik daripada mengungkapkannya. Cara yang dilakukan perusahaan sering kali menyendiri, menyimpan rahasia dan berhati-hati dalam bertindak.

1. Aloof

Aloof menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan operasionelanya. Berikut pandangan responden terhadap kemampuan PT. Tirta Sibayakindo untuk berdiri sendiri dalam memenuhi kebutuhan operasionalnya. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.42 Aloof Respon Frekuensi Persen Sangat Setuju 13 16,3 Setuju 67 83,8 Kurang Setuju Tidak Setuju Total 80 100 Sumber: P.36FC.38 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 80 responden, terdapat 67 orang atau 83,8 setuju PT. Tirta Sibayakindo memenuhi kebutuhan operasionalnya sendiri sementara 13 orang atau 16,3 sangat setuju jika PT. Tirta Sibayakindo disebut mampu memenuhi kebutuhan operasionalnya sendiri. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar setuju jika PT. Tirta Sibayakindo disebut mampu memenuhi kebutuhan operasionalnya sendiri. Hal ini mereka kemukakan karena melihat kemajuan dan keberhasilan finansial yang dicapai PT. Tirta Sibayakindo hingga saat ini. Jadi mereka percaya PT. Tirta Sibayakindo masih mampu memenuhi kebutuhan operasionalnya sendiri tanpa bergabung dengan perusahaan lain.

2. Secretive

Secretive merupakan kemampuan perusahaan dalam menjaga rahasia. Berikut pandangan responden terhadap kemampuan PT. Tirta Sibayakindo dalam menjaga rahasia. Tabel 4.43 Secretive Respon Frekuensi Persen Sangat Setuju 5 6,3 Setuju 75 93,8 Kurang Setuju Tidak Setuju Total 80 100 Sumber: P.37FC.39 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 80 responden, 75 orang atau 93,8 setuju jika PT. Tirta Sibayakindo disebut perusahaan yang mampu menjaga Universitas Sumatera Utara rahasia dan 5 orang atau 6,3 sangat setuju jika PT. Tirta Sibayakindo disebut perusahaan yang mampu menjaga rahasia. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar setuju jika PT. Tirta Sibayakindo disebut perusahaan yang mampu menjaga rahasia. Hal ini dikarenakan masyarakat tidak pernah mengetahui adanya indikasi negatif mengenai PT. Tirta Sibayakindo dan sehingga mereka menganggap bahwa perusahaan mampu menjaga rahasia dan memang merupakan hal yang wajar bagi setiap perusahaan.

