Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAAN
3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
3.1.1 Gambaran Umum Desa Doulu Dalam dan Doulu Pasar
Penelitian ini dilakukan di Desa Doulu Pasar dan Desa Doulu Dalam yang merupakan bagian dari Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo. Jarak dari desa
dengan kota Kecamatan 9 Km, dari Ibukota Kabupaten sekitar 21 Km dan dari pusat Ibukota Propinsi 53 Km dengan rincian dari pusat Ibukota Propinsi ke
simpang Desa Doulu Pasar 53 Km sedangkan dari simpang Desa Doulu ke Desa Doulu Dalam 2 km. Desa Doulu secara keseluruhan memiliki luas wilayah sekitar
350 Ha. Desa Doulu memiliki batas-batas wilayah, yaitu : Sebelah Utara berbatasan dengan Deleng Macik
Sebelah Selatan berbatasan dengan Deleng Singkut Sebelah Timur berbatasan dengan Deli Serdang atau Sempulen Angin
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Semangat Gunung Raja Berneh Secara topografis, Desa Doulu merupakan daerah dataran tinggi dan
dikelilingi oleh deleng bukit atau gunung. Dengan dikelilingi oleh deleng, menyebabkan Desa Doulu memiliki jenis tanah bewarna hitam dan coklat
kehitaman. Jenis warna tanah hitam terdapat di wilayah persawahan, perladangan dan di sekitar hutan. Tanah bewarna hitam kecoklatan berada di areal pemukiman
penduduk dan terdapat di lahan bambu yang berada di sekitar areal sungai. Jenis tanah hitam kecoklatan yang berada di areal pemukiman penduduk sudah
bercampur dengan pasir. Jenis tanah di Desa Doulu, terutama di lahan pertanian, sangat gembur. Ini
dikarenakan desa dikelilingi oleh deleng dan curah hujan di desa ini sangat cukup. Jenis tanah ini sangat cocok dengan lahan pertanian terutama bagi tanaman muda
tanaman berumur pendek seperti cabe, tomat, wartel, kol, daun prei, daun sup
Universitas Sumatera Utara
dan sayur-sayuran. Untuk menanam tanaman pertanian tersebut, masyarakat juga menggunakan pupuk kandang, sehingga tanah di desa ini cukup subur dan hasil
pertanian di desa ini cukup melimpah.
3.1.1.1 Sejarah Desa
Desa Doulu sudah ada sejak tahun 1901 pada saat masa penjajahan Belanda. Menurut cerita masyarakat Desa Doulu, simanteki kuta pendiri desa mereka
adalah bermarga Karo-karo Purba. Awalnya jumlah yang bermarga Karo-karo Purba di desa ini hanya sekitar 6-8 orang. Selain Desa Doulu, marga Karo-karo
Purba ini juga pendiri beberapa desa seperti Rumah Berastagi, Lau Gumba dan Peceren. Setelah berhasil mendirikan beberapa desa tersebut, marga Karo-karo
Purba kemudian membuka lahan di Desa Doulu pada tahun 1901. Lahan-lahan yang mereka buka masih berupa kerangen hutan yang
ditumbuhi dengan pohon-pohon besar. Kemudian marga Karo-karo Purba memulai dengan ngerabi menebangi pohon yang ada di daerah tersebut.
Seberapa banyak pohon dan seberapa luas hutan yang tebangi oleh marga Karo- karo Purba maka lahan tersebut menjadi milik mereka. Itu sebabnya tanah yang
dimiliki oleh Karo-karo Purba sangat luas karena jumlah pohon yang ditebangi oleh masing-masing marga Karo-karo Purba sangat banyak. Pada saat itu masih
berkembang anggapan bahwa orang yang memiliki lahan paling luas adalah orang yang paling kuat, maka secara otomatis Karo-karo Purba berkuasa saat itu.
Setelah marga Karo-karo Purba mempunyai lahan yang banyak dan dianggap kuat di Desa Doulu, marga Karo-karo Purba memanggil anak berunya yaitu marga
Perangin-angin dan marga Sembiring. Selain memanggil anak berunya, marga Karo-karo Purba juga memanggil Kalimbubunya yaitu marga Ginting dan marga
Tarigan untuk ikut serta membuka lahan baru. Seperti sebelumnya, anak beru dan kalimbubunya ini juga mendapat kesempatan untuk membuka lahan dengan
menebangi hutan. Namun luas tanah yang dimiliki oleh anak beru dan kalimbubu sangat sedikit karena sebagian besar lahannya sudah dimiliki oleh Marga Karo-
karo Purba. Menurut penuturan masyarakat Desa Doulu, marga Karo-karo Purba
memiliki kebiasaan pindah ke daerah baru dan menikah disana untuk kedua
Universitas Sumatera Utara
bahkan ketiga kalinya poligami. Kemudian hal ini dianggap biasa oleh masyarakat pada saat itu. Umumnya, urusan perkawinan diserahkan kepada pihak
anak beru yakni marga Peranginangin dan marga Sembiring, sementara untuk masalah dana yang diperlukan sebagai mahar dan biaya pesta perkawinan dibayar
dengan tanah memberikan yang dimiliki oleh marga Karo-karo Purba kepada anak berunya. Sehingga lama kelamaan lahan yang dimiliki oleh marga Karo-karo
Purba semakin sempit dan tanpa disadari, tanah yang dimiliki oleh anak beru semakin luas. Hal ini terus berlanjut hingga akhirnya, lahan yang dimiliki oleh
Marga karo-karo Purba tidak lagi sebanyak dahulu. Hal ini menjadi kenyataan hingga saat ini dimana marga lain memiliki tanah lebih luas daripada tanah yang
dimiliki marga Karo-karo Purba. Asal nama Desa Doulu berawal dari beberapa penduduk Desa Doulu yang
pergi ke daerah lain sekitar tahun 1930-an tepat pada masa penjajahan Belanda. Hingga setelah masa penjajahan usai, sekitar pada tahun 1950-an beberapa
penduduk desa yang tadinya pergi kembali ke Desa Doulu. Penduduk yang bertahan di Desa Doulu bertanya kepada beberapa penduduk yang kembali ke
Desa Doulu, penduduk bertanya “Ku ja kam lawes?” mau kemana kam pergi? dan beberapa penduduk yang kembali tersebut menjawab “Ateku lawes ku kuta
dahulu” mau kembali ke desa dahulu. Mendengar beberapa penduduk tersebut mengatakan ingin kembali ke desa dahulu sehingga penduduk Desa Doulu
menamakan desa mereka dengan nama Desa Doulu.
3.1.1.2 Keadaan Penduduk
Menurut data BPS kecamatan Berastagi tahun 2012, Desa Doulu berpenduduk sekitar 2.236 jiwa, laki-laki 1.167 jiwa dan perempuan 1069 jiwa,
dengan jumlah kepala keluarga sekitar 629 KK. Pada umumnya, penduduk desa mayoritas suku Karo. Marga Karokaro Purba lebih mendominasi di Doulu Dalam,
sedangkan di Doulu Pasar tidak banyak lagi yang bermarga Karo-karo Purba. Kelompok pendatang di Desa Doulu ada suku Jawa, suku Nias, dan suku
Batak Toba dan Batak Tapanuli. Kelompok pendatang ini awalnya datang hanya sebagai orang upahan bekerja di ladang si ngemo. Kemudian diantara mereka
ada juga yang membawa keluarga mereka untuk ikut bekerja dan tinggal di Desa
Universitas Sumatera Utara
Doulu. Para pendatang ini dapat menjadi warga desa apabila sudah disetujui oleh pemerintah desa.
Penduduk Desa Doulu merupakan masyarakat yang taat dalam agama. Sekitar 1.008 jiwa 45,5 masyarakat desa Doulu menganut agama Islam, sementara
sekitar 905 jiwa 40,8 menganut agama Kristen Protestan dan sisanya beragama Kristen Katolik sekitar 302 Jiwa 13,6 . Di daerah ini juga terdapat 4
tempat ibadah, 2 diantaranya adalah masjid dan 2 gereja GBKP dan 1 Gereja Katolik.