3. Cautions

Cautions menunjukkan perusahaan yang mempertimbangkan berbagai hal sebelum melakukan sesuatu sebagai upaya mencegah konflik. Berikut tanggapan responden terhadap sikap PT. Tirta Sibayakindo sebagai perusahaan yang mempertimbangkan berbagai hal sebelum melakukan sesuatu. Tabel 4.44 Cautions Respon Frekuensi Persen Sangat Mempertimbang 6 7,5 Mempertimbang 74 92,5 Kurang Mempertimbang Tidak Mempertimbang Total 80 100 Sumber: P.38FC.40 Berdasarkan tabel di atas, diketahui dari 80 responden, 74 orang atau 92,5 menganggap PT. Tirta Sibayakindo mempertimbangkan sebelum melakukan sesuatu dan 6 orang atau 7,5 menganggap bahwa PT. Tirta Sibayakindo sangat mempertimbangkan sebelum melakukan sesuatu. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar memandang PT. Tirta Sibayakindo sebagai perusahaan yang mempertimbangkan sebelum melakukan sesuatu. Dasar masyarakat mengemukakan hal ini adalah karena masyarakat mengetahui bahwa sebelum melaksanakan CSR “penyediaan sarana air bersih” PT. Tirta Sibayakindo mempertimbangkan ketinggian sumber air dengan rumah warga, pada saat memberi bibit dipertimbangkan apakah penerima memiliki lahan, pada saat Universitas Sumatera Utara melaksanakan pelatihan keterampilan diperhatikan kesunguh-sungguhan warga yang turut serta. 4.4 Analisis Tabel Silang 4.4.1 Hubungan antara Penyambutan terhadap Nilai Keramahan PT. Tirta Sibayakindo Tabel 4. 45 Hubungan antara Penyambutan terhadap Nilai Keramahan Penyambutan yang dilakukan oleh PT. Tirta Sibayakindo Tanggapan Responden terhadap Keramahan PT. Tirta Sibayakindo Total Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik F F F F Sangat Baik 1 1,3 5 6,3 6 Baik 4 5,0 70 87,5 74 Kurang baik Tidak Baik Total 5 6,3 75 93,8 80 Tabel di atas menjelaskan hubungan antara penyambutan yang dilakukan oleh PT. Tirta Sibayakindo pada saat pelaksanaan CSR terhadap nilai keramahan PT. Tirta Sibayakindo. Dari 80 responden, terdapat 74 orang responden menyatakan bahwa penyambutan yang dilakukan oleh PT. Tirta Sibayakindo adalah baik. Diantara 74 orang, 70 orang mempunyai hubungan dan pandangan yang baik dengan PT. Tirta Sibayakindo dan 4 orang mempunyai pandangan dan hubungan yang sangat baik dengan PT. Tirta Sibayakindo. Jumlah responden yang memandang keramahan PT. Tirta Sibayakindo baik yang menyebabkan terciptanya hubungan yang baik antara responden dengan perusahaan adalah 75 orang. Diantaranya 70 orang menyatakan bahwa penyambutan yang dilakukan oleh PT. Tirta Sibayakindo baik dan 5 orang menyatakan bahwa penyambutan yang dilakukan oleh PT. Tirta Sibayakindo sangat baik. Berdasarkan uraian di diatas, dapat diketahui hubungan antara penyambutan PT. Tirta Sibayakindo pada saat pelaksanaan CSR dengan nilai keramahan PT. Tirta Sibayakindo adalah baik. Karena mayoritas responden memberikan pendapat bahwa keramahan PT. Tirta Sibayakindo baik. Maka akan dijelaskan dalam perhitungan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Sangat baik : 5 80 �100 = 6,3 Baik : 70 80 �100 = 87,5 Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang menyatakan penyambutan PT. Tirta Sibayakindo baik, dan keramahannya baik adalah 87,5 sementara persentase responden yang menyatakan penyambutan PT. Tirta Sibayakindo sangat baik, tetapi keramahannya baik adalah 6,3. Jadi terdapat hubungan antara penyambutan yang dilakukan oleh PT. Tirta Sibayakindo pada saat pelaksanaan CSR dengan nilai keramahan PT. Tirta Sibayakindo.