Dari segi tingkat pendidikan, sebahagian penduduk Desa Doulu hanya tamatan SD Sekolah Dasar. Jumlah warga desa yang belum sekolah adalah 127
orang 7,3 . Tidak tamat SD 173 orang 10 ini biasanya terjadi pada orang tertua yang sudah berumur, yang hanya tamatan SD adalah 492 orang 28,4
terutama pada orang tua, tamatan SLTP sederajat 402 orang 23,2, tamatan SLTA sederajat 491 orang 28,3 dan tamatan Perguruan Tinggi berjumlah 52
orang 3 . Anak-anak yang sudah tamatan SLTP melanjutkan sekolah ke Ibukota Kecamatan Berastagi dan bagi anak yang sudah tamat dari SLTA,
melanjutkan sekolah ke Perguruan Tinggi di Ibukota Kecamatan Berastagi atau ke kota Medan.
Pada umumnya mata pencaharian masyarakat Desa Doulu adalah bertani yaitu sekitar 1.000 jiwa 63,2 . Ini dikarenakan, secara umum kehidupan
masyarakat di Desa Doulu bersifat agraris. Hasil pertanian merupakan sumber penghidupan pokok bagi kebanyakan penduduk desa. Hampir setiap masyarakat
di Desa Doulu ikut terlibat dalam mengelola lahan pertanian seperti menggarap sawah untuk ditanami padi dan lahan perladangan untuk ditanami tanaman jangka
pendek seperti tomat, sayur kol, cabe merah, cabe hijau, sawi hijau, strawbery serta tanaman tua seperti coklat, kopi dan sebagainya. Sedangkan sisanya ada
yang bekerja sebagai pedagang 400 jiwa 25,31 , sebagai Pegawai Negeri dan Swasta 30 jiwa sekitar 18,9 dan pekerjaan lainnya 150 jiwa 9, 49 .
Universitas Sumatera Utara
3.1.2 PT. Tirta Sibayakindo
PT Tirta Sibayakindo merupakan satu dari 16 perusahaan yang berada di bawah naungan AQUA Group yang memproduksi Air Mineral dalam Kemasan
AMDK bermerk ‘Aqua’. PT. Tirta Sibayakindo bertempat di Jl. Medan- Berastagi Km 55 Desa Doulu, Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo, 22156.
3.1.2.1 Sejarah Perusahaan
Ide mendirikan perusahaan air mineral dalam kemasan AMDK pertama sekali timbul atas pemikiran almarhum Tirto Utomo 1930-1994. Sebelumnya, ia
bekerja sebagai pegawai pertamina pada tahun 1970-an. Tirto mendapat ide tersebut karena melihat istri ketua delegasi sebuah perusahaan dari Amerika
Serikat mengalami diare yang disebabkan karena mengkonsumsi air yang tidak bersih. Setelah itu ia dan saudara-saudaranya mulai mempelajari cara memproses
air minum dalam kemasan. Ia meminta adiknya, Slamet utomo untuk magang di Polaris, sebuah perusahaan AMDK yang telah beroperasi selama 16 tahun di
Thailand. Hingga akhirnya mereka menemukan caranya. Tirto kemudian mendirikan pabrik AMDK bermerk ‘Aqua’ pertama di Bekasi
1973 dan menamai pabrik itu Golden Mississippi. Tirto sempat ragu dengan nama merk tersebut karena menurutnya meskipun cocok dengan kaum ekspatriat,
namun terdengar asing ditelinga orang Indonesia. Kemudian konsultannya Eulindra lim, mengusulkan nama Aqua karena menurutnya Aqua cocok terhadap
image air minum dan tidak sulit diucapkan. Produksi pertama aqua diluncurkan dalam bentuk botol kaca ukuran 950ml 1974. Kemudian Aqua semakin
berkembangan Pada tahun 1982, Tirto mengganti bahan baku air yang semula berasal dari sumur bor ke mata air pegunungan yang mengalir sendiri self-
flowing spring karena dianggap mengandung komposisi mineral alami yang kaya nutrisi seperti kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan sodium.
Willy Sidharta, sales dan perakit mesin pabrik pertama Aqua, merupakan orang pertama yang memperbaiki sistem distribusi Aqua. Ia memulai dengan
menciptakan konsep delivery door to door khusus yang menjadi cikal bakal sistem pengiriman langsung Aqua. Pada tahun 1984, Pabrik Aqua kedua didirikan
Universitas Sumatera Utara
di Pandaan, Jawa Timur sebagai upaya mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut. Setahun kemudian, terjadi pengembangan produk
Aqua dalam bentuk kemasan PET 220 ml. Pengembangan ini membuat produk Aqua menjadi lebih berkualitas dan lebih aman untuk dikonsumsi.
Bersama meluasnya pemasaran produk Aqua di masyarakat dengan pangsa pasar pada hampir seluruh pelosok Indonesia, perusahaan memberi lisensi untuk
memproduksi Aqua kepada PT. Tirta Sibayakindo Berastagi sebagai pabrik ke-5 di Indonesia. Pabrik PT. Tirta Sibayakindo, Berastagi yang terletak di Desa
Doulu, didirikan pada tanggal 17 Mei 1993, dimana mata air yang dipakai berada ±100 meter dari lokasi pabrik. Pada tahun yang sama Aqua menyelenggarakan
program AQUA Peduli AQUA Cares, yaitu langkah pendauran ulang botol plastik. Selanjutnya di tahun 1995, aqua menjadi pabrik air mineral pertama yang
menerapkan sistem produksi in line di pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan kemasan Aqua dilakukan bersamaan. Hasil Pemrosesan air dan
pembuatan kemasan Aqua dilakukan bersamaan. Hasil sistem in-line ini adalah botol Aqua yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih di ujung proses produksi,
sehingga proses produksi menjadi lebih higienis. Kemudian sebuah korporasi multinasional asal Perancis yaitu Danone
berambisi untuk memimpin pasar global lewat tiga bisnis intinya, yaitu: dairy products, AMDK dan biskuit. Untuk menambah kekuatannya, Danone mulai
memasuki pasar Asia, dan mengambil alih dua perusahaan AMDK di Cina. Danone menyadari peluang besar dalam perusahaan Aqua sehingga Danone
segera menjalin hubungan dengan pihak Aqua. Karena ketatnya persaingan dan munculnya pesaing-pesaing baru, akhirnya mendorong Lisa Tirto sebagai pemilik
Aqua Golden Mississipi sepeninggal suaminya Tirto Utomo, untuk menjual sahamnya secara resmi kepada Danone dan mengumumkan penyatuan kedua
perusahaan tersebut pada tanggal 4 September 1998. Akuisisi tersebut adalah keputusan tepat karena beberapa cara pengembangan yang telah dilakukan tidak
berhasil mengatasi persaingan dengan perusahaan-perusahaan AMDK lain. Bergabungnya Danone-Aqua menjadikan kualitas produk semakin meningkat
dan membuat Aqua sebagai produsen AMDK terbesar di Indonesia. Pada tahun
Universitas Sumatera Utara
2000, bertepatan dengan pergantian milenium, Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua. Selanjutnya Pada tanggal 16 Oktober 2000, semua anak
perusahaan AQUA Group diganti menjadi PT. Tirta Investama kecuali PT. Aqua Golden Mississippi, PT. Tirta Sibayakindo dan PT. Varia Industri Tirta.
Hingga pada saat ini, AQUA Group didukung oleh beberapa pabrik yaitu : 1. PT. Aqua Golden Mississippi, Bekasi
2. PT. Aqua Golden Mississippi, Citeureup 3. PT. Aqua Golden Mississippi, Mekar Sari
4. PT. Tirta Investama-Mambal, Bali 5. PT. Tirta Sibayakindo, Berastagi
6. PT. Tirta Investama, Pandaan 7. PT. Tirta Investama, Manado
8. PT. Tirta Investama, Babakanpari 9. PT. Tirta Investama, Subang
10. PT. Tirta Investama, Wonosobo 11. PT. Tirta Investama, Lampung
12. PT. Tirta Investama, Klaten 13. PT. Tirta Investama, Keton Candi
14. PT. Tirta Investama, Cianjur 15. IBLC Sdn BHd Sehat Seria, Brunei Darussalam
16. PT.Tirta Investama, Gatsu-Bali Pada tahun 2013, Aqua merayakan ulang tahunnya yang ke 40, dengan
komitmen memberi yang terbaik bagi pelanggan dan tetap memperhatikan kebaikan alam dan kebaikan manusia. Selain itu, Aqua meluncurkan logo baru
sebagai bukti kesetiaan mereka menyehatkan indonesia selama 40 tahun.