4.4.2 Hubungan antara Keberhasilan Implementasi CSR terhadap Nama Baik PT. Tirta Sibayakindo

Tabel 4.46 Hubungan antara Keberhasilan terhadap Nama Baik Keberhasilan Implementasi CSR PT. Tirta Sibayakindo Tanggapan Responden terhadap Nama Baik PT. Tirta Sibayakindo Berastagi Total Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik F F F F Sangat Berhasil 4 5,0 1 1,3 5 Berhasil 18 22,5 57 71,3 75 Kurang Berhasil Tidak Berhasil Total 22 27,5 58 72,5 80 Tabel di atas menjelaskan tentang hubungan antara keberhasilan implementasi CSR PT. Tirta Sibayakindo dengan nama baik PT. Tirta Sibayakindo. Dari 80 responden, terdapat 75 orang responden menyatakan keberhasilan implementasi CSR PT. Tirta Sibayakindo adalah berhasil. Diantaranya, 57 orang mempunyai pandangan yang baik terhadap PT. Tirta Sibayakindo dan 18 orang mempunyai pandangan yang sangat baik terhadap PT. Tirta Sibayakindo. Jumlah responden yang memiliki pandangan yang baik terhadap PT. Tirta Sibayakindo adalah 58 orang. Diantaranya 57 orang menyatakan Implementasi CSR PT. Tirta Sibayakindo adalah berhasil dan 1 orang menyatakan Implementasi CSR PT. Tirta Sibayakindo adalah sangat berhasil. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uraian di diatas, dapat diketahui hubungan antara keberhasilan implementasi CSR PT. Tirta Sibayakindo dengan nama baik PT. Tirta Sibayakindo baik. Karena mayoritas responden memberikan pendapat bahwa implementasi CSR PT. Tirta Sibayakindo berhasil. Maka akan dijelaskan dalam perhitungan sebagai berikut: Sangat berhasil : 1 80 �100 = 1,3 Berhasil : 57 80 �100 = 87,5 Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang menyatakan menyatakan bahwa keberhasilan implementasi CSR PT. Tirta Sibayakindo berhasil adalah 87,5 sementara persentase responden yang menyatakan mempunyai pandangan yang baik terhadap PT. Tirta Sibayakindo adalah 1,3. Jadi terdapat hubungan antara keberhasilan implementasi CSR PT. Tirta Sibayakindo dengan nama baik PT. Tirta Sibayakindo. 4.4.3 Hubungan antara Kesesuaian CSR dengan Kesepakatan Sebelumnya terhadap Nilai Kepercayaan Masyarakat Tabel 4.47 Hubungan antara Kesesuaian CSR dengan Kesepakatan terhadap Nilai Kepercayaan Masyarakat Kesesuaian Implementasi CSR dengan Kesepakatan Sebelumnya Tanggapan Responden terhadap Kepercayaan Masyarakat Total Sangat Terpercaya Terpercaya Kurang Terpercaya Tidak Terpercaya F F F F Sangat Sesuai 3 3,8 3 Sesuai 6 7,5 71 88,8 77 Kurang Sesuai Tidak Sesuai Total 9 11,8 71 88,8 80 Tabel di atas menjelaskan tentang hubungan antara kesesuaian implementasi CSR dengan kesepakatan sebelumnya terhadap nilai kepercayaan masyarakat pada PT. Tirta Sibayakindo. Dari 80 responden, 77 orang responden menyatakan pelaksananaan CSR sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. Diantaranya 71 Universitas Sumatera Utara orang menyatakan bahwa PT. Tirta Sibayakindo terpercaya dan 6 orang menyatakan bahwa PT. Tirta Sibayakindo sangat terpercaya. Jumlah responden yang menganggap bahwa PT. Tirta Sibayakindo terpercaya adalah 71 orang, dan jumlah sama menyatakan bahwa dan 71 orang pelaksananaan CSR sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui hubungan antara kesesuaian implementasi CSR dengan kesepakatan sebelumnya terhadap nilai kepercayaan masyarakat pada PT. Tirta Sibayakindo Sesuai. Karena mayoritas responden memberikan pendapat bahwa kesesuaian implementasi CSR dengan kesepakatan sebelumnya sesuai. Maka akan dijelaskan dalam perhitungan sebagai berikut: Sesuai : 71 80 �100 = 88,8 Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang menyatakan kesesuaian implementasi CSR dengan kesepakatan sebelumnya sesuai, dan menyatakan bahwa PT. Tirta Sibayakindo terpercaya adalah 88,8. Jadi terdapat hubungan antara kesesuaian implementasi CSR dengan kesepakatan sebelumnya terhadap nilai kepercayaan masyarakat pada PT. Tirta Sibayakindo.

4.5 Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Profitabilitas Perusahaan Perkebunan

2 54 103

Corporate Social Responsibility Dan Citra Perusahaan (Study Korelasional Mengenai Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Citra Pt. Tirta Sibayakindo Di Mata Masyarakat Desa Doulu Dalam Dan Desa Doulu Pasar Kecamatan Berasta

1 79 137

Corporate Social Responsibility Dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility terhadap Citra Perusahaan PT. Toba Pulp Lestari,Tbk pada Masyarakat di Kecamatan Parmaksian Toba Samosir)

2 65 145

Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa dan Citra Perusahaan(Studi Kasus Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa Djarum Terhadap Peningkatan Citra Positif Perusahaan PT Djarum pada Mahasiswa US

4 66 121

Program Corporate Social Responsibilty (CSR) Dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) “Satu untuk Sepuluh” Terhadap Citra AQUA di Kalangan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

5 38 137

Implementasi Corporate Social Responsibility (Csr) Melalui Program Pusat Pelatihan Dan Pemberdayaan Masyarakat PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Di Kabupaten Bogor

2 50 176

Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Corporate Social Responsibility terhadap Citra Perusahaan

0 1 14

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teoritis - Corporate Social Responsibility Dan Citra Perusahaan (Study Korelasional Mengenai Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Citra Pt. Tirta Sibayakindo Di Mata Masyarakat Desa Doulu

1 5 33

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Corporate Social Responsibility Dan Citra Perusahaan (Study Korelasional Mengenai Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Citra Pt. Tirta Sibayakindo Di Mata Masyarakat Desa Doulu

0 0 8

Corporate Social Responsibility Dan Citra Perusahaan (Study Korelasional Mengenai Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Citra Pt. Tirta Sibayakindo Di Mata Masyarakat Desa Doulu Dalam Dan Desa Doulu Pasar Kecamatan Berastagi

0 0 20