3.1.2.2 Visi Perusahaan
Visi PT. Tirta Sibayakindo adalah sebabagai berikut: “PT. Tirta Sibayakindo bertekat mencapai volume produksi 800.000.000 liter yang berkualitas tinggi
dengan kerjasama tim, menghargai nilai safety dan ramah lingkungan secara terus menerus untuk kepuasan pelanggan di tahun 2016.
Universitas Sumatera Utara
3.1.2.3 Logo, Surat Izin, Penghargaan dan Prestasi
Berikut logo baru Aqua-Danone Group yang kini berusia 40 tahun.
Gambar 3.1 Logo Aqua-Danone Group
PT. Tirta Sibayakindo sampai saat ini sudah memiliki surat ijin, sertifikasi sistem manajemen mutu dan penghargaan. Beberapa sebagai berikut :
1. Surat Izin dari Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat 2. Sertifikasi ISO 9001:2000 mutu pangan
3. Sertifikasi ISO 14001 lingkungan hidup 4. Sertifikasi ISO 22000 : 2005 keamanan pangan
5. Sertifikasi ISO 20000 tanggung sosial perusahaan 6. Sertifikasi Halal
7. Indonesian Best Brand Award dari tahun 2003-2004 8. Indonesian Costumer Satisfaction Award tahun 2003
9. Indonesian Golden Brand Award tahun 2005-2007. PT. Tirta Sibayakindo juga telah memperoleh Sertifikasi Good
Manufacturing Pratices GMP atau Cara Produksi yang baik dari NSF National Sanitation Foundation sekaligus kualitas produk akhir sesuai dengan SNI 01-
3553-2006 atau “Codex for Bottle Water”. Pada awal 1999, Aqua berhasil memperoleh sertifikat SMK3 Sertifikat Mutu Kesehatan dan keselamatan kerja
dan memperoleh sertifikat HACPP Hazard Abalysis Critical Control Point yakni suatu metode untuk mengontrol proses produksi yang bisa mengakibatkan
menurunnya kualitas produksi dari SGS, Holland.
Universitas Sumatera Utara
3.1.2.4 Tugas dan Fungsi Departemen
Tugas dan fungsi dari masing-masing bagian atau departemen di PT. Tirta
Sibayakindo adalah sebagai berikut:
1. Kepala Pabrik Plant Manager bertugas mengkordinasikan semua bagian untuk menghasilkan produk sesuai dengan target dari AQUA group.
2. Kepala Bagian Produksi bertugas mengatur produksi dari awal proses sampai produk akhir.
3. Kepala Bagian Quality Assurance QA bertugas khusus dalam pengawasan mutu dari sumber sampai produk jadi dari perusahaan sampai ke pasar.
4. Kepala Bagian Personalia dan Umum HR bertugas menjalankan dan mengawasi semua peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun lisan
aturan memorandum dan peraturan pemerintah tentang ketenagakerjaan, melakukan hubungan dan membina kerjasama terhadap desa adat. Membina,
mengembangkan dan memotivasi sumber daya manusia di lingkungan pabrik dengan jalan pelatihan-pelatihan. Mengatur dan memonitor semua kegiatan
administrasi, laundry dan kebersihan lingkungan. 5. Kepala Bagian Teknik bertugas memimpin, membina dan bertanggung jawab
penuh terhadap kelancaran jalannya mesin. Mengelola sumber daya di bagian teknik, memonitor dan mengevaluasi hasil kerja bawahan, mengatur dan
mengawasi cara kerja bawahan. 6. Plant Controller bertanggung jawab semua data-data, baik penjualan,
pengeluaran biaya dan bertanggung jawab dalam pengelolaan sumber dana perusahaan dan pengaturan seluruh kebutuhan operasional perusahaan.
7. Kepala Bagian Koordinator System bertugas membuat sistem-sistem terbaru dari dan untuk Komputer.
8. Logistic Manager bertugas untuk menjamin ketersedian dan menyimpan kebutuhan masing-masing bagian untuk bahan baku produk, spare part serta
pengiriman produk . Dalam pelaksanaan tugas logistic manager di bantu oleh Kepala Bagian
Gudang Spare Part dan Produk yang bertanggung jawab dalam proses
Universitas Sumatera Utara
penyimpanan produk jadi, kemasan serta mengawasi keseluruhan pemasaran, pengeluaran produk dan kemasan dari gudang.
9. Kepala Bagian Gudang Material bertugas mengawasi kelancaran supply barang-barang kemasan dan bahan-bahan untuk proses produksi.
10. CSR Cordinator bertugas dalam penanganan hubungan perusahaan dengan lingkungan di sekitar maupun stakeholder, dan menjalankan implementasi
CSR seperti community development. 11. SHE Manager bertugas dalam pelaksanaan peraturan Keselamatan Safety,
Kesehatan Healthy dan Lingkungan Environment kerja di perusahaan.
3.1.2.5 Jenis Produk
Produk yang dihasilkan oleh PT. Tirta Sibayakindo terdiri dari 4 jenis yaitu : 1. Air minum dalam kemasan 240 ml
2. Air minum dalam kemasan 600 ml 3. Air minum dalam kemasan 1500 ml
4. Air minum dalam kemasan 5 gallon Aqua Galon Ukuran produk disesuaikan dengan jenis mesin produksi yang saat ini dimiliki
oleh PT. Tirta Sibayakindo sebagai upaya memenuhi permintaan konsumen.
3.1.2.6 Implementasi Corporate Social Responsibility
Koordinator CSR PT. Tirta Sibayakindo, Jhonson Hutabarat mengemukakan bahwa implementasi CSR PT. Tirta Sibayakindo tidak semata-mata bertujuan
untuk pembentukan citra namun lebih dari itu, yakni turut dalam rangka pembangunan berkelanjutan yang juga berkaitan penting dengan keberlanjutan
perusahaan PT. Tirta Sibayakindo, Berastagi. Dengan berpegang pada prinsip ini, PT. Tirta Sibayakindo melaksanakan CSR yang menguntungkan bagi masyarakat
sekaligus menjaga kelestarian alam dan bermanfaat bagi perusahaan. Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar merupakan desa binaan PT. Tirta
Sibayakindo karena secara geografis, kedua desa ini berbatasan langsung dengan perusahaan sehingga keberlangsungan perusahaan sangat bergantung pada kondisi
kedua desa ini baik kondisi alam dan kondisi masyarakatnya. Kondisi alam Desa
Universitas Sumatera Utara
Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar mempunyai peranan penting dalam menjaga kualitas dan kuantitas air sebagai bahan baku produksi PT. Tirta Sibayakindo.
Dengan motif membantu meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat, PT. Tirta Sibayakindo merumuskan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang turut
menyumbang pada upaya pelestarian alam. Berikut beberapa kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dijalankan oleh PT. Tirta Sibayakindo sebagai
implementasi CSR pada tahun 2009-2012 di Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar :
1. Pertanian Organik dan Pengolahan Sampah Penyediaan dan Distribusi 90 ekor Kambing serta pelatihan tentang pertanian
organik dan pengolahan sampah dilaksanakan. 2. Hutan Sekolah
Pemberian bibit pohon duren dan alpokat ke Sekolah Dasar No 04611 Doulu sebanyak 5000 bibit. Kemudian bibit tersebut dipelihara di sekolah sebelum
ditanam. 3. Ramsar
Permainan Ramsar bagi murid murid sekolah dasar yang dimaksudkan untuk memberikan pemahaman awal kepada mereka tentang pentingnya kelestarian
lingkungan 4. Program pendidikan lingkungan hidup
Program pendidikan lingkungan hidup untuk murid sekolah dasar, dimana murid – murid yang masuk dalam anggota pramuka dari SD No 046411 dan
SD 040453 Doulu mempelajari kondisi alam sekitar, seperti kondisi pemukiman, jenis tanamantumbuhan, dan jenis hewan yang ada di sekitar
desa. 5. Sekolah Lapang Pertanian Organik
Menyelenggarakan Sekolah lapang yang dipandu oleh tim BITRA dan diikuti 3 kelompok tani Beberapa kegiatan yang dilakukan selama sekolah lapang
antara lain : • Pengenalan pertanian organik dan teknik menjadi pemandu
• Pembuatan pupuk organik • Teknik pengendalian hama penyakit dengan pestisida nabati
• Teknik budidaya organik
Universitas Sumatera Utara
6. Penyuluhan Kesehataan dan Layanan Kesehatan kepada Masyarakat Doulu Pelayanan kesehatan kepada masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu
Pasar dengan melibatkan dokter perusahaan untuk mengadakan penyuluhan kesehatan tentang diare, Pemberian Makanan Tambahan PMT balita dan
pemberian obat penambah darah vitamin bagi orang tua. 7. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS
Promosi perilaku hidup bersih dan sehat kepada masyarakat Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar. Termasuk juga siswa SD Doulu yang
mencakup pelatihan kader, kesehatan, penyuluhan kesehatan rutin, pemberian makan tambahan ke BALITA setiap Posyandu
8. Peduli Pengungsi Sinabung Memberikan bantuan kepada pengungsi berupa :
Bantuan Produk Aqua 240 ml. 655 kotak diserahkan oleh PT. Tirta Sibayakindo dan 900 kotak diserahkan oleh Depo Kabanjahe.
Bantuan Masker 1300 masker untuk Masyarakat Sekitar Pabrik.
Psychosocial Anak - anak Pengungsi.
9. Pengembangan Ternak Ayam Kampung dan Pengembangan Kopi Arabika
Organik Pengembangan ternak ayam kampung dan kopi arabika organik ini dilakukan
oleh PT. Tirta Sibayakindo dalam rangka turut serta melakukan pengembangan ekonomi masyarakat di desa binaan yang bertujuan
meningkatkan pendapatan tambahan masyarakat sehingga memberikan kontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara umum.
Pengembangan ekonomi ini bertumpu pada sektor pertanian dan turunannya. Hal ini dilandasi karena sebagian besar masyarakat
Desa Doulu Dalam dan Desa Doulu Pasar
hidup dari sektor pertanian terutama sayuran. 10.
Penyediaan Akses Sarana Air Bersih PT. Tirta Sibayakindo bekerjasama dengan masyarakat Desa Doulu Dalam
dan Desa Doulu Pasar membangun fasilitas air bersih dengan mengambil air dari sumber air yang telah ada dan mengalirkannya ke bak penampung
melalui bantuan mesin pompa sehingga dapat langsung dinikmati oleh
Universitas Sumatera Utara
masyarakat Doulu melalui 255 sambungan rumah tangga di Doulu Dalam dan 127 sambungan rumah di Doulu Pasar.
Penyediaan sarana air bersih ini dilaksanakan dengan swadaya masyarakat dengan follow up yang dilakukan demi keberlanjutan sarana ini. Penyediaan
sarana air bersih ini sudah berlangsung dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Desa Doulu Dalam pada akhir tahun 2011 dan pada tahun 2012 di
Desa Doulu Pasar. Penyediaan sarana ini didasari oleh kepedulian PT. Tirta Sibayakindo terhadap kesejahteraan masyarakat yang ada di sekitarnya.
Melihat jauhnya jarak antara pemukiman warga dengan sumber air bersih, PT. Tirta Sibayakindo memprakarsai penyediaan beberapa sarana seperti bak
penampungan air dan kemudian mengalirkan air ke daerah pemikiman warga.
3.2 Metodologi Penelitian